JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengajak UMKM berkolaborasi dengan platform digital market atau E-commerce.
Dengan UMKM bergabung ke e-commerce, Sandiaga menilai dapat menciptakan peluang usaha, membangkitkan ekonomi, dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat membuka webinar daring kajian ekonomi series 5 dengan yang mengangkat tema ‘Kolaborasi Dengan Platform Digital Bawa UMKM Tanah Air Melangkah Maju’ di Jakarta, Rabu (25/5) lalu. Kegiatan webinar yang diadakan Kemenparekraf ini didukung juga oleh Yayasan Indonesia Setara.
Baca juga: Berapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari masing-masing narasumber. CEO & Founder Bhinneka Hendrik Tio menyebut pihaknya sudah memulai e-commerce sejak 1999 dimana saat itu koneksi internet belum memadai.
Baca juga: Apa Itu UMKM? Berikut Ini Syarat dan Cara Daftarnya
“Kita sejak tahun 2000-an mulai menyadari bahwa ke depannya akan tejadi shifting market dimana konsumen tidak akan lagi belanja secara langsung tapi secara online karena akan memiliki banyak pilihan terhadap produk yang dicari atau dibutuhkan,” ujar Hendrik, dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (27/5/2022).
Menggandeng pemerintah dan berkolaborasi bersama, Bhinneka hadir sebagai kurator UMKM berkualitas dengan mengkurasi para pelaku UMKM untuk bisa hadir di platform Belanja Langsung (BeLa) Pengadaan.
Hingga kini sudah lebih dari 2 ribu UMKM yang didampingi Bhinneka untuk memasuki segmen pasar B2B maupun B2G sesuai dengan fokus Bhinneka.
“Dalam dua tahun terakhir, kami fokus mengembangkan Business Super Ecosystem dengan menghadirkan dua solusi bisnis, yakni Marketplace dan e-Procurement Marketplace,” kata Hendrik.
Baca juga: Insya Allah Berkah, Segini Biaya Haji Plus hingga Daftar Travel ONH Plus Terbaik
Dalam mengimplementasikan Business Super Ecosystem, Bhineka telah banyak berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan UMKM lokal dan menggandeng berbagai institusi perguruan tinggi.
“Kami berhasil melayani berbagai pelanggan dari berbagai segmen bisnis seperti retail, korporasi, dan pemerintah dengan sistem pengadaan yang jauh lebih komprehensif dan transparan demi mendorong percepatan transformasi digital dengan mengkoneksikan pelaku UMKM di kota besar dan daerah demi kemajuan ekonomi bangsa,” tambah Hendrik.
Kemudian Brand Adventure Indonesia, Arto Biantoro mengaku para pelaku UMKM membutuhkan pendampingan dan pelatihan dari pemerintah. Komitmen tersebut ditunjukkan Kemenparekraf dengan berbagai program inovatif yang digagas Sandiaga selaku orang nomor satu di Kemenparekraf.
“Saya yakin UMKM akan didorong pemerintah lebih maju. Banyak pelaku UMKM berpikir dengan menaruh barang di e-commerce berharap dagangannya laris. Namun, e-commerce analoginya adalah mal atau tempat memajang barang, laku atau tidak itu kembali pada UMKM itu sendiri dengan upaya diferensiasi, value, mental,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Arto, perlu ada pelatihan dan pendampingan dari Kemenparekraf agar on boarding tidak hanya sekedar masuk ke market place tapi juga bisa menghandle usaha mereka dengan tepat sehingga terus berkembang dengan baik.
Sementara itu, CEO Kokikit Chef Hendro Soejadi mengungkapkan pihaknya mendapatkan dukungan dari Kemenparekraf dan Bhinneka dalam mengembangkan usaha menyajikan kuliner instan khas Indonesia.
Ia mengungkapkan dari nasi instan khas kuliner Indonesia ada sejumlah yang menjadi favorit konsumen diantarnya yakni nasi liwet rendang paru, nasi woku cakalang kecombrang, nasi bebek betutu, nasi kuning gurih empal suwir, nasi daun jeruk, dan nasi minang daging rendang.
“Kami juga terus berupaya mensupport anak-anak yang tidak mampu bersekolah untuk kami ajarkan agar bisa menjadi chef profesional, karier ataupun enterprenurhip,” tambah Hendro.
Sandiaga sendiri mendukung langkah yang dilakukan pihak Bhinneka untuk mendorong UMKM bisa mengembangkan usahanya dengan transformasi ke digital market place. Sesuai dengan gerakan nasional bangga buatan bangsa, pihaknya sedawi awal sudah mengajak pelaku UMKM untuk bertransformasi ke digital.
“Kita ingin membuat program yang simpel, seperti program stimulus bangga buatan Indonesia dengan konsep pelatihan, pendamping, dan on boarding oleh pelaku industri,” kata Sandiaga.
Ia mengungkapkan saat ini sudah ada 20 juta dari sekitar 30 juta UMKM di Indonesia yang sudah bertransformasi ke digital. Ia terus mendorong para pelaku UMKM untuk bisa mengenal sistem pemasaran online.
“Kuncinya ada di kolaborasi dan kolaboraksi. Laksanakan tiga langkah ini, pertama libatkan orang tepat dan mereka mau terlibat. Kedua, tetapkan tujuan goals dan komunikasi kan harapanmu. Ketiga, dengarkan orang lain dan berkompromi,” ungkap Sandiaga.
Hal tersebut, kata Sandiaga, sesuai dengan program Presiden RI Jokowi yang meminta Gernas Bangga Buatan Indonesia terus digalakkan di tengah ketidakpastian. Dimana semua pihak harus berempati, berhemat supaya mendorong kesuksesan dalam usahanya masing-masing.
“Koki Kit juga saya undang untuk bisa bergabung dalam program Indonesian Spice Of The World. Kolaborasi digital untuk membuat UMKM maju dan setara dengan produk UMKM dunia,” kata Sandiaga.
“Mari kita bergandengan tangan, Bangkitkan ekonomi, buka peluang usaha, ciptakan lapangan kerja, dan membuat tatanan ekonomi digitalisasi yang berpihak pada UMKM,” pungkasnya.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada