Site icon Dunia Fintech

Mengenai Sistem Pre-order: Pengertian, Tata Cara, hingga Kelebihan

sistem pre-order

Sistem Pre-order adalah langkah penjualan yang tepat dilakukan bagi para calon pengusaha yang hendak merintis usaha mereka dengan modal seadanya

Cara PO atau Pre-order sendiri memang kian diminati oleh para pebisnis yang merintis dan mengembangkan bisnis berbasis online. Sistem ini sendiri kian bertumbuh dengan masifnya gaya hidup dan pola pikir digital saat ini.

Karena itu, baik remaja, dewasa, laki-laki, maupun perempuan kini beramai-ramai memanfaatkan sistem ini untuk mengembangkan usaha mereka, misalnya saja yang berjualan online dari rumah.

Mengenai Sistem Pre-order

Disingkat juga sebagai PO, pre-order secara umum diartikan sebagai sistem pembelian yang dilakukan oleh penjual sebelum barang yang akan dijual nantinya benar-benar tersedia. Dalam hal ini, pembeli mesti membayarkan sejumlah uang di muka hingga barang yang mereka beli sampai dalam beberapa waktu setelah pemesanan tadi.

Adapun jumlah pembayaran dan rentang waktu transaksi jual beli ini lumayan fleksibel, yang bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak, kesepakatan antara pembeli dan penjual, serta kondisi pasar dan jenis produk yang mereka jual.

PO sendiri terjadi saat penjual siap meluncurkan barang yang belum selesai diproduksi, tetapi sudah siap untuk dijual dalam rentang waktu tertentu. Dengan demikian, konsumen bisa memesan terlebih dahulu dan melakukan pembayaran dengan besaran tertentu di awal pembelian. Nantinya, barang pesanan ini bakal diterima oleh konsumen setelah produk selesai diproduksi atau tersedia di tangan penjual.

Kelebihan Sistem Pre-Order

Pre-order sendiri dianggap sangat menguntungkan sebab ada kepraktisan dan keefektifan dalam hal penerapan sistem ini. Dengan sistem PO ini, penjual bisa menyediakan sejumlah barang sesuai dengan jumlah yang dipesan oleh konsumen. Karena itu, tidak akan ada lagi kejadian produk sisa yang tidak laku terjual.

Dari sisi pembeli atau konsumen, cara pembelian produk dengan sistem ini akan memungkinkan mereka untuk memesan produk dengan kriteria yang sesuai dengan yang mereka inginkan. Para pemesan ini akan dengan leluasa meminta kepada penjual untuk menyediakan produk tertentu sesuai kebutuhannya.

Untuk keunggulan lainnya adalah sistem ini adalah sebagai berikut: 

  1. Penjual bisa menawarkan banyak pilihan produk

Keunggulan pertama adalah sistem PO ini menyediakan sekaligus menawarkan banyak pilihan produk yang dapat ditawarkan oleh penjual kepada calon konsumen. Dengan varian yang banyak ini, calon pembeli pun akan punya banyak opsi mengenai produk yang ingin mereka miliki.

Namun, keunggulan dalam sistem PO ini berbeda dengan sistem ready stock. Pasalnya, walaupun banyak varian produk yang dapat ditawarkan, tetapi penjual akan terhindar dari perasaan khawatir karena barang tak habis terjual, seperti yang terjadi dalam sistem ready stock.

  1. Produk 100% Laku

Bagi penjual yang menerapkan sistem PO, mereka tidak akan khawatir barang dagangan ini tidak habis terjual. Pasalnya, keunggulan pre-order adalah apa saja yang ditawarkan oleh penjual kepada calon pembeli sudah pasti laku dan tidak bersisa. 

Pasalnya, sistem PO ini, penjual hanya bakal menyediakan produk yang telah dipesan terlebih dahulu oleh calon pembeli. Dengan demikian, tidak ada lagi istilah produk mubazir dari sistem bisnis seperti ini. Di sisi lain, kalau semua produk laku terjual, keuntungan usaha si penjual pun akan kian jelas.

  1. Tidak stok yang menumpuk

Keunggulan lainnya dari sistem pre-order adalah tidak adanya penumpukan produk ataupun stok barang yang dijual. Sistem PO sendiri akan membuat produk yang dijual ini laku 100% sehingga tidak ada lagi penumpukan stok maupun produk yang terbengkalai sia-sia.

  1. Tidak perlu modal besar

Berikutnya, keunggulan dari sistem PO adalah penerapannya tidak memerlukan modal besar. Bahkan, penjual pun dapat berdagang tanpa modal sepeser pun di awal dengan menerapkan sistem ini.

Adapun hal itu terjadi lantaran biasanya pembeli akan melakukan pembayaran uang muka atau bahkan membayar semua harga sejak awal. Tentu saja, hal itu bakal sangat menguntungkan bagi para pebisnis dengan sistem PO ini.

  1. Hampir tidak ada risiko kerugian

Keunggulan lainnya, yakni sistem ini tidak memerlukan modal besar dan semua produk dijamin laku terjual. Tentu saja hal itu bakal berdampak pada minimnya risiko kerugian dalam bisnis yang dikembangkan.

  1. Konsumen bisa memesan produk tertentu

Lain dengan sistem jualan biasa yang mengandalkan stok, keunggulan PO adalah konsumen bisa melakukan custom produk sesuai kebutuhan mereka tanpa terpaku dengan stok yang tersedia.

Kekurangan Pre-order

  1. Pembeli harus menunggu produk siap dan/atau jadi

Pertama, dalam sistem PO, pembeli perlu bersabar dan menunggu hingga barang sampai ke tangan mereka setelah melakukan pemesanan.

  1. Terdapat kemungkinan stok habis

Membeli barang dengan sistem PO memang memudahkan di satu sisi, tetapi di sisi lain kekurangannya adalah terdapat kabar bahwa pesanan Anda ternyata telah habis ketersediaannya. Kekurangan yangs satu ini biasanya sering menimpa reseller atau supplier.

Kalau hal ini terjadi, penjual harus mengembalikan uang yang sudah dibayarkan oleh konsumennya.

  1. Ada potensi kecewa dengan produk aslinya

Berikutnya, akan ada potensi kecewa setelah produk sampai ke tangan pembeli. Pasalnya, selama memesan, calon pembeli barangkali memiliki ekspektasi bahwa kondisi barang bakal sesuai dengan harapan mereka.

Akan tetapi, lantaran tidak meninjau langsung layaknya membeli produk di toko, pembeli ini pun kerap kali merasa kecewa setelah melihat produk aslinya. Hal ini pun hampir serupa dengan saat Anda berbelanja secara online.

Tata Cara Pre-order

Terkait tata cara pemesanan dengan sistem ini, produksi diketahui baru bisa dilakukan apabila kuota minimal pemesan telah terpenuhi. Adapun dalam akad pre order, pembeli juga mesti memberi atau menyerahkan uang muka terlebih dahulu sebagai tanda jadi senilai minimal 50% dari jumlah biaya yang harus dibayarkan.

Pihak pembeli nantinya melunasi kekurangan uang dari uang muka yang sudah diserahkan setelah barang tersebut jadi. Kemudian, barang itu bakal dikirimkan ke alamat pembeli. 

Di sisi lai, jika nantinya ada permasalahan, misalnya barang telah dipesan oleh pembeli, tetapi ia tidak jadi mengambil maka pemilik/penjual bakal menjual barang itu di toko dan memasarkan ke pihak yang lain atau menyerahkan kepada pembeli yang memesan pre order.

Biasanya, untuk mengatasi terjadinya permasalahan di atas, para pemilik toko hanya melayani pemesanan pre order dalam jumlah secukupnya. Jika barang pre order yang sudah dipesan mencapai 8 sampai 10, misalnya, si pemilik toko akan segera memproduksi barang itu. Selanjutnya, ia bakal membuka kembali pemesanan pre order berikutnya usai barang rampung diproduksi.

Demikianlah ulasan mengenai apa itu sistem pre-order dalam bisnis. Sebagai salah Satu sistem jual beli yang sering kali digunakan belakangan ini, Anda pun bisa menerapkannya dalam bisnis yang sedang Anda rintis. Selamat mencoba!

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version