duniafintech.com – PT Bank Central Asia Tbk. Telah bekerja sama dengan Digitaraya yang didukung oleh Google Developers Launchpad, untuk meluncurkan program SYNRGY Accelerator BCA, yaitu program akselerasi terbuka bagi perusahaan rintisan (Startup) yang memiliki ide dan inovasi guna memajukan industri teknologi finansial di Indonesia.
Dalam peluncurannya, SYNRGY Accelerator BCA juga sekaligus mengumumkan delapan (8) perusahaan Sartup terpilih yang akan mengikuti program akselerasi tersebut selama 3 bulan. Kedelapan perusahaan itu antara lain ialah Crowde, IndoGold, Amalan, AgenKan, Bizhare, Kendi, Bamms dan Jari.
Baca juga: Inilah Bagaimana Fintech Mengubah Industri Keuangan Beberapa Tahun ke Depan
Berdasarkan informasi di situs resmi BCA, acara peluncuran SYNRGY di Jakarta dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono, Direktur BCA Vera Eve Lim, Senior Executive Vice President Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean, Kepala Grup Digital Innovation Solution BCA Jayaprawirya Diah, dan Vice President Strategy Digitaraya Nicole Yap.
Turut hadir dalam sesi diskusi panel adalah Presiden Direktur Central Capital Ventura Armand Widjaja, Program Manager Developer Relations & Startup Ecosystem Southeast Asia Google Marcus Foon, serta Co-founder & CEO Modal Rakyat Stanislaus Tandelilin.
8 Startup Pilihan Program SYNRGY Accelerator BCA
Setiap perusahaan terpilih memiliki spesialiasinya masing-masing di industri teknologi finansial. Crowdee adalah platform Fintech Peer-to-Peer (P2P) lending di bidang agribisnis, IndoGold bergerak di bidang investasi emas, Amalan memiliki misi membantu masyarakat yang kesulitan melunasi pembayaran kartu kredit dan KTA (Kredit Tanpa Agunan), Agen Kan merupakan platform digital yang memberikan akses keuangan kepada segmen mikro dengan pendekatan O2O (online-to-offline).
Sementara itu, Bizhare merupakan platform equity crowdfunding (penggalangan dana) khusus untuk usaha waralaba, Kendi merupakan platform data berbasis blockchain, Bamms adalah aplikasi mobile dan web untuk membangun komunikasi antara tenant, tenant relation officer, dan manajemen gedung, sedangkan Jari bergerak di bidang mobile payment collection.
Baca Juga: Google Cloud, Ethereum, dan Chainlink Bergabung Untuk Membangun Aplikasi Cloud Blockchain Hybrid
Penjelasan dari BCA dan Digitaraya
Wakil Presiden Direktur (PresDir) BCA, Armand Wahyudi Hartono menyatakan bahwa BCA sebagai insitusi perbankan swasta terbesar di Indonesia, terus berinovasi menerapkan transformasi digital dan mendukung perkembangan ekonomi digital di Tanah Air. Berdasarkan sajian berita Bisnis, Armand pun mengatakan:
“Peran kita duduk bersama, membangun event, membangun komunitas dalam sebuah pertemuan ini sehingga terjadi perputaran energi atau saling membantu. Nama kerennya akselerator. Kami harapkan komunitasnya [akan] terus tumbuh dan terjadi interaksi.”
Armand pun berharap agar kedelapan perusahaan Startup yang telah terpilih ini dapat memberikan nilai tambah di tengah masifnya digitalisasi di Indonesia. Pihaknya percaya bahwa seluruh perusahaan Startup yang telah lolos kurasi ini telah memiliki potensi untuk menjadi perusahaan besar di masa yang akan datang.
Head of Accelerator Digitaraya, Octa Ramayana menyatakan, delapan perusahaan Startup terpilih tersebut akan mendapatkan bimbingan dari para mentor berpengalaman, dengan kurikulum pendidikan berbasis internasional yang telah disusun oleh Google. Selain itu, kedelapan perusahaan itu juga akan mendapatkan akses kepada investor global, dan mendapatkan peluang bekerja sama dengan mitra Corporate.
Octa pun mengatakan:
“Misi kita sebagai akselerator kelas dunia ingin mengembangkan Startup Indonesia untuk maju di [kancah] global. Kami sangat beruntung bisa berkolaborasi dengan Google, dan kami juga ingin kolaborasi dengan top industry player di Indonesia, termasuk salah satunya dengan BCA.”
Octa pun menambahkan, nantinya perusahaan Startup tersebut juga berkesempatan untuk ikut serta dalam Google Demo Day Asia tempat perwakilan pendiri perusahaan Startup dari 10 negara di Asia mempresentasikan bisnisnya di hadapan para investor global.
Image by rawpixel from Pixabay
-Syofri Ardiyanto-