JAKARTA, duniafintech.com – Rekomendasi saham hari ini dapat dilihat pada perdagangan Kamis (23/11), IHSG ditutup naik +1,41% atau +97,39 poin di level 7.004. Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam range 6.960-7.020.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada November 2023 kembali mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6%. Suku bunga Deposit Facility tercatat 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.
Baca juga: Rekomendasi Saham Hari Ini: IHSG Dominan di Zona Hijau
Kebijakan tersebut berfungsi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah inflasi barang impor (imported inflation). Di sisi lain, meskipun di era suku bunga tinggi, permintaan kredit perbankan tetap terakselerasi 8,99% yoy pada Oktober 2023, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8,96% yoy. Solidnya penyaluran kredit mencerminkan sektor industri dan konsumsi resilient akibat ditopang oleh kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas serta pertumbuhan ekonomi domestik.
Dari Mancanegara, data awal PMI manufaktur versi Hamburg Commercial Bank (HCOB) di kawasan Eropa pada November 2023 masih terkontraksi sebesar 43,8, namun lebih tinggi dari bulan Oktober sebesar 43,1.
Sejalan dengan hasil tersebut, rilis awal PMI manufaktur Inggris menurut S&P Global juga mengalami perbaikan di level 46,7, lebih tinggi dari Oktober 2023 sebesar 44,8.
Baca juga: Rekomendasi Saham Hari Ini: Cek Tiga Saham Rekomendasi
Dari Asia, Badan Pusat Statistik Singapura melaporkan tingkat inflasi tahunan pada Oktober 2023 tumbuh 4,7%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 4,1% sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Mei 2023. Meningkatnya inflasi tahunan didorong oleh sektor, perumahan, transportasi dan tempat wisata.
Saham-Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
BRIS
Buy :1.625
TP : 1.675
Stop loss: <1.580
BRIS bullish continuation di atas MA (5,20,100). Volume meningkat seiring dengan kenaikan harga.
Per September 2023 total financing BRIS tumbuh 16% yoy menjadi Rp231,68 triliun. Margin income tumbuh 15,75% yoy menjadi Rp16,44 triliun. Laba bersih sebelum pencadangan tercatat naik 13,57% yoy menjadi Rp7,91 triliun. Alhasil, laba bersih setelah pajak naik 31,05% yoy menjadi Rp4,2 triliun. Adapun secara nasional penyaluran pembiayaan syariah pada Oktober 2023 tumbuh 14,68% yoy.
Baca juga: Rekomendasi Saham Hari Ini: Bank Mandiri, Medco, dan Lainnya
MIDI
Buy : 472
TP : 488
Stop loss: <460
MIDI berpotensi bullish reversal dari bearish jangka pendek di atas MA (5,20,100), membentuk long white candle diiringi volume yang meningkat. MACD bar histogram melemah terbatas dan stochastic crossing di area oversold.
MIDI catatkan kenaikan pendapatan bersih hingga September 2023 sebesar 11,81% yoy menjadi Rp12,92 triliun. Secara bottomline, laba bersih terakselerasi 26,48% yoy menjadi Rp390,51 miliar. Adapun belanja modal (Capex) MIDI pada 2023 dianggarkan Rp1,6 triliun, dimana sebesar Rp1 triliun dialokasikan untuk penambahan gerai Alfamidi dan Rp600 miliar untuk gerai lawson.
MDKA
Buy :2.250
TP : 2.330
Stop loss: <2.100
Berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk bullish piercing di area support. Indikator stochastic golden cross dan MACD bar histogram positif.
Baca juga: Rekomendasi Saham Hari Ini, 19 Oktober 2023, saat IHSG Berpotensi Lesu
MDKA membukukan pendapatan per September 2023 (9M23) USD1,17 miliar (+86,9% yoy) akibat naiknya penjualan NPI dan nickel matte dari smelter ZHN dengan kapasitas produksi 50 ribu ton per tahun yang mulai dioperasikan di tahun 2023, serta hasil akuisisi smelter HNMI pada 2Q23. Sementara itu, EBITDA pada 3Q23 tumbuh +243% qoq di level USD 107 juta.