JAKARTA, 1 Oktober 2024 – Wall Street awali Oktober di zona negatif. Di tengah volatilitas pasar, Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan.
Penurunan tersebut, diperkirakan akan mencatatkan kinerja positif secara bulanan dan kuartalan.
Rata-rata saham unggulan (blue-chip) berdasarkan data CNBC Internasional tampak mengalami penurunan sebesar 199 poin, atau 0,5%.
S&P 500 turun 0,1%, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,2%.
Terjadi Setelah 3 Bulan Berturut-Turut
Meskipun di awal perdagangan, pasar saham sempat mengalami awal yang sulit, namun berhasil pulih setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga secara agresif sebesar setengah poin.
Secara historis awal perdagangan merupakan bulan terlemah bagi bursa,
Pergerakan ini terjadi setelah tiga pekan berturut-turut mencatatkan kenaikan.
Diketahui, untuk bulan September, Dow dan S&P 500 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,5% dan 1,6%.
Nasdaq, yang lebih berfokus pada teknologi, telah naik 2,5% sepanjang bulan ini.
Dow juga memimpin selama kuartal ini, naik lebih dari 7%,
sedangkan S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing 5% dan 2,4% sejak Juli.
Pasar Saham Wall Street Hadapi Tantangan
Selama kuartal ketiga, pasar saham sempat menghadapi tantangan.
Tantangan tersebut membuat beberapa investor mempertanyakan apakah kenaikan besar di tahun 2024 bisa terus berlanjut.
Hal itu dampak dari momen penting pada 5 Agustus lalu.
Saat itu terjadi penurunan besar di pasar global, dan Dow anjlok lebih dari 1.000 poin.
Bulan Oktober dikenal sebagai periode yang penuh volatilitas di pasar saham.
dengan beberapa penurunan signifikan di Wall Street sering terjadi di bulan ini.
Investor Tetap Optimis
Meski kondisi demikian, para investor tetap optimis terhadap saham menuju akhir tahun setelah reli yang terjadi sejauh ini.
Analis dari Canaccord Genuity Michael Welch menilai pasar saham dan berakhir positif.
Ia mencatat bahwa kuartal keempat biasanya merupakan yang terkuat dari tiga dari empat tahun.
Michael menilai, pasar telah berhasil melewati September yang dipenuhi sejumlah votalitas.
“Kami percaya sekarang bukan waktunya untuk melawan Federal Reserve atau tren pasar,” paparnya.
Michael optimis dan melihat ada peluang untuk memposisikan diri untuk potensi rally di kuartal keempat.
“Terutama jika terjadi koreksi pasar,” pungkasnya.