duniafintech.com – Tsunami Aceh di tahun 2004 seperti menjadi titik balik dunia kerelawanan di Indonesia. Tragedi kemanusiaan yang merenggut ratusan ribu korban tersebut membangkitkan nurani masyarakat Indonesia untuk sama-sama bergerak atas nama relawan kemanusiaan. Sejak saat itulah banyak komunitas kerelawanan tumbuh bak jamur di musim hujan.
Sayangnya, banyak juga relawan yang berangkat ke medan bencana maupun ke tengah masyarakat hanya bermodal semangat. Para relawan tersebut tidak mempunyai keterampilan teknis maupun wawasan yang memadai saat melakukan aksi
Oleh sebab itu, tepat tanggal 13 Januari 2013, Sekolah Relawan berdiri. Sekolah Relawan diinisiasi oleh Bayu Gawtama (Gaw) bersama dengan para koleganya. Sekolah Relawan kini menjadi sebuah lembaga kemanusiaan yang fokus terhadap edukasi kerelawanan dan pemberdayaan masyarakat. Misinya antara lain mengedukasi kerelawanan di berbagai bidang, menggerakan relawan di segala lapisan dan aspek kemasyarakatan, menggerakan partisipasi aktif masyarakat dalam kemandirian, dan mengembangkan program kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: https://duniafintech.com/tekan-angka-anak-putus-sekolah-melalui-gnota/
Sekolah Relawan menjalankan beragam program. Salah satunya adalah Edukasi Kerelawanan. Program ini meningkatkan kapasitas dengan pemberian keterampilan dan wawasan bagi para relawan. Pada praktiknya, program ini terdiri atas berbagai macam, misalnya Emergency Situations Training atau pelatihan menghadapi situasi darurat. Ini adalah program pelatihan praktis yang merupakan bagian dari basic life skills yang semestinya dimiliki oleh setidaknya satu orang dalam satu keluarga
Lalu, ada Volunter Management Training. Ini adalah pelatihan manajemen kerelawanan selama dua hari bagi para manajer atau koordinator lembaga, organisasi maupun komunitas untuk meningkatkan kapasitas organisasi dan program kesukarelawanan mereka agar mempunyai dampak yang lebih besar terhadap pembangunan masyarakat
Sementara itu, Volunteer Camp merupakan kegiatan bermalam di alam atau camping yang bertujuan untuk mengakrabkan diri dengan sesama relawan di seluruh Indonesia dari berbagai komunitas maupun individu dan sharing seputar kerelawanan
Ada pula Volunteer Explorers, yakni perjalanan ke wilayah tertentu untuk belajar kearifan lokal dan membantu masyarakat. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 hari 1 malam untuk wilayah Jawa dan lebih dari itu untuk wilayah luar Jawa.
Jenis program lainnya berupa Mural Disaster, yaitu edukasi kebencanaan dengan menggunakan media mural secara legal. Biasanya adalah sekolah atau tempat publik lainnya sesuai dengan kesepakatan pihak yang berwenang. Jenis-jenis program lainnya mencakup Orientasi Relawan, Forum Sharing, Rescue Training, dan Disaster Leadership Training.
Baca juga: https://duniafintech.com/start-up-rumah-mimpi-bantu-pendidikan-anak-anak-jalanan/
Sekolah Relawan juga memiliki Program Pemberdayaan Masyarakat, yakni upaya meningkatkan kapasitas dengan pemberian keterampilan dan wawasan bagi para relawan. Program ini mencakup antara lain Tatar Nusantara. Ini adalah program pengiriman relawan ke pelosok Indonesia, wilayah pinggiran, dan pedalaman yang selama ini termarjinarlkan secara sumber daya dan akses terhadap pihak luar.
Selanjutnya, ada Naik Pangkat, yakni program meningkatkan derajat dan taraf hidup satu keluarga dengan memberi bantuan modal dagang/usaha kecil. Naik pangkat dapat diberikan pada mereka yang sudah berdagang dengan alat seadanya sehingga mereka mampu berjualan dengan alat yang jauh lebih baik, atau bagi mereka yang ingin memulai usaha demi meningkatkan perekonomian mereka. Community Center dan Volunteer Entrepreneurship adalah dua turunan program lainnya dalam lingkup Program Pemberdayaan Masyarakat.
Baca juga: https://duniafintech.com/salurkan-dana-anda-untuk-beragam-program-baitulmaal-muamalat/
Dua kelompok program lainnya yang dijalankan oleh Sekolah Relawan adalah Program Sosial Kemanusiaan dan Advokasi. Masyarakat umum dapat menyalurkan dana sosial ke berbagai program Sekolah Relawan, misalnya Rp300 ribu per paket perlengkapan sekolah untuk anak yatim dan dhuafa.
.
Source: sekolahrelawan.com
Written by: Sebastian Atmodjo