DuniaFintech.com – Sistem pembayaran berbasis mata uang digital kini tengah dilirik para petinggi keuangan di negara Gajah Putih, Thailand. Bank sentral Thailand mengatakan akan membuat prototipe sistem pembayaran baru untuk bisnis berdasarkan sistem mata uang digital yang sedang dikembangkan, yang disebut Project Inthanon.
Tujuan proyek ini adalah untuk mempelajari kelayakan sistem mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC) dan untuk mengembangkan proses dalam pengintegrasian CBDC dengan platform bisnis Thailand.
Informasi baru ini disampaikan oleh perwakilan Bank of Thailand dalam siaran pers.
Bank sentral mengatakan bahwa sebagai bagian dari proyek itu akan mengintegrasikan prototipe CBDC dengan sistem pengadaan dan manajemen keuangan Perusahaan Publik Siam Cement, salah satu perusahaan bahan bangunan terbesar di Thailand. Pekerjaan akan dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada akhir tahun.
“Prototipe diharapkan berfungsi sebagai inovasi keuangan yang memungkinkan efisiensi pembayaran yang lebih tinggi untuk bisnis seperti meningkatkan fleksibilitas untuk transfer dana, atau memberikan pembayaran yang lebih cepat dan lebih gesit antar pemasok,” kata Bank of Thailand dalam rilisnya.
Proyek Inthanon, yang pertama kali diumumkan oleh Bank of Thailand pada tahun 2018, adalah kolaborasi antara bank sentral dan delapan lembaga keuangan terkemuka Thailand yang bertujuan untuk mengembangkan CBDC grosir.
Pada Januari 2020 bank menyelesaikan prototipe pembayaran lintas batas dengan bantuan dari Otoritas Moneter Hong Kong.
Baca Juga:
- Thailand Akan Terbitkan Tabungan Obligasi Berbasis Blockchain
- Aset Kripto Semakin Dilirik Dunia, 5 Hal Ini Alasannya!
- Kenali Apa Itu Blockchain dan Manfaatnya untuk Bisnis Anda
Segara Dimulai! Proyek Sistem Pembayaran Berbasis Mata Uang Digital
Proyek ini akan dimulai pada bulan Juli dan diharapkan selesai pada akhir tahun, kata bank sentral, menambahkan ruang lingkupnya termasuk melakukan studi kelayakan.
Banyak bank sentral mencari potensi CBDC dan bagaimana mereka bisa memanfaatkan layanan baru ini untuk bisnis mereka.
Layanan sistem pembayaran berbasis mata uang digital ini akan berbeda dari cryptocurrency seperti Bitcoin, yang diproduksi dengan memecahkan teka-teki matematika yang rumit dan diatur oleh komunitas online yang berbeda alih-alih badan yang terpusat.
Di antara banyak negara di Asia Tenggara, Thailand termasuk salah satu negara yang proaktif dalam mendukung pengembangan dan aplikasi kripto aset.
Langkah terbaru yang mereka lakukan ini adalah salah satu contoh bagaimana pemerintah setempat optimis bahwa teknologi keuangan yang baru ini bisa membawa manfaat yang cukup signifikan bagi negara.
(DuniaFintech/ Dita Safitri)