JAKARTA, duniafintech.com – Para netizen pembeli token kripto Asix beramai-ramai menggeruduk media sosial pasangan Anang Hermansyah-Ashanty. Adapun di akun media sosial Anang, Ashanty, Asix Token, dan di TikTok, para pembeli token kripto yang diluncurkan pada 22 Januari 2022 ini meminta pertanggungjawaban mereka supaya diperbaiki atau uang dikembalikan karena harganya makin anjlok.
Misalnya saja yang terjadi di akun Instagram Anang Hermansyah. Mengutip Tempo.co, Rabu (23/3/2022), Mas Anang, sapaan akrabnya, terlihat mengunggah kembali unggahan dari Asix Token berupa foto promosi demo game congklak yang dirilis Asix, empat hari lalu, 18 Maret 2022.
“Kabar bahagia buat kalian semua nih, game Congklak demo version sudah rilis,” demikian akun tersebut menulis.
Namun, bukannya memperoleh respons positif, yang terjadi adalah para pembeli justru melampiaskan kekesalan mereka kepada bapak empat anak tersebut.
“Asix Token apa kabarnya Om, gue beli di 80, hari ini turun ke 15 huuhuhu,” tulis akun @mita***.
“Kasihan emak-emak beli di pucuk diajak Bu Ashanty,” imbuh akun @edi***.
“Harga Asix semakin hancur. Seiring launching game dan dev @ananghijau ulang tahun,” sambung akun @adi***.
“Selamat malam para donatur @asixtoken. Terima kasih ya atas sumbangannya. By @ananghijau,” cemooh akun @eza***.
Bukan hanya di Instagram, cemoohan pun begitu deras mengalir di akun TikTok @asixtokeninfo. Terpantau, setiap unggahan yang memperlihatkan semua keluarga Anang sedang mempromosikan game congklak yang ditawarkan di Token Asix malah menjadi bahan cemoohan dan umpatan dari mereka yang meminta pertanggungjawaban pasangan tersebut.
“Bayar mahal cuma buat main main congklak? Mending ke pasar beli Rp 20 ribu,” kata akun @3rry***.
“Kemarin judi online berbasis trading. Sekarang game congklak berbasis trading,” sebut akun @user34***.
“Anak kecil dipaksa bilang bagus, apa hubungannya sama itu token. Apakah nanti anak kecil disuruh main token,” komentar akun @nang*** terkait unggahan soal salah satu anak Anang yang masih bocah, yang ditanya oleh sang ayah apakah bagus atau tidak permainannya.
Di sisi lain, akun TikTok Asix Token pun mengunggah pernyataan pakar trading pada 13 Maret 2022.
“Kalau orang yang trading itu kan dapatnya uang receh, kalau orang buy and hold dapatnya pasti besar karena untuk mendapatkan uang besar itu bukan dari jual beli saham, tapi dari menunggu, dari waiting,” ucap pria yang disebut pakar trading itu.
Tak ayal, unggahan itu pun lagi-lagi mendapatkan cemooh netizen.
“Sekejam-kejamnya saham, lebih kejam Asix gak ada naiknya, udah hilang rasa trust sekarang developer buyback sudah terlambat,” kata Alestic.
Sementara itu, permintaan tanggung jawab dikeluhkan oleh emak-emak, misalnya dalam video kompilasi keluhan mereka yang diunggah di akun TikTok @mei21mei pada tanggal 14 Maret 2022. Mereka pun meminta pertanggung jawaban kepada Ashanty dan Anang Hermansyah.
“Ini kenapa ya Bund, saya beli Rp 10 juta, kenapa sekarang sisa Rp 5 juta?” kata akun @anifazlina***.
“Ada Pak Anang di sini? Kemarin saya beli sekitar Rp 30 juta kenapa sekarang duit saya jadi Rp 12 juta? Saya diimingi-imingi bisa pergi umrah kalau beli ini. haduh, mana mau dipakai anak saya untuk kuliah,” komentar akun @Lili***.
Mirisnya lagi, ada pula seseorang yang mengaku petani, yang mempertaruhkan modal bertaninya demi membeli token Asix lantaran iming-iming keuntungan berkali lipat.
“Mas Anang dan teman sekalian, saya sudah coba beli token modal Rp 17 juta hasil tanam jagung tapi pagi ini menyusut jadi Rp 8 juta saya lihat, bagaimana menjualnya Mas Anang, saya buat modal beli pupuk dan bibit,” tulis akun @faisal***.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai diluncurkan pada Januari lalu, aset digital ASIX ini menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) tidak bisa diperdagangkan lantaran belum ada izin di Indonesia.
Kala itu juga, sempat geger karena Anang Hermansyah dan Ashanty melakukan promosi besar-besaran dengan mengajak selebritas lain membeli token Asix. Kemudian, pasangan ini pun mengurus izin dan akhirnya memperoleh izin kembali.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada