JAKARTA, duniafintech.com – Saham nyangkut adalah situasi investor yang sudah telanjur membeli atau mengoleksi saham di harga yang lebih tinggi dari kondisi saat ini. Jadi, singkatnya beli saat harganya sedang di pucuk dan setiap investor atau trader saham pasti pernah atau bahkan sering mengalami kejadian ini.
Akan tetapi, saham nyangkut juga bisa diartikan sebagai terjebak pada saham murah. Awalnya para investor beli saham di harga paling murah, dengan harapan bakal harganya bakal menanjak dan memperoleh keuntungan ketika dijual. Namun ternyata, saham tersebut malah jadi saham tidur.
Seketika itu, tiap investor pasti akan dihinggapi dilema, mau jual saham, tapi takut harganya naik. Kalau ingin hold, harga saham tidak bergerak naik sama sekali. Hingga akhirnya dibiarkan saja, padahal di titik itu investor sudah mengalami kerugian.
Jika dibiarkan lambat laun kerugian investor makin membesar. Bahkan bisa mencapai sebesar 90% sampai 100%, sehingga modal kamu ludes dan tidak bisa diputar lagi.
Hal ini dikarenakan investor sudah terperangkap, jadi tidak bisa keluar dengan untung. Pusing, galau, tak tahu harus berbuat apa, lantas apa yang menyebabkan saham tersebut “nyangkut”?
Penyebab Saham Nyangkut
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan saham tersebut tidak bergeming sama sekali dan kerap dikeluhkan oleh para investor atau trader. Berikut adalah penyebabnya, antara lain:
- Membeli di Akhir Rally Saham
Rally saham adalah kondisi ketika harga saham mengalami peningkatan tajam. Selepas tren kenaikan telah usai, pasti akan ada penurunan.
Banyak investor yang tidak menyadari atau tidak memahami hal ini, sehingga mereka membeli saham di harga tertinggi. Jika harga saham tersebut sudah terlampau kemahalan atau tinggi, maka kecenderungannya pasti akan turun lagi. Hal ini berarti potensi rugi besar buatmu, terlebih jika kerugian tersebut dibiarkan.
- FOMO (Fear of Missing Out)
Fear of Missing Out (FOMO) adalah situasi ketika orang awam yang terjun ke dunia investasi karena takut ketinggalan. Hal ini biasanya sering terjadi pada trader atau investor yang tidak mempunyai tujuan dan rencana investasi, apalagi strategi. Hanya ikut-ikutan teman beli saham yang lagi hits, saham pompoman artis biar ketularan jadi sultan, sehingga dapat mengakibatkan saham nyangkut.
- Membeli Saham saat Tren Turun
Investor merasa bangga kalau bisa dapat saham murah atau saham receh. Maka itu banyak yang membeli saham saat trennya lagi turun, sampai dibela-belain jual harta benda. Memang tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan itu.
Akan tetapi, banyak investor yang hanya membelinya tanpa menganalisis terlebih dahulu. Sehingga akibat dari mereka yang tidak melakukan analisa fundamental dan teknikal, malah jadi membuat investor beli saham murah berkualitas buruk. Bukannya harga saham tersebut naik, malahan saham murah yang kamu beli justru makin merosot harganya. Tidak pernah kembali ke harga tertingginya. Boncos deh.
- Trading Saham Menggunakan Feeling
Hingga saat ini masih banyak trader atau investor yang melakukan trading tanpa membuat perencanaan sebelumnya, seperti trading plan saham. Kebanyakan dari mereka yang melakukan trading saham hanya mengandalkan feeling. Sementara feeling sewaktu-waktu bisa saja salah, sehingga sering menyebabkan harga saham stuck di situ-situ saja.
Maka itu, sangat penting bagi para investor untuk membuat trading plan saham seperti memasang harga beli dan harga jual saham di level berapa. Harga ini nantinya akan menjadi patokan agar tidak membeli atau menjual saham di luar skenario yang sudah disusun.
Itulah tadi penyebab saham nyangkut yang kerap dikeluhkan oleh banyak investor atau trader. Semoga bermanfaat.
Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif
Editor: Anju Mahendra