duniafintech.com – IFLAPOR merupakan aplikasi yang bertujuan untuk membantu masyarakat agar lebih produktif dan peduli terhadap lingkungannya. Dengan kata lain, startup IFLAPOR jembatani keluhan masyarakat yang langsung tersampaikan kepada pemerintah. IFLAPOR bermula dari keresahan masyarakat mengenai kejadian-kejadian yang terjadi dilingkungan sekitar, namun seringkali tidak tersampaikan kepada pemerintah karena berbagai macam hal seperti tidak adanya pengetahuan untuk melapor, atau bahkan media setempat tidak mengekspos hal itu.
Aplikasi karya anak bangsa ini adalah salah satu startup yang lolos seleksi dan menerima bantuan dari Kemenristekdikti dalam program PBBT atau Perusahaan pemula berbasis teknologi 2019. IFLAPOR merupakan bagian dari naungan IBTI (Inkubator Bisnis Teknologi Industri) Maleo Techno Center yang telah berdiri sejak tahun 2013. IBTI Maleo Techno Center merupakan sebuah program yang dikelola oleh Direktorat Perusahaan Berbasis Teknologi pada Kemenristekdikti. Startup IFLAPOR jembatani keluhan masyarakat agar lebih mudah berinteraksi dengan pihak-pihak pemerintah.
Layanan yang diberikan kemenristekdikti atas lolosnya IFLAPOR meliputi inkubasi bisnis untuk menjadi startup technopreneur, konsultasi, mentoring dan pelatihan, pengembangan bisnis hingga akses permodalan. Mereka dilatih hingga siap meluncurkan produknya di website.
Baca Juga :
- Nexxus Akan Luncurkan IEO Bersama Probit Exchange
- Kemenristekdikti Hadirkan 400 Startup dalam Pameran Teknologi dan Inovasi
- Telegram Messenger Segera Luncurkan Jaringan TON
Startup IFLAPOR jembatani keluhan masyarakat mengenai fasilitas publik yang tidak memadai atau mengalami kerusakan, seperti banyaknya sampah dipinggir jalan, jalanan rusak di daerah pelosok, hingga terjadi adanya kebakaran dapat langsung dilaporkan dan langsung diberikan tanggapan oleh pemerintah setempat. Selain itu IFLAPOR juga telah bekerjasama dengan beberapa Dinas Pamerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, hingga DAMKAR.
Saat ini, aplikasi IFLAPOR sudah berjalan di kota Palu dan Sigi. Jika terdapat banyak keluhan-keluhan di kota lain melalui aplikasi ini, tidak menutup kemungkinan bahwa IFLAPOR akan melebarkan sayapnya ke kota-kota lain dan menjalin kerjasama dengan pemerintahan setempat. Sejalan dengan misi yang dihadirkan di kota-kota besar untuk menjadi smart city mengingat perkembangan teknologi yang begitu cepat. Aplikasi IFLAPOR juga dilengkapi dengan berbagai verifikasi seperti permintaan data yang lengkap bahkan harus mengupload gambar bagi para pelapornya agar terhindarkan dari berbagai macam pelaporan hoax.
Dilansir dari ristekdikti.go, kekuatan dari startup IFLAPOR adalah bisnis model yang memiliki keunggulan dengan basis pasar yang tidak di lirik perusahaan besar sebelumnya. Namun kedepan mampu men-disruptive pasar dan pemimpin pasar yang ada. Startup ini akan banyak dilirik oleh investor atau venture capital setelah berbagai macam perusahaan yang berbasis digital tersebut memberi imbal hasil yang besar disertai dan potensi meningkatkan valuation perusahan berlimpat kali dalam waktu singkat.
-Vidia Hapsari-