Site icon Dunia Fintech

Spotify Kembali Tampilkan Lirik! Siap Karaoke #DiRumahAja

Spotify

DuniaFintech.com – Platform hiburan asal Swedia, Spotify kembali menampilkan fitur lirik pada pemutar lagunya. Dengan memilih ‘Lyric’ pada saat tampilan lagu dimainkan, fitur ini hadir di 26 negara. Sebelumnya diketahui bahwa fitur tersebut pernah dimiliki layanan streaming yang didirikan pada 2006 silam, melalui kerja sama dengan MusixMatch, namun ikatan keduanya berakhir pada 2016.

Dengan mengadopsi prinsip karaoke, tampilan lirik akan terkoneksi dengan lagu yang dimainkan. Argentina, Brasil, Kolombia, Chili, Meksiko, Peru, Republik Dominika, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Honduras serta Panama menjadi negara benua Amerika yang dapat menikmati fitur ini.

Sementara, Indonesia juga menjadi negara pasar yang dapat menikmati fitur ini, disusul dengan beberapa negara Asia lainnya seperti Hong Kong, Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura. Ada pun fitur ini juga dapat dinikmati di Jepang, dengan melibatkan pihak yang berbeda sebagai penyedia.

Ada pun tempat pengujian dari versi beta fitur ini berada di Kanada. Namun sayangnya fitur tersebut tidak lagi dihentikan di negara Daun Maple. Hal ini merujuk kepada perizinan yang terdapat di beberapa negara lainnya, yaitu Amerika Serikat dan Eropa.

Baca juga:

Dinamika Fitur Lirik di Spotify

Sebelumnya, fitur lirik di Spotify juga pernah hadir pada tahun 2018 dengan menggandeng Genius sebagai penafsir lirik dalam sebuah lagu dan tampilan layar belakang. Namun adanya ikatan kerja sama Genius dengan perangkat Apple, menjadi ‘bumbu’ berakhirnya kerja sama antara pihak layanan streaming tersebut dengan Genius. Diketahui bahwa Apple sempat berselisih dengan Spotify.

Layanan streaming tersebut juga menggandeng The Ringer, pengembang video digital untuk menghadirkan segmen podcast dengan tampilan video. Diketahui sebelumnya, layanan dengan keuntungan mencapai EUR 6.764 juta pada 2019 tersebut mencoba merangkul pasar konten video pada 3 tahun yang lalu. Namun uji coba tersebut mengalami kegagalan.

Daniel EK selaku CEO mengatakan, perlu adanya keberlanjutan dari hasil perundingan dengan Apple terkait regulasi. Ia menyebut perlunya keterbukaan dari pihak IOS, menyusul adanya kekhawatiran tentang monopoli bisnis yang ada pada perangkat.

DuniaFintech/Fauzan

Exit mobile version