duniafintech.com – Samsung, raksasa teknologi Korea Selatan dan pencipta jajaran smartphone Galaxy mungkin akan segera menjadi salah satu penggerak Bitcoin, kripto dan Blockchain terbesar.
Sementara para pedagang dan investor Bitcoin sedang fokus pada halving day Bitcoin yang akan datang pada regulasi baru Bitcoin di Amerika Serikat dan volume perdagangan kripto aset yang sulit belakangan ini, Samsung berusaha menempatkan kekuatan Bitcoin, Kripto dan Blockchain melalui telepon genggam agar lebih mudah.
Menurut situs data Statista, pekan lalu Samsung yang mengisi 19% dari total penjualan smartphone global dan menjual hampir 300 juta ponsel. Selain itu, meluncurkan jajaran smartphone Galaxy terbaru dengan flagships baru model S20, S20 + dan S20 Ultra.
Ponsel cerdas yang memiliki fitur jaringan 5G ini dilengkapi dengan berbagai aplikasi terkait Bitcoin, Aset Kripto dan Blockchain. Tahun lalu, Samsung juga sudah meluncurkan produk ponsel pintar yang dilengkapi dengan dompet kripto.
Samsung menulis di situs webnya mengumumkan ponsel Galaxy S20 baru yang berisi, kami menciptakan prosesor aman yang didedikasikan untuk melindungi PIN, kata sandi, pola, dan Kunci Pribadi Blockchain Anda. Dikombinasikan dengan platform Knox, keamanan dimasukkan ke setiap bagian ponsel Anda, dari perangkat keras ke perangkat lunak. Jadi data pribadi tetap dijamin keamanannya.
Baca Juga:
- Penanganan Virus Corona dengan Blockchain?
- Tether Meluncurkan USDT Stablecoin di Algorand Blockchain
- Jaringan Blockchain MIT Proses Transaksi Kripto 4 Kali Lebih Cepat
Ponsel yang Dilengkapi Dompet Kripto dan Blockchain
Samsung Blockchain Keystore sendiri sudah diperkenalkan tahun lalu, awalnya dengan dukungan Ethereum dan token ERC-20 lainnya, tapi pada bulan Agustus lalu Bitcoin akhirnya ditambahkan.
Mereka yang menggunakan perangkat Samsung dengan Blockchain Keystore dapat menyimpan kunci pribadi ke Bitcoin dan dompet kripto aset mereka di perangkat.
Kontrol atas kunci pribadi dompet sering disebut sebagai salah satu aspek Bitcoin dan kripto aset yang paling sering diabaikan dan penting. Banyaknya kasus peretasan kripto aset dan pencurian terjadi karena orang gagal menyimpan token mereka di dompet. Samsung mencoba hadir untuk mengatasi permasalahan itu.
Jika bitcoin atau cryptocurrency disimpan di dompet berbasis smartphone yang memberi pengguna kendali atas kunci pribadi mereka, itu menghilangkan kemungkinan penggunaan tanpa izin oleh pihak luar.
Pengadopsian Bitcoin, Kripto dan Blockchain telah jauh dari harapan dalam beberapa tahun terakhir. Namun ada beberapa prediksi bahwa bitcoin dan kripto aset lainnya akan digunakan secara luas pada tahun 2020 setelah gebrakan di tahun 2017 lalu. Bagaimana prediksi itu berjalan, kita masih perlu menunggu.
(DuniaFintech/DitaSafitri)