DuniaFintech.com – Layanan open finance? Istilah tersebut pasti masih asing dibeberapa masyarakat. Layanan open finance, memungkinkan perusahaan finansial menggunakan sambungan API (Application Programming Interface) untuk mengefisiensikan beberapa proses. Hal tersebut pun dihadirkan oleh startup Finantier.
Pengembang Layanan Open Finance
Startup Finantier merupakan salah satu perusahaan rintisan pengembang layanan open finance. Startup ini memiiliki tiga kapabilitas utama yang ditawarkan, yakni melakukan verifikasi identitas melalui data yang dimasukkan pengguna atau data bank yang sudah dimiliki; membantu bisnis mengelola data mentah dengan machine learning; dan menghadirkan fitur untuk mengakomodasi pembayaran yang dilakukan rutin atau langganan.
Startup Finantier yang didirikan Diego Rojas, Keng Low, dan Edwin Kusuma tersebut berupaya membantu para lembaga jasa keuangan, terutama yang masih konvensional dan ingin bertransformasi ke tanah digital, untuk pengolahan data, credit scoring, dan infrastruktur electronic Know Your Customer (e-KYC).
Application Programming Interface (API) dan infrastruktur open finance dalam startup ini akan membantu lembaga keuangan dalam menekan cost pengembangan bisnis digital.
Baca juga:
- Daftar Investasi Bodong Per Oktober 2020 Terlacak Satgas Waspada Investasi
- Cara Membuka Rekening Saham, Bisa Langsung Berinvestasi Tanpa Bingung Lagi
- Bank Penyedia KTA Bunga Rendah, Apakah Lebih Murah dari Pinjol?
- Pinjaman Online Tanpa Slip Gaji 2020 Terpercaya. Disini Tempatnya!
Prinsip Open Banking
Finantier yang bergerak dengan prinsip-prinsip open banking akan memberikan konsumen keleluasaan mengakses data dengan aman dalam menggunakannya dengan optimal untuk berbagai platform.
Ekosistem ini jelas akan membantu suatu perusahaan perbankan, multifinance, asuransi, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan berbagai jenis fintech mempercepat time-to-market dan memangkas biaya dalam pengembangan solusi digital yang didesain khusus atau tailored.
Di Indonesia sendiri aturan open banking ada di ranah Bank Indonesia. Sampai saat ini, standar Open API sedang dalam tahap pematangan.
Sejak Juli 2020 lalu, BI sudah mengumumkan segera merilis standar Open API, memungkinkan kolaborasi antara bank dan fintech mewujudkan ekosistem layanan keuangan yang inklusif.
Open API adalah program aplikasi yang memungkinkan perusahaan terintegrasi antar sistem.
Di Indonesia sendiri beberapa startup layanan API untuk mengakomodasi berbagai pembayaran. Salah satu yang terlengkap adalah Ayoconnect, menawarkan API untuk transaksi, pembayaran, sampai ke pengelolaan data transaksi
Dengan pendekatan berbeda, ada juga solusi open banking berbasis API yang disediakan Brankas, memungkinkan pengembang memfasilitasi berbagai transaksi dari pengguna ke bank.
(DuniaFintech/ Dinda Luvita)