Site icon Dunia Fintech

Sri Mulyani Paparkan Dukungan Pemerintah ke Ekonomi Digital, Apa Saja Itu?

Contoh Penerapan Ekonomi Digital

DuniaFintech.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan berbagai langkah yang diambil pemerintah dalam mendukung industri ekonomi digital. Hal ini disampaikannya pada gelaran Fintech Summit 2020 yang diadakan pada Rabu (11/11).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan terdapat pemberian bantuan sosial yang kini dilakukan dengan transfer ke akun bank tiap keluarga hingga stimulus berupa insentif perpajakan. Ia pun menyontohkan program perlindungan sosial yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sebanyak 10 juta kelompok penerima Program Keluarga Harapan (PKH) mendapatkan manfaat melalui akun bank. Dalam arti kata lain, terdapat transaksi digital pada penerima program.

Selanjutnya, pemerintah memberikan insentif perpajakan sebanyak 0,5% untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang untuk sementara ditanggung pemerintah (DTP). Insentif ini didapatkan setelah mereka melakukan pembukuan laporan keuangan berbasis digital.

“Jadi, berbagai insentif perpajakan kita berikan supaya tidak hanya meningkatkan potensi, juga merealisasikan potensi ekonomi digital di Indonesia,”

Baca juga:

Sri Mulyani Sebut Pemerintah Dorong Peran Ekonomi Digital di Masa Pandemi

Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan berbagai penanganan keuangan yang merangkul pelaku ekonomi digital di masa pandemi COVID-19. Salah satunya program kuota internet gratis untuk pelajar dan tenaga pengajar. Program subsidi ditujukan agar mereka dapat melakukan aktivitas pembelajaran daring secara optimal di tengah pembatasan aktivitas sosial.

Sri mencatat, dalam program PEN, pemerintah memberikan subsidi kuota internet kepada 51 juta siswa, 9,96 juta murid pesantren dan madrasah hingga 5,3 juta mahasiswa. Selain itu, 1,12 juta mahasiswa di lingkungan Kementerian Agama juga masuk dalam penerima bantuan.

“Ini adalah bagian dari program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang bisa menjadi opportunity pengembangan ekonomi digital,” 

Namun, saat ini, ia mengakui pengembangan ekonomi digital masih menghadapi tantangan. Salah satunya keterbatasan infrastruktur yang ditingkatkan. Hal ini tergambarkan dari data yang menunjukkan, 12 ribu desa belum terkoneksi internet.

DuniaFintech/Fauzan

Exit mobile version