Subsidi adalah istilah umum di kalangan masyarakat Indonesia, utamanya pada masa pandemi kemarin. Saat itu, istilah ini hadir karena pemerintah memberikan bantuan keuangan kepada warga yang memerlukan bantuan.
Sejatinya, subsidi adalah jenis bantuan atau insentif finansial. Meskipun sering dianggap sebagai bentuk bantuan, kehadiran subsidi adalah membawa dampak positif yang signifikan bagi penerimanya. Subsidi adalah dapat berupa bantuan finansial, barang, atau kebijakan khusus, dan memberikan manfaat yang cukup besar.
Di sektor kripto, subsidi adalah pada praktik memberikan insentif atau token kripto kepada pengguna sebagai bentuk penghargaan atau dukungan. Hal ini umumnya terjadi dalam konteks proyek blockchain atau aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Pengertian Subsidi adalah
Pada dasarnya, subsidi adalah bentuk bantuan finansial atau dukungan yang diberikan oleh pemerintah atau organisasi lain kepada yayasan, perkumpulan, perusahaan, atau rumah tangga. Definisi ini dapat bervariasi tergantung pada sumbernya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, subsidi adalah bantuan uang atau sumber daya lainnya yang diberikan kepada yayasan, perkumpulan, dan sejenisnya, biasanya oleh pihak pemerintah.
Baca juga: Berita Ekonomi Hari Ini: Pemerintah Naikan Subsidi Motor Listrik
Di sisi lain, dalam buku “Contemporary Economics” karya Milton H. Spencer dan Orley M. Amos, Jr., subsidi adalah pembayaran yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau rumah tangga dengan tujuan mencapai sasaran tertentu.
Dalam konteks ekonomi, subsidi adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan harga suatu produk atau meningkatkan pengeluaran, dengan tujuan mendukung pertumbuhan atau keberlanjutan sektor-sektor tertentu.
Jenis bantuan ini dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk bantuan langsung dan tidak langsung, serta bantuan dalam bentuk finansial atau barang. Tujuan dari pemberian bantuan ini adalah untuk memberikan dorongan kepada sektor-sektor tersebut agar dapat tumbuh atau bertahan dalam lingkungan ekonomi yang kompetitif.
Beberapa contoh jenis bantuan ini yang umum ditemui mencakup subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), pendidikan, listrik, pertanian, dan kesehatan. Pemberian jenis bantuan ini oleh pemerintah bertujuan untuk membantu menurunkan harga barang atau jasa di bawah harga pasar, mendukung para pelaku usaha dengan meningkatkan produktivitas mereka, serta memberikan perlindungan bagi pelaku usaha di tengah ketidakpastian iklim bisnis.
Jenis-jenis Subsidi dari Pemerintah
Pemerintah menggunakan berbagai jenis insentif finansial untuk mencapai berbagai tujuan ekonomi dan sosial. Dalam hal ini, terdapat dua jenis utama insentif finansial yang diberikan oleh pemerintah, yaitu subsidi langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasannya:
- Subsidi Langsung
Subsidi langsung, sesuai dengan namanya, adalah bantuan finansial yang diberikan secara langsung kepada penerima manfaat. Jenis insentif finansial ini melibatkan penyaluran uang atau dana langsung kepada individu, kelompok, atau industri tertentu.
Di Indonesia, insentif finansial langsung mencakup berbagai program, seperti bantuan tunai langsung (BLT), Kartu Indonesia Sehat, serta Kartu Indonesia Pintar.
- Subsidi tidak Langsung
Sementara itu, jenis bantuan tidak langsung merujuk pada bantuan yang tidak diberikan secara langsung kepada penerima manfaat, tetapi disalurkan melalui program-program yang dijalankan oleh pihak lain.
Walaupun bantuan ini tidak diberikan langsung kepada individu atau masyarakat, mereka masih dapat merasakan manfaatnya dalam bentuk produk atau layanan dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Ada banyak contoh jenis bantuan tidak langsung yang tersedia bagi masyarakat, seperti kebijakan keringanan pajak, distribusi gas bersubsidi, program bantuan bunga rumah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui bank, dan pupuk subsidi yang disalurkan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pupuk.
Dengan adanya insentif finansial tidak langsung ini, masyarakat tetap dapat merasakan keringanan finansial dan mengakses produk atau layanan yang lebih terjangkau.
Manfaat Adanya Subsidi dan Kekurangannya
Dalam perspektif ekonomi, tujuan dari pemberian subsidi adalah untuk mengurangi harga barang atau jasa, sehingga pengeluaran konsumen dapat diminimalkan. Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain dari pemberian subsidi adalah sebagai berikut:
- Menurunkan Harga Barang atau Jasa: Jenis bantuan ini membantu menekan harga produk atau layanan di bawah tingkat normal, memungkinkan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa dengan biaya lebih rendah.
- Membantu Masyarakat Miskin: Pemberian jenis bantuan ini kepada masyarakat miskin membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dengan demikian, kondisi ekonomi mereka dapat membaik secara bertahap.
- Menjaga Daya Beli: Jenis bantuan ini membantu menjaga daya beli warga negara dengan membuat produk atau layanan yang penting menjadi lebih terjangkau, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah.
- Meningkatkan Produksi Bersaing: Dengan adanya insentif finansial ini, produsen lokal dapat meningkatkan produksi barang dan jasa yang memiliki daya saing lebih tinggi dibandingkan produk impor. Hal ini membantu menguatkan sektor ekonomi dalam negeri.
- Mencegah Kebangkrutan Pelaku Usaha: Jenis bantuan ini dapat berperan sebagai pelindung bagi pelaku usaha yang mungkin merasa tidak aman dalam berbisnis, terutama di saat kondisi ekonomi sulit. Dengan jenis bantuan ini, risiko kebangkrutan dapat diperkecil, memberikan stabilitas pada bisnis dan pekerjaan.
Meski memiliki banyak manfaat, insentif finansial ini juga dianggap memiliki kekurangan. Terkait hal ini, sejumlah ekonom berpendapat bahwa insentif finansial ini bukanlah kebijakan yang bijaksana dalam konteks ekonomi.
Mereka yang mendukung paham pasar bebas berpendapat bahwa alokasi sumber daya seharusnya diserahkan kepada pihak yang mampu mengelolanya secara efisien dalam kondisi pasar yang bebas.
Pendukung pasar bebas menilai bahwa insentif finansial ini dapat membuka peluang bagi mereka yang tidak mampu mengelola sumber daya untuk menguasai sumber daya tersebut. Dampaknya, hal ini dapat menyebabkan ketidakefisienan dalam penggunaan dan alokasi sumber daya.
Apakah Subsidi Memiliki Dampak Positif dan Negatif?
Perlu ditekankan bahwa subsidi adalah berdampak positif dan negatif terhadap perekonomian dan masyarakat, karena memengaruhi dinamika ekonomi dan masyarakat secara kompleks. Berikut beberapa dampak positif dan negatif dari insentif finansial ini yang perlu diperhatikan:
Dampak Positif
- Peningkatan Kualitas Perekonomian: Subsidi yang diberikan secara bijaksana dapat meningkatkan kualitas perekonomian suatu negara dengan memberikan bantuan pada sektor-sektor yang membutuhkan, mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
- Membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah: Subsidi adalah dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah memenuhi kebutuhan ekonominya dengan membuat barang dan jasa yang penting lebih terjangkau bagi mereka.
- Pencegahan Kebangkrutan Perusahaan: Subsidi yang diberikan dengan tepat dapat mencegah kebangkrutan perusahaan, memberikan stabilitas dan kesinambungan pada bisnis, serta mencegah kehilangan lapangan kerja.
Dampak Negatif
- Alokasi Sumber Daya yang Tidak Efisien: Insentif finansial ini dapat menghasilkan alokasi sumber daya yang tidak efisien karena konsumen cenderung mengkonsumsi barang bersubsidi dengan boros, mengingat harga produk atau jasa tersebut lebih rendah dari harga pasar.
- Perubahan Harga dan Subsidi yang Tidak Efektif: Subsidi besar yang diterapkan terutama untuk tujuan politis sering kali tidak memecahkan inti masalah dan dapat mengubah harga pasar tanpa memberikan solusi yang berarti.
- Kurangnya Penghargaan dari Penerima Manfaat: Kadangkala, penerima manfaat insentif finansial ini tidak sepenuhnya menghargai bantuan yang diberikan, sehingga mengurangi dampak positif yang diharapkan dari subsidi.
- Gangguan Terhadap Pasar dan Biaya Ekonomi: Subsidi dapat mengganggu pasar alami dan menyebabkan biaya ekonomi yang tinggi, terutama jika tidak dikelola dengan baik, menyebabkan distorsi dalam ekonomi.
- Kerugian Bagi Sektor Swasta: Subsidi yang besar dan tidak seimbang dapat merugikan sektor swasta, mematikan persaingan, dan menghambat pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut.
Contoh-contoh Pemberian Subsidi Langsung dan tidak Langsung
Hingga saat ini, terdapat berbagai contoh subsidi yang pernah diberikan oleh pemerintah atau lembaga lain kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam jenis subsidi langsung, contoh-contoh bantuan yang diberikan meliputi:
- Program BLT (Bantuan Langsung Tunai): Bantuan uang tunai langsung kepada individu atau keluarga yang membutuhkan.
- BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro): Bantuan tunai atau BLT yang diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung keberlanjutan usaha mereka.
- Paket Sembako dalam Program Bansos (Bantuan Sosial): Bantuan sembako yang diberikan kepada keluarga yang membutuhkan dalam program bantuan sosial.
- Subsidi pada Program Kartu Indonesia Pintar: Bantuan finansial untuk mendukung biaya pendidikan melalui program Kartu Indonesia Pintar.
- Kartu Indonesia Sehat: Bantuan finansial atau layanan kesehatan yang disubsidi melalui Kartu Indonesia Sehat.
Sementara itu, dalam jenis subsidi tidak langsung, contoh-contoh bantuan yang diberikan meliputi:
- Subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak): Pemberian insentif atau pengurangan harga pada bahan bakar minyak untuk mengurangi beban konsumen.
- Subsidi Kesehatan: Program-program kesehatan yang memberikan manfaat finansial atau akses lebih terjangkau terhadap layanan kesehatan.
- Program Kartu Indonesia Sehat: Selain bantuan langsung, kartu ini juga memberikan akses lebih terjangkau terhadap layanan kesehatan kepada masyarakat.
Di lain sisi, dalam jenis subsidi tidak langsung, contoh-contoh bantuan yang diberikan mencakup:
- Subsidi Gas LPG 3 KG dan BBM (Bahan Bakar Minyak): Pengurangan harga untuk gas LPG 3 KG dan bahan bakar minyak, membuatnya lebih terjangkau bagi konsumen.
- Keringanan Pajak untuk Pelaku Industri: Beberapa industri mendapatkan keringanan pajak untuk merangsang produksi dan investasi.
- Keringanan Beban Bunga KPR Rumah: Pengurangan suku bunga atau insentif lainnya pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk membantu pembelian rumah oleh masyarakat.
- Bantuan Pertanian berupa Pupuk dan Benih: Subsidi pada pupuk dan benih untuk petani guna meningkatkan produksi pertanian.
- Insentif terhadap Tagihan Listrik, Air, dan Lain-lain: Beberapa insentif diberikan kepada masyarakat melalui pengurangan tagihan listrik, air, dan layanan lainnya untuk mengurangi beban ekonomi mereka.
Baca juga: Cara Take Over Rumah Subsidi, Simak Panduan dan Syaratnya di Sini
Kenapa tidak Ada Subsidi di Dunia Kripto?
Penting untuk dipahami bahwa aset kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, dan yang lainnya, beroperasi di luar lingkup sistem subsidi pemerintah. Hal ini disebabkan oleh sifat terdesentralisasi dari aset kripto. Dengan kata lain, kripto tidak dikendalikan atau diatur oleh pemerintah atau lembaga keuangan pusat, sehingga tidak terikat pada kebijakan moneter atau fiskal pemerintah, termasuk subsidi.
Sebagaimana dibahas sebelumnya, subsidi adalah dukungan keuangan atau bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada individu, perusahaan, atau sektor tertentu dalam bentuk uang tunai, diskon, atau insentif lainnya. Tujuannya bervariasi, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketidaksetaraan, atau mendukung sektor-sektor tertentu.
Terkait hal ini, perlu dipahami bahwa dunia kripto tidak menerima subsidi langsung. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah prinsip dasar aset kripto untuk memberikan kebebasan finansial kepada individu. Oleh karena itu, menerapkan subsidi langsung pada kripto dapat bertentangan dengan prinsip ini, karena subsidi adalah sering kali melibatkan pengawasan dan regulasi pemerintah yang dapat membatasi kebebasan finansial.
Selain itu, faktor lain adalah kurangnya infrastruktur yang memadai. Meskipun kripto semakin populer, infrastruktur untuk menerima dan menggunakan kripto sebagai bentuk pembayaran masih belum sebesar infrastruktur untuk mata uang konvensional. Beberapa negara dan wilayah mungkin tidak memiliki infrastruktur yang cukup berkembang untuk mendukung penggunaan kripto dalam program jenis bantuan ini.
Keuntungan dari tidak Adanya Subsidi di Dunia Kripto
Tidak adanya jenis bantuan ini di dunia kripto memiliki sejumlah keuntungan yang dapat mempengaruhi pasar dan aspek terkait lainnya. Beberapa keuntungan dari tidak adanya jenis bantuan ini di dalam dunia kripto adalah sebagai berikut:
Pasar yang Lebih Efisien
Pasar kripto yang tidak dipengaruhi oleh subsidi adalah cenderung lebih efisien. Harga kripto mencerminkan permintaan dan penawaran aktual tanpa campur tangan dari pemerintah atau lembaga keuangan. Hal ini memungkinkan pasar untuk bereaksi dengan cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi dan menghasilkan harga yang lebih adil berdasarkan kekuatan pasar yang sebenarnya.
Keadilan yang Lebih Besar dan Kesetaraan Akses
Kripto memberikan akses ke sistem keuangan global kepada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan konvensional. Tanpa jenis bantuan ini, keadilan akses dapat ditingkatkan karena tidak ada diskriminasi berdasarkan status ekonomi atau sosial. Orang-orang dari berbagai latar belakang dapat mengakses dan menggunakan kripto tanpa hambatan.
Keamanan yang Lebih Baik
Dengan tidak adanya jenis bantuan ini, pengguna kripto lebih bertanggung jawab atas keamanan dan keamanan dana mereka sendiri. Mereka harus mengadopsi praktik keamanan terbaik, seperti menggunakan dompet kripto yang aman dan mengelola kunci privat mereka dengan bijak. Ini dapat meningkatkan kesadaran keamanan di antara pengguna kripto itu sendiri.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, subsidi adalah bantuan finansial atau dukungan yang diberikan kepada yayasan, perkumpulan, perusahaan, atau rumah tangga oleh pemerintah atau organisasi lainnya.
Definisi ini dapat bervariasi tergantung pada sumbernya. Contoh-contoh subsidi adalah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), pendidikan, listrik, pertanian, dan kesehatan.
Tujuan utama pemberian jenis bantuan ini oleh pemerintah melibatkan upaya untuk membantu menurunkan harga barang atau jasa di bawah harga pasar, mendukung pelaku usaha dengan meningkatkan produktivitas mereka, dan berfungsi sebagai bentuk perlindungan bagi pelaku usaha di tengah ketidakpastian iklim bisnis.
Meskipun kripto saat ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan jenis bantuan ini, potensi besar terbuka lebar bagi teknologi kripto untuk memainkan peran signifikan dalam pengembangan program jenis bantuan ini di masa mendatang.
Dengan dasar teknologi blockchain yang mendasari kripto, ada peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keamanan dalam pelaksanaan program subsidi. Dengan adopsi teknologi blockchain, pemerintah dan lembaga dapat mengoptimalkan alokasi dana subsidi adalah dengan cara yang lebih efisien dan terukur.
Baca juga: Cara Daftar MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi 2023, Cek di Sini Panduannya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com