Site icon Dunia Fintech

Protokol Blockchain Baru Proses 8 Juta Transaksi perdetik

Protokol Blockchain Baru picture

duniafintech.com – Satu minggu yang lalu, startup Devvio baru saja meluncurkan  dan mendemonstrasikan Protokol Blockchain baru milik mereka di acara CES di Las Vegas/. 

Protokol Blockchain baru ini disebut “Devv” yang diklaim mampu memproses transaksi hingga 8 juta per detik, jika hal ini memang benar, jumlah TPS (Transaction Per Second) yang dapat diproses oleh protokol Blockchain Devv ini mengalahkan protokol Blockchain populer lainnya.

Sebagai contoh saja. Bitcoin, yang hanya mampu memproses 3-5 TPS sedangkan Ethereum yang memiliki bandwith yang lebih besar hanya dapat memproses 20 TPS.

Bahkan PayPal dan VisaNET yang tidak menggunakan teknologi Blockchain saja masih kalah dengan Devv yaitu 193 TPS dan 1700 TPS.

Startup Devvio mengklaim bahwa kemampuan yang dimiliki oleh protokol Blockchain Devv yang digadang-gadang mampu memproses hingga 8 juta transaksi per detiknya akan sangat membantu meningkatkan skala bisnis keuangan secara global.

Yang mana, Devv akan mampu bersaing dengan jaringan keuangan tradisional dalam hal skalabilitas, dan menawarkan biaya yang jauh lebih murah untuk digunakan serta mampu mengatasi masalah penipuan, pencurian, dan terutama privasi yang memang menjadi concern Blockchain hingga saat ini.

Baca juga: Sirin Labs, Toko Smartphone Blockchain Pertama di Dunia

Protokol Blockchain Devv bukan hanya sebuah teknologi peer to peer (P2P) melainkan juga mata uang virtual yang disebut DevCash.

Menurut Kepada Peramalan dan Konsultasi Jupiter Search yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa startup Devvio menawarkan hal yang lebih signifikan daripada Bitcoin dan Ethereum terkait bagaimana cara menanggani smart contract.

Protokol ini dibangun sebagai Blockchain publik yang tidak dikelola secara terpusat yang diperuntuhkan oleh perusahaan dan memungkinkan pengembang pihak ketiga untuk membuat penawaran Blockchain sebagai layanan.

Yang semua proses Blockchain akan bersifat terbatas dan ditangai oleh penerapan Smart Contract Devvio, yang disebut Smart Coins.

Baca juga: Rusia Beralih ke Bitcoin Kurangi Dampak Sanksi AS?

“Devv tidak hanya menawarkan transaksi tercepat, tetapi lebuh murah dibandingkan protokol Ethereum karena menggunakan mekanisme consensus yang disebut “Proof of Validation” dan menggunakan “Sharding” untuk meningkatkan efisiensi, yang mana sharding menyebarkan beban CPU pada jaringan Blockchain, membuatnya kurang komputasi intensif,” ujar CEO Devvio, Tom Anderson, dilansir Computerworld.com.

Sehingga pelanggan dapat membuat kebutuhan bisnis mereka sendiri pada jaringan Blockchain Devv dengan mengakses semua fitur yang terdapat pada Devv terkait skalabilitas, pencurian, kontrak pintar, dll dengan solusi yang nyata dan juga murah.

-Febrian Surya-

 

Exit mobile version