Dunia Fintech

Risiko Investasi Emas yang Patut untuk Diketahui!

JAKARTA, duniafintech.com – Bagi yang ingin investasi emas, artikel ini nampaknya bermanfaat karena akan mengulas beragam risiko dalam berinvestasi emas tersebut. Seperti diketahui sejak masa yang lampau investasi emas ini sudah dijalankan bagi mereka yang ingin berinvestasi.

Berawal dari investasi emas, bisa menjalar untuk mencapai keinginan seperti membeli tanah, membeli properti atau membeli kendaraan pribadi.

Emas bisa menjadi instrumen penyelamat dikala aset investasi lainnya sedang mengalami penurunan atau anjlok. Pasalnya melakukan investasi emas ini sebenarnya punya keuntungan tersendiri. Meski begitu, disamping ada keuntungannya, namun para investor tidak boleh mengabaikan risiko dari investasi emas ini.

Baca jugaAplikasi Investasi Emas OJK: Cara Investasi Emas di Aplikasi Bank

ISFF 2023 INDODAX

Baca jugaKelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Yuk Kita Simak!

Risiko Investasi Emas

Ada beberapa risiko investasi emas yang harus Anda waspadai, antara lain:

  1. Mengalami Kehilangan
  2. Mendapatkan Produk palsu
  3. Investasi emas tak menarik jika jangka pendek
  4. Pendapatan Pasif Kurang Menarik
  5. Mampu Stabil atau Bahkan Turun Harganya Pada Saat Suku Bunga Baik
  6. Hati-hati terhadap Spekulasi Harga

RIsiko Investasi Emas

  1. Perubahan Suku Bunga dan Inflasi

Tahukah Anda bahwa harga logam mulia turun setiap kali suku bunga acuan naik? Menurut Anda apa alasannya? Pada dasarnya logam mulia merupakan instrumen investasi yang tidak menghasilkan return yang tetap dan teratur. Jadi saat suku bunga naik, otomatis biaya peluang naik saat kita menabung. Misalnya, jika Anda memiliki 100 juta, Anda memiliki dua opsi: beli emas atau beli surat berharga negara (SBN), yang diterbitkan tepat saat suku bunga naik. Kenaikan suku bunga acuan juga meningkatkan kupon SBN dan obligasi yang akan diterbitkan.

Investasi SBN saat itu jauh lebih menguntungkan karena menawarkan passive income berupa kupon bulanan. Pada saat yang sama, ketika suku bunga naik, harga emas turun secara proporsional, dan instrumen ini juga tidak menawarkan pengembalian reguler.

Risiko investasi emas seperti itu bisa Anda pikirkan sebelum mulai berinvestasi. Selain suku bunga, inflasi juga mempengaruhi harga aset mengkilap ini. Jika inflasi tinggi, harga properti mereka juga akan meningkat. Sebaliknya, saat permintaan turun, harga logam mulia juga ikut turun.

  1. Mengikuti Nilai Tukar Mata Uang

Harga emas dunia ditetapkan dalam dolar AS. Ketika Rupiah melemah terhadap dolar AS, harga emas tersebut Rupiah naik.

  1. Spekulasi

Banyak investor di seluruh dunia secara teratur memantau suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupee terhadap dolar AS, yang menentukan harga logam mulia. Pergerakan pada aspek tersebut dapat menyebabkan investor melakukan aksi beli dan jual logam mulia. Pergerakan harga juga dapat menyebabkan pelaku pasar lainnya bertindak. Tindakan pelaku pasar memengaruhi harga di pasar pada tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, dll.

Kesimpulan

Berinvestasi emas melibatkan beberapa risiko, seperti risiko rugi, membeli produk palsu, fluktuasi harga dalam jangka pendek. Tidak hanya sebagai alat investasi, emas juga bisa menjadi kado yang unik dan bermanfaat untuk teman, keluarga atau kerabat terdekat.

Baca jugaInvestasi Emas Online Terbaik dan Pertimbangan saat Mencari Platform-nya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version