duniafintech.com – Fenomena cashless society yang belakangan booming ini telah menciptakan generasi masyarakat tanpa uang tunai. Meningkatnya jumlah cashless society di era milenial ini berpengaruh juga terhadap pertumbuhan jumlah transaksi online di Indonesia. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, nilai transaksi uang digital selama Juli 2019 lalu mencapai Rp 12,93 triliun. Angka ini melonjak 262,67% dibanding tahun 2018 yang hanya Rp 3,58 triliun.
Popularitas cashless society juga didukung oleh perilaku milenial yang mendominasi populasi masyarakat Indonesia. Kaum milenial cenderung lebih akrab dengan teknologi informasi, ditambah masyarakat milenial yang semakin “mager” sehingga membutuhkan sebuah sistem yang efisien agar tidak perlu banyak usaha untuk melakukan kegiatan ekonomi. Uang elektronik dan sistem pembayaran non-tunai hadir sebagai solusi atas masalah ini.
Semua hal ini juga tidak terlepas dari peranan Financial Technology (fintech) sebuah solusi dari beragam transaksi keuangan berbasis digital. Faktor utama larisnya penggunaan teknologi ini adalah praktis & tersedianya beragam kebutuhan yang bisa diakomodasi, mulai dari urusan pribadi, bisnis hingga sosial.
Baca Juga:
- Butuh Uang Cepat? Ini Cara Penuhi Kebutuhan Dana Mendesak
- Fintech Peer to Peer Lending Solusi Pinjaman Bagi Unbankable
- Lewat Payment Gateway, EBANX Buka Keran Pasar di Amerika Latin
Alternatif Dompet Digital Untuk Cashless Society
Saat ini sudah banyak vendor yang menawarkan aplikasi dompet elektronik. Mulai dari operator seluler, bank, hingga perusahaan fintech lainnya. Adanya aplikasi dompet elektronik ini dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi. Tak perlu dompet berisi banyak uang kertas maupun recehan, atau dompet yang berisi banyak kartu untuk bertransaksi. Seluruh alat pembayaran dapat Anda genggam di ponsel Anda.
Aplikasi dompet digital yang ditawarkan berbagai pihak ini dapat Anda gunakan secara gratis dengan mengunduhnya melalui play store atau appstore. Tak ada biaya admin atau biaya tambahan lainnya dalam pembukaan dompet elektronik ini.
Berikut 3 Dompet Elektronik di Indonesia yang dapat menjadi pilihan anda dalam bertransaksi
- Cashlez Mpos
Cashlez Mpos didirikan tahun 2015 dan mulai beroperasi sejak September 2016 merupakan perusahaan teknologi keuangan pembayaran dengan Cashlez sebagai produknya. Cashlez membuat sistem mPOS (mobile point of sales), sebagai konsep sistem pembayaran yang menerima kartu kredit dan kartu debit melalui aplikasi smartphone Android dan iOS yang akan terhubung dengan card reader kami dengan menggunakan bluetooth
- Netzme
Netzme merupakan platform berbasis mobile payment yang merevolusi cara masyarakat indonesia berinteraksi secara sosial dan mendapatkan akses ke layanan finansial. Netzme menjembatani kesenjangan yang timbul karena perbedaan pendapatan penghasilan di masyarakat pedesaan yang sebagian besar tidak memiliki literasi keuangan. Netzme memberdayakan masyarakat Indonesia dengan sebuah channel untuk menciptakan dan melestarikan budaya “Gotong royong atau Good Samaritan” dengan semangat komunitas yang kohesif untuk mendukung pengusaha mikro.
- BayarInd
BayarInd adalah dompet digital terintegrasi untuk tujuan B2B dan B2C, yang digunakan individu untuk membayar barang, layanan, dan tagihan yang digunakan perusahaan untuk mengumpulkan pembayaran. BayarInd menyediakan ekosistem pembayaran yang lengkap bagi konsumen dan pelaku usaha. BayarInd hadir untuk mempermudah transaksi sehari-hari, baik online maupun offline. BayarInd menghadirkan berbagai fitur seperti pilihan metode pembayaran yang beragam, transaksi secara real-time, pengamanan berlapis untuk setiap transaksi, notifikasi instan dan laporan transaksi lengkap, dan jaringan merchant yang luas.
Rekomendasi payment gateway terdaftar lainnya bisa juga dilihat di kanal Direktori fintech untuk alternatif menggunakan dompet digital dan menjadi cashless society.
-Vidia Hapsari-