Site icon Dunia Fintech

Pengertian Pump and Dump di Cryptocurrency dan Cara Kerjanya

pump and dump adalah

Pump and Dump merupakan praktik yang ditemukan beberapa tahun lalu oleh dua analis asal Inggris, yakni Jiahua Xu dan Benjamin Livshits. Setiap bentuk instrumen investasi pasti memiliki sebuah transaksi merugikan yang membuat pasar tidak stabil, termasuk investasi cryptocurrency.

Apa itu Pump and Dump?

Pump artinya membeli dan dump artinya menjual. Jadi secara teknis, aktivitas ini merupakan sebuah siklus lonjakan harga aset kripto kemudian diikuti dengan penurunan nilai secara drastis. Hal tersebut dapat terjadi karena trader besar membeli koin dalam jumlah banyak, sehingga dapat menimbulkan aktivitas pump.

Begitu kondisi pasar sedang tidak stabil karena semua berlomba-lomba membeli koin, maka trader tersebut melakukan dump pada koin mereka sehingga harganya seketika anjlok. Kerugian terbesar biasanya dapat dirasakan oleh para trader atau investor yang membeli koin dalam jumlah sedikit.

Siklus ini dapat berlangsung dalam durasi yang terbilang sangat cepat, bahkan bisa jadi dalam hitungan menit saja. Jadi, dapat dibayangkan mengenai berapa besar kerugian yang mungkin dialami oleh para trader dan investor skala kecil. Untuk dapat mengatasinya, maka banyak ahli cryptocurrency yang mulai mempelajari dan menganalisis fenomena pump dan dump ini.

Di antaranya adalah kedua analis asal Inggris tadi, yaitu Jiahua Xu dan Benjamin Livshits dari Imperial College London. Melalui makalah mereka yang berjudul “Anatomi Skema Pump and Dump Uang Kripto,” mereka menggunakan machine learning untuk mengantisipasi skema merugikan mata uang kripto ini agar dapat dicegah.

Untuk dapat merumuskan algoritma machine learning tersebut, maka Xu dan Livshits membutuhkan banyak data berupa kasus pump dan dump ini. Salah satu penemuan mereka yang mencengangkan adalah setiap hari setidaknya ada dua penipuan pump dan dump yang terjadi di pasar kripto.

Kerugiannya pun bisa mencapai angka jutaan dolar Amerika dan dapat juga berdampak negatif pada kondisi pasar cryptocurrency. Salah satu dampak yang cukup parah terjadi pada tahun 2018 lalu, melalui kejadian ini, maka Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka Amerika Serikat (CFTC) sampai mengeluarkan peringatan dan berjanji akan memberikan imbalan bagi siapa pun yang mau melaporkan praktik pump dan dump.

Cara Kerja 

Dalam hal ini ada beberapa peran yang terlibat, yakni holder dan trader. Tugas pengumpul adalah membeli aset crypto ketika harganya sedang turun atau harga terendah dari aset tersebut.

Kegiatan ini dilakukan selama berhari-hari, bahkan sampai berminggu-minggu. Begitu jumlah koin yang dikumpulkan sudah cukup banyak. Kemudian para holders pun mulai menyebar ke beberapa chatroom dan menimbulkan keresahan dengan cara mengatakan bahwa harga koin yang dikumpulkan sedang naik.

Kurangnya jumlah koin yang ada di pasaran diakibatkan karena penimbunan yang dilakukan oleh para holder yang mau tidak mau membuat harga koin-koin tersebut benar-benar naik. Para pemula atau pemilik modal kecil biasanya akan tertarik dengan benda-benda langka seperti ini, sehingga mereka tertarik untuk ikut-ikutan membeli koin atau dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out).

Begitu nilai koin dianggap sudah berada di posisi paling tinggi, maka para Pemain mulai memainkan peran mereka dengan cara menjual koin yang diperoleh dari para holder sedikit demi sedikit. Pada saat inilah proses dump (membuang) itu terjadi. Begitu Pemain keluar, maka kondisi pasar mulai tidak stabil.

Koin-koin tersebut yang sebelumnya langka, kini semakin mudah ditemukan sehingga harganya makin lama makin turun. Ketika penjual mulai panik, maka harga koin pun turun drastis. Dampaknya adalah mereka yang bermodal kecil yang akan mengalami kerugian. Sedangkan bagi para pemain yang notabene bermodal besar, maka mereka akan mendapatkan keuntungan berlipat.

Oleh sebab itu, sebelum mulai terjun di pasar kripto, maka perlu dipastikan terlebih dahulu untuk mengetahui setiap risikonya, termasuk juga memahami apa itu pump dan dump. Agar nantinya ketika sesuatu terjadi di pasar, tentu trader tidak akan merasa panik akan hal yang sedang terjadi di pasar. 

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version