Site icon Dunia Fintech

Soal Tiket Candi Borobudur Mahal, Sandiaga Uno Minta Pembahasannya Tak Timbulkan Perpecahan

Candi Borobudur

JAKARTA, duniafintech.com – Mahalnya tiket masuk ke situs sejarah Candi Borobudur jadi sorotan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghimbau masyarakat agar pembahasan tentang Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, tidak menimbulkan perpecahan.

Hal ini mengingat adanya aturan harga khusus di kawasan tersebut untuk wisatawan nusantara (wisnus) sebesar Rp750.000, wisatawan mancanegara (wisman) 100 dolar AS, serta kalangan pelajar/grup study tour sekolah sebesar Rp5.000 yang menimbulkan pro dan kontra di tingkat masyarakat.

“Kita boleh mengungkapkan pendapat kita di media sosial maupun media mainstream, tapi kita harus bijak. Borobudur merupakan ikon dari sejarah, kita harus betul-betul menjaga sebagai bagian dari keutuhan kesatuan dan keutuhan,” ungkap dia dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual di Jakarta. 

Baca juga: Luhut Naikkan Harga Tiket Candi Borobudur Rp750 Ribu, Akun Sandiaga Uno Langsung Diserbu Netizen

Kebijakan tiket khusus itu hanya bagi wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur dan diterapkan melalui sistem reservasi online.

Adanya kritik dari berbagai kalangan terkait ketentuan harga yang dianggap mahal, lanjutnya, akan dipertimbangkan oleh pemerintah.

Evaluasi terhadap ketetapan harga khusus dilakukan menimbang keadaan ekonomi masyarakat dalam keadaan yang berat, biaya hidup semakin tinggi, dan harga-harga bahan pokok, pangan, maupun energi merangkak naik.

Baca jugaIKN Tarik Minat Investor, Luhut: UEA & Arab Saudi Investasi Rp293 Triliun

“Kami akan melakukan langkah-langkah strategis setelah mendapatkan masukan begitu banyak dari para netizen, para ahli, dunia usaha, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, ahli budaya, tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat,” katanya.

Meskipun terjadi pro kontra di kalangan masyarakat terkait penetapan harga khusus, Menparekraf meyakini minat wisatawan untuk berkunjung ke Borobudur tidak akan menurun.

Beberapa alasan yang melatarbelakangi pernyataan tersebut ialah adanya dukungan infrastruktur, mulai dari Bandar Udara Internasional Yogyakarta, jalan tol, Balai Ekonomi Desa (Balkondes), desa-desa wisata, Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), dan homestay untuk mendukung pengembangan kawasan Borobudur.

“Kehadiran Borobudur untuk memberikan manfaat bagi ekonomi, sosial dan segala lini kehidupan masyarakat tentunya akan menjadi prioritas dan konsideran utama pemerintah dalam mengambil kebijakan,” ucap Sandiaga.

Baca jugaIndonesia Masuk Jebakan Utang dari China?, Ini Jawaban Luhut..

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Exit mobile version