DuniaFintech.com – Harga mata uang Bitcoin naik mencapai USD 12.950 atau Rp 190 juta pada Rabu malam waktu Indonesia. Rekor tersebut dilandasi oleh beberapa faktor. Salah satunya menyebut harga Bitcoin naik lantaran popularitasnya yang semakin mentereng di seluruh lapisan dunia.
William Sutanto, Direksi dari Bitcoin Indonesia menilai bahwa dukungan dari berbagai layanan digital berpengaru terhadap popularitas mata uang virtual tersebut. Hal tersebut merujuk kepada adopsi penyelenggara sistem pembayaran kenamaan, PayPal.
Berita Terkait: Harga Bitcoin Diprediksi Capai 20 Ribu Dolar di Bulan Desember
PayPal diyakini William sebagai salah satu faktor melonjaknya harga mata uang cetakan seseorang bernama samaran Satoshi Nakamoto. Diterimanya mata uang virtual tersebut sebagai alat transaksi yang sah dalam ekosistem PayPal, membuat permintaan cryptocurrency tersebut semakin meningkat.
Berita Terkait: Situs Mining Bitcoin Gratis 2020 Terpercaya dan Terfavorit
“Fitur PayPal ikut mendorong permintaan Bitcoin secara masif hingga membuat harganya mencapai puncaknya. Seperti yang kita ketahui, salah satu faktor yang meningkatkan harga Bitcoin adalah banyak permintaan,”
Baca juga:
- Melebihi Emas, Cryptocurrency Jadi Instrumen Investasi Populer di Rusia
- Pinjaman Modal Usaha yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga, Ini Pilihannya
- Program Inkubasi Telkom, Siapkan Pendanaan 2 Miliar Untuk Startup. Ini Caranya!
Harga Bitcoin Naik Karena PayPal
William mengatakan, pergerakan tren positif (bullish) yang dialami Bitcoin sudah diprediksi dari awal tahun. Jika dikalkulasi pada waktu tersebut, peningkatan harga Bitcoin melebihi 90%. Januari 2020, harga Bitcoin masih berada di level Rp 99 juta atau USD 7.300.
“Bahkan kalau kita lihat dari awal pandemi Corona di Indonesia, yaitu pada Maret 2020, kenaikan Bitcoin naik melebihi 150%. Maret 2020 itu, Bitcoin sempat jatuh ke Rp65 juta,”
Harga Bitcoin yang naik diklaim William sebagai aset safe haven terbaru di masa pandemi ini. Hal tersebut membuat beberapa orang-orang berbondong-bondong melakukan deposit kepada aset kripto. Hal itu dkarenakan harga instrumen investasi lain tidak mempan dengan serangan wabah COVID-19.
“Contoh yang turut mempengaruhi harga Bitcoin baru-baru ini adalah adalah ketidakstabilan politik di Amerika Serikat, hubungan China dan Taiwan yang memanas. Di tambah dengan berita perusahaan-perusahaan besar mulai berinvestasi dan mengintegrasikan Bitcoin ke dalam bisnis mereka. Fundamental BTC saat ini sangat kuat,”
DuniaFintech/Fauzan