DuniaFintech.com – Bertahan di tengah pandemi merupakan tantangan seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali untuk para pelaku bisnis. Adanya batasan ruang gerak di antara masyarakat memaksa para pengusaha untuk mencari jalan keluar agar dapat tetap menghasilkan bisnis untung di masa pandemi seperti saat ini. Mempertahankan usaha di tengah pandemi sebesar ini jelas perjuangan yang berat sehingga perlu memiliki strategi bisnis yang cukup memutar otak.
Di Indonesia, pandemi COVID-19 merontokkan pertumbuhan ekonomi di kuartal 1-2020 menjadi 2,97%, terendah sejak tahun 2001. Menurut catatan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), hingga April 2020 lalu, jumlah orang yang dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat Covid-19 mencapai 7 juta orang. Sedangkan hingga Mei 2020, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang gulung tikar mencapai 30.000 usaha.
Roda perekonomian Indonesia tentunya melambat, pasar mulai lesu, omzet menurun, begitu pula dengan produktivitas. Pemerintah pun telah menyiapkan stimulus untuk membantu mendongkrak ekonomi dan menjaga daya beli, khususnya terhadap UMKM. Namun sebagai pebisnis, tentu kita harus juga menyiapkan strategi. Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga bisnis untung di masa pandemi?
Tingkatkan Margin
Ketika sebuah UKM memiliki margin yang baik, dia hanya perlu menjual sedikit untuk mencapai titik impas dan meningkatkan arus kas. Langkah ini sangat penting dalam masa-masa yang tidak pasti ini.
Maka salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, dan ilmu data untuk meningkatkan kinerja di berbagai bidang, termasuk pemasaran.
Dengan menggunakan teknologi ini dapat menggali banyak wawasan seperti pembeli mana yang kemungkinan besar akan membeli barang bernilai tinggi, atau produk mana yang bisa dijual ke depan. Mengetahui hal ini dapat mengurangi biaya iklan dan meminimalkan inefisiensi operasional untuk margin yang lebih besar.
Dengan mengakses teknologi ini bisnis untung di masa pandemi menjadi memungkinkan berkat aplikasi, hal itu dirancang khusus untuk UKM sehingga mudah diatur dan digunakan. Dengan analitik prediktif yang ditenagai AI, dapat mengidentifikasi pembeli dan produk yang memberikan pengembalian terbaik, sehingga pendapatan dan margin dimaksimalkan secara konsisten.
Lakukan Transaksi Online
Untuk menghindari penyebaran virus corona, sebisa mungkin hindari transaksi langsung. Lagipula sekarang ini transaksi bisa dengan mudah dilakukan lewat online seperti m-banking ataupun internet banking. Jadi Anda tidak perlu repot-repot datang ke bank. Saat ini rata-rata bank sudah memiliki aplikasinya sendiri sehingga Anda bisa memantau tiap transaksi yang Anda lakukan secara real-time.
Alihkan Strategi Penjualan Melalui Online
Di situasi seperti ini dimana masyarakat meminimalisir interaksi langsung, perilaku berbelanja masyarakat pun ikut berubah. Banyak kegiatan maupun transaksi yang beralih ke online. Salah satu cara untuk menghadapi disrupsi ini adalah sigap beradaptasi dengan keadaan, seperti mengalihkan strategi penjualan ke online baik lewat website toko online ataupun media sosial.
Mempertahankan sebuah bisnis di tengah pandemi tentu bukan hal yang mudah. Sehingga, diperlukan strategi yang matang, perencanaan marketing, dan pengaturan anggaran yang efektif untuk dapat terus menjaga kestabilan laju bisnis.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)