Site icon Dunia Fintech

Nasib Teknologi Nuklir Paska Korsel dan Korut Damai

teknologi nuklir picture

duniafintech.com – Bagaimana nasib teknologi nuklir Paska Korea selatan dan Korea Utara damai? Seluruh dunia telah menyaksikan babak baru hubungan diplomatis antara dua negara saudara yang berada genjatan senjata selama lebih dari setengah abad, Korea Utara dengan Korea Selatan.

Presiden Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengadakan pertemuan untuk pertama kalinya semenjak gencatan senjata diumumkan pada 27 Juli 1965 lalu.

Pertemuan dua pemimpin ini tak ayal mencuri perhatian publik. Baik Moon Jae In maupun Kim Jong Un dianggap telah berhasil menorehkan sejarah baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Panmunjom, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, kedua negara bersepakat untuk menandatangani perjanjian damai.

“Korea Selatan dan Korea Utara mengkonfirmasi tujuan bersama untuk mewujudkan Semenanjung Korea yang bebas nuklir melalui denuklirisasi tuntas,” begitu yang tertulis dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan presiden Korea Selatan, Moon Jae In, setelah mereka bertemu di desa perbatasan Panmunjom.

Baca juga: PREDIKSI PROSPEK INVESTASI ASET DIGITAL ADA

Apa yang Akan Terjadi pada Proyek Teknologi Nuklir Korea Utara?

Korea Utara dikenal dunia sebagai negara yang secara aktif dan terbuka mengembangkan program nuklir. Posisi Korea Utara dan Korea Selatan yang selama puluhan tahun terakhir melakukan genjatan senjata, membuat kedua negara ini secara teknis berada dalam keadaan perang. Jika Korea Selatan memilih mempersiapkan diri dengan program wajib militernya, maka Korea Utara melakukan langkah yang oleh dunia dianggap cukup ekstrem: membuat senjata nuklir.

Kemampuan Korea Utara dalam bidang nuklir bukan terjadi dalam satu dua tahun saja. Sejarah panjang itu dimulai tahun 1985 saat mereka menandatangani perjanjian Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT) untuk dunia bebas nuklir. Tahun 1993, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menuntut agar inspektur diberi akses ke dua tempat penyimpanan limbah nuklir. Sebagai tanggapan, Korea Utara mengancam untuk keluar dari NPT tetapi akhirnya memilih untuk terus berpartisipasi dalam perjanjian meski akhirnya pada tahun 2002 Korea Utara dianggap telah melakukan pelanggaran karena  terbukti mengembangkan senjata nuklir. Sejak saat itu, negara yang beribukota di Pyeongyang itu terus menunjukkan secara aktif perkembangan persenjataan nuklir dan senjata pemusnah massal yang sedang mereka kembangkan.

Baca juga: ALASAN STELLAR HOT DITRADINGKAN AWAL MEI

Penandatanganan perjanjian damai antara Korea Utara dan Korea Selatan tentu saja membawa babak baru dalam teknologi nuklir yang dikembangkan oleh Kim Jong Un. Ia akan menutup situs uji coba nuklirnya pada bulan Mei ini dengan  mengundang para ahli dan wartawan dari Korea Selatan dan Amerika Serikat ke negara itu untuk memastikan transparansi saat penutupannya.

Ini adalah terobosan terbaru di semenanjung menjelang pertemuan antara Kim dan Presiden AS Donald Trump yang akan terjadi dalam waktu dekat. Jika rencana Kim Jong Un berjalan seperti yang dilaporkan, bisa dipastikan pengembangan nuklir mungkin akan dihentikan. Ini tentu saja merupakan kabar baik demi mencapai dunia yang penuh kedamaian dan jauh dari perang.

Written by: Dita Safitri

 

Exit mobile version