Hong Kong, 7 Oktober 2024 – Kenaikan pasar saham China yang luar biasa belakangan ini, yang bahkan mengungguli pasar global, justru menimbulkan keraguan di kalangan manajer investasi dan analis global. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang berisi saham-saham China yang terdaftar di Hong Kong, telah melonjak lebih dari 30% selama sebulan terakhir, menjadikannya yang berkinerja terbaik di antara lebih dari 90 indeks ekuitas global yang dilacak oleh Bloomberg.
Meskipun demikian, banyak pihak yang masih skeptis dan memilih untuk menunggu tindakan konkret dari Beijing dalam merealisasikan janji stimulusnya. Invesco Ltd., JPMorgan Asset Management, HSBC Global Private Banking and Wealth, dan Nomura Holdings Inc. adalah beberapa nama besar yang melihat reli ini dengan hati-hati. Mereka tampaknya masih menanti bukti nyata dari komitmen pemerintah China untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Skeptisisme Meningkat di Tengah Reli Saham China yang Mengagumkan
“Pemerintah telah memberikan banyak sinyal positif, tetapi pasar membutuhkan lebih dari sekadar janji,” ujar seorang analis dari JPMorgan Asset Management. “Kita perlu melihat implementasi nyata dari kebijakan stimulus, seperti peningkatan belanja infrastruktur dan pelonggaran moneter, sebelum kita dapat benar-benar yakin akan keberlanjutan reli ini.”
Skeptisisme ini muncul di tengah kekhawatiran tentang lambatnya pemulihan ekonomi China pasca pandemi dan meningkatnya ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat. Meskipun data ekonomi terbaru menunjukkan beberapa perbaikan, banyak analis yang berpendapat bahwa pemulihan tersebut masih rapuh dan rentan terhadap guncangan.
Di sisi lain, beberapa investor tetap optimis. Mereka berpendapat bahwa valuasi saham China yang relatif murah dan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang negara itu masih menjadi daya tarik yang kuat. “Kami percaya bahwa reli ini didorong oleh fundamental yang kuat,” kata seorang manajer portofolio di Invesco. “China masih merupakan mesin pertumbuhan ekonomi global, dan kami yakin bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.”
Dengan demikian, pasar saham China saat ini berada di persimpangan jalan. Sentimen investor terpecah antara optimisme dan skeptisisme. Kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan ekonomi Beijing dan data ekonomi yang lebih kuat akan menjadi kunci untuk menentukan arah pasar ke depan.