JAKARTA, duniafintech.com – Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antar negara di bidang ekonomi, termasuk Indonesia. Kerja sama ini dibangun atas dasar kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur kegiatan ekonomi nasional.
Kerja sama ini berbeda dengan perdagangan internasional. Cakupan kerja sama ini lebih luas dibandingkan perdagangan internasional dan dilakukan untuk mencapai tujuan berikut:
Pertama, kerja sama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri. Soalnya, nggak semua kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi oleh negara. Kayak Indonesia saja nih. Kita masih perlu mengimpor beberapa bahan makanan pokok supaya kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Selanjutnya, kerja sama ekonomi juga dilakukan untuk memperluas pasar hasil produksi barang dan jasa. Nah, ini masih berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan barang dan jasa. Misalnya nih, Korea Selatan butuh batubara untuk pembangkit tenaga listriknya. Sementara, hasil tambang batu bara di negaranya nggak mencukupi. Indonesia yang punya banyak hasil tambang batu bara, bisa menyuplai kebutuhan batubara untuk Korea Selatan.
Baca juga: Game NFT Penghasil Uang: Cara Kerja Hingga Jenis-jenisnya
Karena adanya permintaan dari kerja sama ini, negara-negara yang terlibat jadi terdorong untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi. Untuk itu, dibutuhkan banyak tenaga kerja. Akibatnya, lapangan kerja untuk memenuhi target produksi ikutan meningkat.
Aktivitas kerja sama ini juga dilakukan untuk meningkatkan devisa negara. Devisa negara itu apa sih? Devisa negara adalah alat pembayaran untuk transaksi ekspor dan impor. Devisa negara ini penting banget untuk keberlangsungan ekonomi negara. Mulai dari membayar barang-barang yang diimpor ke negara hingga untuk membayar hutang ke negara lain.
Dengan adanya kerja sama ini, negara-negara yang terlibat bisa saling mendistribusikan manfaat sumber daya yang mereka miliki. Entah itu sumber daya alam ataupun sumber daya manusia. Distribusi sumber daya ini dapat mengurangi ketimpangan antara negara maju dengan negara berkembang. Pemerataan sumber daya ini juga dapat mempercepat pembangunan ekonomi dunia dan meningkatkan kualitas hidup negara–negara di dunia.
Kerja sama ekonomi internasional yang diterapkan Indonesia punya beberapa manfaat:
*Meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antar negara
*Meningkatkan perdagangan barang dan jasa
*Menciptakan sistem perdagangan yang transparan
*Membuka kesempatan untuk kerjasama di bidang-bidang lain
*Mengembangkan kebijakan yang tepat untuk kerja sama ekonomi antar negara
*Memfasilitasi integrasi ekonomi yang efektif
*Menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi antar negara
Untuk mencapai tujuan-tujuan dan manfaat-manfaat di atas, kerja sama ekonomi internasional dapat dicapai dalam berbagai bentuk.
Baca juga: 10 Negara dengan Akses Internet Tercepat di Dunia, ada Indonesia?
Bentuk-Bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional
Secara kategori, ada empat bentuk atau contoh kerjasama ekonomi internasional.
- Kerja sama ekonomi bilateral atau kerja sama ekonomi antar dua negara. Misalnya kerjasama Public Private Track 1.5: Japan Indonesia Co-Creation Partnership for Innovative and Sustainable Economic Society yang dilakukan Indonesia dengan Jepang.
- Kerja sama ekonomi regional, yaitu kerja sama ekonomi antar negara-negara yang berada di kawasan tertentu. Contohnya kerja sama pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
- Kerja sama ekonomi multilateral atau kerja sama ekonomi yang melibatkan banyak negara tanpa terikat oleh batas wilayah tertentu. Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa untuk berinvestasi di sektor pengembangan teknologi digital Indonesia.
- Kerja sama ekonomi antar regional, yaitu kerja sama ekonomi diantara dua kelompok regional. Contohnya kerjasama antara Uni Eropa dengan ASEAN.
Kerja sama ini bisa dilakukan langsung antar negara ataupun dengan membentuk lembaga kerja sama ekonomi internasional.
Lembaga-Lembaga Kerjasama Ekonomi Internasional
Supaya kerja sama ekonomi internasional makin lancar, banyak negara yang sepakat untuk membentuk lembaga tertentu. Berikut beberapa lembaga yang dibentuk untuk mengatur kerja sama ekonomi internasional.
1. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
Persatuan negara-negara Asia Tenggara ini nggak cuma dibentuk untuk menjaga stabilitas politik, lho. Salah satu tujuan dibentuknya lembaga ini tanggal 8 Agustus 1967 adalah mempercepat proses pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara.
2. IMF (International Monetary Fund)
Dana Moneter Internasional atau IMF lahir setelah konferensi di Bretton Woods, Amerika Serikat tanggal 27 Desember 1945. Tujuan lahirnya lembaga ini adalah untuk melancarkan moneter internasional dengan cara-cara berikut:
*Menetapkan kurs devisa.
*Memelihara kurs devisa.
*Membantu negara anggota yang mengalami kesulitan ekonomi.
*Memberikan saran kepada negara anggota untuk mencegah inflasi.
3. APEC (Asian Pacific Economic Cooperation)
Didirikan pada bulan November 1989, lembaga ini adalah bentuk kerjasama internasional antar negara-negara Asia Pasifik untuk memperbaiki dan meningkatkan keadaan ekonomi negara-negara anggotanya.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, APEC punya tiga program utama, yaitu:
*Program liberasi perdagangan (trade liberalization).
*Upaya memperlancar kegiatan perdagangan dan investasi (trade and investment facilitation program).
*Program kerjasama pembangunan (development cooperation program)
4. WTO (World Trade Organization)
WTO adalah satu-satunya organisasi internasional yang berurusan dengan peraturan global perdagangan antar negara. Sementara, WTC adalah organisasi yang dapat ditempatkan di negara mana saja untuk memfasilitasi perdagangan internasional.
WTO sendiri berpusat di Jenewa, Swiss untuk dua tujuan:
*Mengatasi masalah yang dapat menghambat perdagangan internasional seperti tarif dan bea masuk.
*Menyelesaikan sengketa dagang yang terjadi antar negara anggota.
Baca juga: Negara Paling Bangkrut di Dunia, Indonesia Termasuk? Cek ini Faktanya..