DuniaFintech.com – Mata uang virtual atau cryptocurrency disebut-sebut mampu gantikan nilai emas sebagai aset. Dengan kemampuan untuk mencetak mata uang melalui dorongan teknologi blockchain, mata uang virtual mampu memiliki nilai yang berharga, meski tidak mampu menggantikan mata uang cetakan bank sentral.
Penelitian terbaru bank sentral Singapura menyebutkan, kemungkinan cryptocurrency menggantikan emas sangatlah besar. Ada pun syarat untuk menggantikan emas ialah telah menghadapi volatilitas, regulasi, nilai trust dan reputasi resiko.
“Mata uang kripto juga dapat berfungsi sebagai portofolio investor sebagai aset investasi aman dan diversifikasi aset,”
Lansiran the national mengatakan, bank sentral Singapura memiliki beberapa poin untuk memungkinkan aset kripto sebagai pengganti emas, salah satunya perlunya badan dan institusi terpercaya untuk mengelola aset investor atau nasabah secara lebih terpercaya.
“Selain itu, likuiditas perlu ditingkatkan secara signifikan guna mengurangi colatilitas ke tingkat yang lebih mungkin dikontrol,”
Baca juga:
- Resmi! Ini Dia Daftar Cryptocurrency yang Diakui di Indonesia Versi Bappebti
- Ungkap Fakta: 5 Kesalahpahaman Tentang Cryptocurrency
- Hadirkan Layanan Transfer Internasional, Ini Cara Transfer ke Luar Negeri Lewat Aplikasi OY!
Syarat Cryptocurrency untuk Gantikan Emas
Permasalahan yang dihadapi cryptocurrency saat ini adalah peminat yang masih tersegmentasi dan juga volume pasar yang kecil. Hal tersebut mengakibatkan volatilitas yang tinggi dari aset, dan menyebabkan hambatan untuk pengunaannya di kehidupan sehari-hari.
“Bitcoin sangat tak stabil karena reli selama setahun terakhir, dari 4 ribu dolar AS, menjadi lebih dari 40 ribu dolar AS, kemudian turun lagi ke 30 ribu dolar AS,”
Kepala Ekonomi Bank Sentral Singapura, Mansoor Mohi-uddin mengatakan krisis keuangan yang terjadi seperti di awal pandemi membuat beberapa pemilik melakukan penjualan besar-besaran.
“Namun, peningkatan partisipasi investor institusional seperti manajer aset, dalam jangka panjang berpotensi meningkatkan likuiditas, lalu menurunkan volatilitas dan mendorong harga fundamental,”
DuniaFintech/Fauzan