duniafintech.com – Seperti yang kita ketahui, saat ini ada banyak negara di dunia yang belum sepaham mengenai penting atau tidaknya membuat regulasi kripto tersendiri bagi kripto aset.
Dalam pertemuan tahunan G20 yang yang akan digelar di Jepang nanti, Perdana Menteri Shinzo Abe telah menugaskan untuk membuat manual terkait tata keloka kripto aset. Manual yang akan didistribusikan pada pertemuan KTT G20 ini akan mendukung pendekatan yang seragam terkait kerangka atiran kripto aset.
Baca juga: Mengenal Altcoin, Kripto Aset yang Diidolakan Trader Selain Bitcoin
Adapun yang menjadi sorotan utama dalam proposal dan justifikasi pengaturan kripto tersebut antara lain berkaitan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
- Melindungi aset yang dimiliki oleh pelanggan atau investor
- Protokol keamanan yang bersifat internasional
- Memberikan informasi terkini kepada pelanggan, khususnya jika terjadi masalah seperti peretasan.
Di KTT G20 yang sebelumnya, pembahasan terkait regulasi kripto adalah tentang penting atau tidaknya pajak bagi mata uang kripto secara internasional. Sejauh ini banyak pihak menahan diri untuk tidak mengambil tindakan yang terburu-buru. Sebaliknya, sejumlah negara anggota G20 memperkenalkan peraturan domestik yang berlaku di masing-masing negara.
Di Australia, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia telah mengambil pendekatan proaktif dengan merilis INFO 225, yang membahas bagaimana peraturan Australia yang ada akan berlaku untuk teknologi yang baru muncul.
Kurangnya konsistensi seputar peraturan mata uang kripto lintas batas telah menciptakan kebingungan bagi emiten, terutama mengingat sifat global pertukaran kripto. Sehubungan dengan hal ini, Gugus Tugas Aksi Keuangan, sebuah organisasi yang didukung oleh G20, telah merekomendasikan bahwa semua negara anggota G20 harus memberikan kerjasama internasional dalam kaitannya dengan aset virtual dan penyedia layanan aset virtual.
Baca juga: Tak Mau Kalah, Fintech Milik BUMN LinkAja, Akan Merambah Bisnis Pinjaman…
Menurut media Jepang, para peserta diharapkan untuk menyetujui peraturan terkait kripto baru di KTT G20 mendatang. Sambil menunggu hasil KTT Jepang G20, mungkin ada perubahan besar pada peraturan Australia yang ada untuk mengadopsi standar internasional.
Tentang KTT G20 Jepang
KTT G20 adalah konferensi tingkat tinggi terkait pasar keuangan dan ekonomi dunia yang terdiri terdiri dari para pemimpin dari 19 negara dan Uni Eropa (UE). 19 negara tersebut adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Republik Korea, Republik Afrika Selatan, Rusia, Arab Saudi, Turki, Inggris, Amerika Serikat. Amerika. Selain itu, para pemimpin negara tamu undangan dan perwakilan dari organisasi tamu internasional undangan berpartisipasi dalam pertemuan puncak bersama dengan para pemimpin dari negara-negara G20.
Untuk pertama kalinya KTT G20 akan diselenggarakan di Jepang. KTT G20 akan digelar pada tanggal 28-29 Juni di Osaka dan beberapa pertemuan juga akan digelar di 8 kota terpisah di Jepang.
picture: pixabay.com
-Dita Safitri-