Site icon Dunia Fintech

Sempat Anjlok di Zona Merah, Harga Bitcoin Kini Kembali Bergairah 

Cara Mendapatkan Bitcoin Gratis

JAKARTA – Harga Bitcoin (BTC) mulai naik perlahan pada perdagangan Selasa (19/4/2022) siang kemarin, setelah sehari sebelumnya sempat anjlok. Aset Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu mulai bergairah lagi. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) berhasil menguat 3,63 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,94 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 40.691,05 per koin atau setara Rp 584 juta (asumsi kurs Rp 14.353 per dolar AS). 

Dalam pergerakan Bitcoin Chart 24 jam terakhir, kripto karya anonim Satoshi Nakamoto itu paling tinggi berada di level Rp 590 juta. Saat ini posisi Bitcoin masih bertengger di zona hijau. 

Kemudian kripto Ethereum (ETH) juga menguat 2,14 persen pada posisi 3.058 dollar AS, demikian juga dengan Cardano (ADA) yang naik 2,1 persen pada level 0,93 dollar AS. Polkadot (DOT) berada di level 18,17 dollar AS atau bertambah 2,19 persen.

Kenaikan juga terjadi pada Solana (SOL) di posisi 102,16 dollar AS atau menguat 1,7 persen. Dilanjutkan oleh Dogecoin (DOGE) di level 0,14 dollar AS atau naik 0,6 persen.

Pagi ini Tether (USDT) turun 0,01 persen di posisi 1 dollar AS, hal ini berbeda dengan USD Coin (USDC) yang naik 0,06 persen di level 0,9 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, harga Bitcoin melambung selama 24 jam terakhir bertepatan dengan kenaikan tipis pada volume perdagangan. 

Namun, volume beli dan volume jual seimbang pada hari Senin kemarin, menunjukkan keragu-raguan di antara pembeli dan penjual.

Di sisi lain, pedagang harus menjaga harga BTC di atas 40.000 dollar AS dengan volume yang lebih tinggi dari rata-rata untuk mempertahankan fase pemulihan. Sejauh ini, indikator teknikal masih netral.

“Adanya resistensi Bitcoin pada level 48.000 dollar AS, dapat menghentikan pemantulan harga. Momentum jangka panjang menunjukkan pelemahan, sehingga momentum breakdown akan meningkatkan risiko, support kedua akan berada di posisi 27.200 dollar AS untuk Bitcoin,” tulis Katie Stockton, Direktur Pelaksana Fair Strategies. 

Di sisi lain, Joe DiPasquale, CEO BitBull malah pesimistis dengan pergerakan Bitcoin pekan ini, dengan mencatat support bisa terbentuk jauh di bawah US$ 40.000.

Menurut dia, hal-hal yang memperlihatkan bullish belum terlihat untuk Bitcoin, dan Bitcoin terus mencari reaksi di sekitar US$ 37.000.

“Untuk setiap pergerakan ke atas, Bitcoin perlu mengonsolidasikan sekitar US$ 42.000 dalam pekan ini, skenario yang tidak mungkin terjadi tanpa ada berita atau katalis utama,” tuturnya kepada CoinDesk

Harga kripto jajaran teratas mulai pulih

Di sisi lain, secara keseluruhan menurut data dari Coinmarketcap, Selasa, mayoritas kripto jajaran 10 teratas mulai kembali ke zona hijau setelah melewati awal pekan ketiga April 2022 di zona merah.

Kepala investasi di manajer dana kripto Arca, Jeff Dorman kepada CoinDesk memberikan pandangannya soal kondisi pasar aset digital saat ini. 

Dorman melihat pasar kripto saat ini sedang dipandang bosan oleh para investor karena jika harga tidak naik maka akan turun. 

“Trader yang bosan di pasar aset digital menjadi pedagang yang tidak sabar, yang menyebabkan memberikan banyak tekanan,” kata Dorman. 

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Exit mobile version