duniafintech.com – Starbucks, brand coffee chain terbesar dunia tampaknya sebentar lagi akan segera bergabung dengan sistem Blockchain. Dalam waktu dekat, Starbucks mungkin akan menerima pembayaran dengan mata uang virtual, tapi kemungkinan besar itu bukan Bitcoin. Ketua Dewan Starbucks, Howard Shultz menyebut bahwa rencana ini menjadi bagian dari rencana pengembangan aplikasi pembayaran baru milik mereka.
Dalam perbincangan dengan Maria Bartiromo selama segmen di Bisnis Fox, Schultz membahas penggunaan “mata uang digital berpemilik” bersamaan dengan aplikasi pembayaran. Ketika ditanya apakah pengecer kopi akan menggunakan Blockchain yang secara langsung bertentangan dengan sistem keuangan terpusat yang selama ini mereka gunakan, Schultz mengatakan bahwa perusahaan mungkin akan bergerak ke arah itu.
Baca juga: produsen-mobil-porsche-akan-terapkan-teknologi-blockchain-untuk-produk-mereka/
Menurut saya teknologi blockchain mungkin adalah ‘rel’ di mana aplikasi terpadu di Starbucks akan duduk di atas,” komentarnya.
Komentarnya datang kira-kira sebulan setelah mantan kepala eksekutif berbicara secara luas saat menerima laporan tentang rencana Starbucks untuk memanfaatkan teknologi tersebut, terutama di bagian pembayaran di depan (walaupun dia menolak gagasan bahwa perusahaan tersebut akan menggunakan Bitcoin karena beberapa alasan).
Saat itu Schultz menyarankan agar teknologi terbaru yang tengah populer itu bisa memainkan peran untuk memperluas hubungan Starbucks dengan pelanggan secara digital. Tentu saja dengan berbagai pertimbangan termasuk bagaimana penerapan Blockchain bisa dilakukan oleh perusahaan.
Saya percaya bahwa kita sedang menuju era baru, di mana teknologi Blockchain akan memberikan sumbangan jumlah yang signifikan dalam penggunaan mata uang virtual yang mengharuskan kita membuatkan aplikasi pembayaran tersendiri bagi pelanggan,” tambah Schultz lagi.
Baca juga: https://duniafintech.com/kawan-dana-sediakan-layanan-perantara-untuk-proses-p2p-lending/
Source: coindesk.com
Written by: Dita Safitri