Site icon Dunia Fintech

Cara Mendapatkan Surat Permintaan Asuransi Jiwa

Surat Permintaan Asuransi Jiwa

JAKARTA, duniafintech.com – Surat Permintaan Asuransi Jiwa adalah salah satu dari sekian banyak perjanjian yang harus diisi dalam asuransi. SPAJ ini akan Anda isi saat nantinya hendak membeli polis asuransi.

Pada dasarnya, SPAJ adalah dokumen persyaratan yang harus dipenuhi sebelum seseorang dapat memiliki proteksi asuransi. Di samping SPAJ, juga ada Surat Permintaan Asuransi Kesehatan (SPAK), dengan bentuk dan cara pengisian yang sama dengan SPAJ.

Akan tetapi, mengingat digitalisasi yang kian diminati belakangan ini, sudah banyak perusahaan asuransi yang membuat e-SPAJ atau pengisian SPAJ secara online. Bahkan, tanda tangannya pun tidak perlu menggunakan pena.

Fungsi Surat Permintaan Asuransi Jiwa dan SPAK

Sebagaimana dijelaskan di atas, kedua perjanjian tadi, yakni SPAJ dan SPAK, merupakan surat-surat yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi jika Anda hendak mengajukan pembelian asuransi.

Keduanya juga sama-sama punya sejumlah informasi, baik untuk pihak tertanggung dan penanggung, agar nantinya perjanjian pembelian asuransi berjalan lancar. Setelah calon pemegang polis mengisi dan menandatangani surat permintaan, perusahaan asuransi selaku penanggung selanjutnya bakal memproses surat itu.

Di samping itu, pihak penanggung juga yang bakal menentukan pengajuan asuransi disetujui atau tidak. Fungsi dari kedua surat ini pun sama, antara lain:

Tahapan untuk Mendapatkan Surat Permintaan Asuransi Jiwa

Jika Anda ingin mendapatkan surat permintaan, baik untuk asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa, tentu saja Anda harus berkomitmen untuk benar-benar membeli produk asuransi. Untuk contoh SPAJ, berikut ini adalah surat pengajuan di perusahaan asuransi Generali:

Bagian-bagian dalam SPAJ

Sebagai contoh juga, berikut ini adalah Surat Permintaan Asuransi Mega life, yang terdiri dari 8 bagian. Untuk diketahui, perusahaan asuransi lain juga kemungkinan besar memiliki bagian yang sama. Bagian-bagian dalam SPAJ adalah:

  1. Data pribadi calon pemegang polis dan tertanggung utama

Ini merupakan bagian teratas dari SPAJ, yang terdiri dari nama lengkap, nama ibu kandung, bukti identitas (KTP, SIM, Paspor), dan nomor bukti identitas warga negara, tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin, status, hubungan keluarga, data pekerjaan, agama, dan pendidikan.

  1. Data alamat calon pemegang polis dan tertanggung utama

Selanjutnya, ada bagian yang masih berkaitan dengan calon pemegang polis dan tertanggung utama, berupa data alamat lengkap rumah, alamat tempat usaha atau kantor, dan alamat korespondensi.

  1. Data sumber pembayaran premi

Adapun data yang satu ini terdiri dari tujuan calon pemegang polis membeli asuransi, perkiraan penghasilan kotor tahunan, sumber pendanaan pembelian asuransi, dan sumber penghasilan. Hendaknya, calon pemegang polis mengisi bagian ini dengan keadaan sejujur-jujurnya.

  1. Data pekerjaan

Sementara itu, bagian ini terdiri dari klasifikasi pekerjaan, jabatan, penjelasan uraian pekerjaan, klasifikasi bidang industri, serta hubungan calon pemegang polis dengan calon tertanggung utama.

  1. Data pertanggungan dan premi asuransi

Berikutnya adalah bagian yang sangat penting, yang terdiri dari data pertanggungan, perhitungan premi, jenis dana investasi (kalau memilih produk unit link), cara pembayaran premi pertama, kedua, dan rekening tabungan.

  1. Data yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi

Untuk diketahui, Anda harus mengisi bagian ini sebab manfaat asuransi adalah pihak yang paling penting dalam perjanjian asuransi. Adapun data dalam bagian ini berisi nama-nama orang yang ditunjuk penerima manfaat.

  1. Data dan pertanyaan mengenai kesehatan

Ini merupakan data yang terdiri dari uraian tentang rekam jejak kesehatan, contohnya nama dokter, tinggi, dan berat badan, adakah penyakit bawaan, kondisi kehamilan (jika sedang hamil), dan lain-lain.

  1. Pertanyaan dan kuasa

Bagian terakhir ini diketahui berisi penjelasan mengenai kontrak dan pemberian kuasa terkait asuransi dan investasi.

Sebagai tambahan, berikut ini contoh kalimat pernyataan dan kuasa dalam asuransi AIA Financial:

Dampak Pemalsuan SPAJ

Dalam pengisian formulir ini, diketahui masih ada juga calon pemegang polis yang berbohong. Karena itu, mereka bakal mendapat konsekuensinya, yakni:

  1. Pembayaran premi yang sudah disetor tidak bisa di-refund

Penting Anda garis bawahi bahwa premi yang dibayarkan oleh tertanggung adalah uang yang juga digunakan untuk membayar risiko yang dialami tertanggung. Adapun jangka waktu pembayaran premi sangat variatif, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang.

Nilainya juga bervariasi, bergantung profil keuangan dan manfaat yang dibutuhkan oleh tertanggung. Kian besar manfaat yang dipilih, kian besar juga premi yang dikenakan.

Karena itu, jika Anda berbohong atau memalsukan surat yang diisi di awal tadi, premi yang Anda setor tidak akan dapat dikembalikan sehingga Anda bakal rugi besar.

  1. Polis akan ditutup secara sepihak

Adapun dampak berkelanjutan yang dirasakan oleh tertanggung lantaran memalsukan SPAK atau SPAJ adalah polisnya ditutup secara sepihak. Namun, sebelumnya, ketentuan ini tentu saja sudah pasti ada di Syarat dan Ketentuan di dalam polis. Maka dari itu, Anda pun diimbau untuk selalu mencermati Syarat dan Ketentuan polis dengan teliti. Apabila polis ditutup, perusahaan asuransi tidak lagi menjamin risiko pada tertanggung.

  1. Klaim ditolak

Inilah efek terburuk dari memalsukan Surat Permintaan Asuransi Jiwa, yakni perusahaan asuransi dapat menolak klaim yang diajukan oleh tertanggung. Jika klaim ditolak, tentu saja manfaat juga tidak akan bisa diperoleh.

Kesalahan dalam Pengisian SPAJ

Untuk diketahui, kesalahan yang umum terjadi saat pengisian SPJA adalah menentukan nama penerima manfaat. Biasanya, orang akan menuliskan anak sebagai penerima manfaat, padahal apabila sang anak belum berusia 21 tahun atau belum menikah, anak tentu saja belum bisa menjadi penerima manfaat. Jenis-jenis penerima manfaat atau beneficiary, antara lain, penerima manfaat utama, penerima manfaat kontinjensi, penerima manfaat yang dapat dibatalkan, dan penerima manfaat yang tidak dapat dibatalkan.

Peran Agen Asuransi dalam SPAJ

Agen asuransi wajib memastikan bahwa calon pemegang polis memberikan informasi yang jelas dalam pengisian SPAJ, termasuk juga dokumen kelengkapan lainnya. Hal ini diatur dalam peraturan yang diterbitkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Inilah beberapa poin yang menjadi perhatian utama dari seorang agen asuransi ketika mengurus SPAJ:

Demikianlah ulasan mengenai Surat Permintaan Asuransi Jiwa maupun Surat Permintaan Asuransi Kesehatan (SPAK). Karena itu, sebelum membeli produk asuransi, sebaiknya Anda mempelajari dengan benar isi dari SPAJ/SPAK agar Anda nantinya dapat memperoleh manfaat optimal dari produk asuransi.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version