Site icon Dunia Fintech

Referensi Manfaat Blockchain untukmu Memulai Startup

manfaat blockchain

ilustrasi

duniafintech.com – Popularitas blockchain sebagai solusi dalam berbagai sektor industri memang mulai bermunculan di seluruh penjuru dunia. Beberapa usaha rintisan (startup) berlomba-lomba untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam memecahkan masalah yang belum dapat diatasi.

Istilah hyperledger, adalah sebuah mekanisme untuk mengoptimalkan solusi dan manfaat blockchain terhadap sejumlah permasalahan yang ada. Definisi dari istilah ini ialah sebuah sumber (source) terbuka dan kolaboratif dari blockchain untuk diterapkan di berbagai industri. Kolaborasi tersebut mampu menjadi ‘payung’ data yang melibatkan latar belakang profesi yang beragam, seperti manufaktur, rantai pasokan hingga penyelenggara keuangan.

Dalam arti kata lain, memilih blockchain sebagai solusi akan melibatkan lintas profesi dan industri yang sesuai dan dibutuhkan. Oleh karena itu, simak beberapa referensi solusi dan manfaat blockchain untuk Anda yang ingin memulai startup.

Pada tahun 2017, Mizuho Financial Group menggagas platform blockchain untuk melakukan pengadaan layanan jual-beli ekspor dan impor. Perusahaan tersebut mengatakan, teknologi blockchain memangkas waktu proses, yang sebelumnya memerlukan 2 hari terpangkas menjadi 2 jam.

Biaya tenaga kerja yang terpangkas, serta transparansi dokumen melalui proses digitalisasi juga menjadi alasan Mizuho memercayakan segala transaksinya kepada hyperledger Fabric milik perusahaan hardware asal Amerika Serikat, IBM.

IBM mengklaim, hyperledger miliknya memungkinkan setiap pihak melihat data dan informasi impor dan ekspor secara real-time, sehingga biaya transaksi dan pemrosesan akan secara otomatis terpangkas.

Baca juga:

Referensi Manfaat Blockchain

Manfaat blockchain pada sektor pertanian meliputi beberapa kasus, seperti optimalisasi rantai pasokan pangan, asuransi, transaksi dan kemudahan pelacakan. Dari kasus optimalisasi, petani mampu menetapkan harga dan mengoptimalkan kuantitas dari produk pertaniannya.

Selain itu, teknologi blockhain di bidang pertanian mampu mengoreksi terjadinya ketidak-seimbangan harga melalui rekaman transaksi secara real-time. Di sisi lain, para pemangku kepentingan juga diberikan informasi terkini soal supply & demand.

Dari kasus keterlacakan, konsumen dimungkinkan untuk melakuan verifikasi atas perjalanan pengiriman hasil pertanian tersebut. Ketersediaan data hasil pertanian dari waktu dipanen, diproses hingga nama produsen juga menjadi kelebihan dari manfaat blockchain untuk pertanian.

Menurut startus insights, terdapat lebih dari 150 startup blockchain untuk solusi pertanian yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa nama diantaranya seperti AgriChain yang melayani transaksi P2P, AgriDigital yang melayani solusi manajemen dan integrasi komoditas gandum serta AgriLedger yang merupakan badan usaha sosial untuk mendukung petani melacak ketersediaan pangan.

Pada Mei 2017 lalu, IBM bekerja sama dengan TenneT, Sonnen dan Vandebron mengembangkan basis data untuk pengelolaan jaringan listrik di Jerman dan Belanda. Proyek ini menjadi salah satu yang terbesar dan bersifat futuristik, lantaran ditujukan untuk mengidentifikasi wilayah yang mengalami pemadaman dan kurang pasokan listrik.

Yang membuat proyek ini futuristik adalah pemanfaatan daya pasokan listrik dari berbagai sumber, seperti mobil dan baterai yang dapat dikirimkan melalui jaringan blockchain Fabric milik IBM.

Dalam percobaannya, pasokan listrik yang dikirim melalui mobil listrik dan listrik rumah tangga lainnya telah dihantarkan melalui jaringan listrik di suatu wilayah yang membutuhkan. Setelah uji coba ini dilakukan di Belanda dan Jerman, rencananya proyek akan diterapkan di seluruh bagian di dunia, lantaran ketersediaan energi mengalami fluktuasi.

DuniaFintech/FauzanPerdana

Exit mobile version