JAKARTA – Target kredit naik, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi berkomitmen menaikkan pertumbuhan kredit di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Target tersebut diharapkan terwujud pasca PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merevisi target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) pada semester II-2024.
Secara tahunan, kredit Mandiri meningkat sebanyak 16%-18%.
Target Kredit Naik 13-15 Persen
Mengalami kenaikan dari target yang dipatok sebesar 13%-15%.
Untuk itu Darmawan optimis kedepan, target tersebut akan terus mengalami peningkatan.
Saat ini pihaknya, tengah fokus pada segmen korporasi dengan mempertimbangkan capaian pertumbuhan kredit semester I-2024 yang naik 20% yoy.
Fokus Menyasar Debitur Kredit
Darmawan mengungkapkan, penyaluran kredit pada paruh pertama tahun ini fokus menyasar debitur secara selektif.
“Fokusnya menyasar pulau-pulau besar di Indonesia,” papar Darmawan.
Selain menyasar pulau-pulau besar kata Darmawan, pihaknya juga terus berupaya mencari regional champion dari setiap wilayah.
Sektor Perkebunan Jadi yang Utama
Darmawan mengakui, sektor utama dalam portofolio yang paling besar berasal dari perkebunan.
Hal itu disebabkan karena kualitasnya sangat baik.
“Dari sisi energi, termasuk juga di dalamnya yang terkait dengan sustainability,” terang Darmawan.
Terkait dengan renewable energy, sambung Darmawan memiliki yang sangat besar.
Melirik Sektor Baru
Darmawan juga menilai, sektor hilirisasi mineral merupakan sektor yang tengah dilirik.
“Sebab sektor ini menerima penanaman modal asing,” sambungnya.
Sektor ini kata Darmawan, juga membuka kerja sama dengan mitra lokal.
Sehingga sektor ini tambah Darmawan, menjadi sumber pertumbuhan yang besar pada bisnis perkreditan bank berlogo pita emas tersebut.
Gaya Hidup Masyarakat Turut Berpengaruh
Faktor lain kata Darmawan disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang turut menjadi satu tumpuan.
“Utamanya dari sektor healthcare dan konsumer,” jelasnya.
Pertumbuhan kredit ini kata Darmawan, seiring dengan tingkat kualitas kredit Bank Mandiri yang semakin terjaga.
“Dengan rasio non performing loan (NPL) bank only berada di posisi 1,01%,” sambungnya.
Melihat perkembangan positif tersebut Darmawan berharap, secara permodalan akan mengalami peningkatan ke arah yang semakin baik.
“Karena semakin besar juga porsi dari modal kita yang bisa kita gunakan untuk ekspansi bisnis ke depan,” pungkasnya.