JAKARTA 25 November 2024 – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tengah memfinalisasi skema Kredit Pemilikan Rumah dengan tenor KPR hingga 30 tahun. Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa perpanjangan tenor ini dirancang untuk membuat cicilan rumah menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Ini tentang kemampuan orang mengangsur. Solusinya adalah memperpanjang jangka waktu dan menurunkan harga rumah, karena harga rumah menjadi pokok kreditnya,” kata Nixon.
Tenor KPR 30 Tahun, Fokus pada Masyarakat Berpendapatan Rendah
Nixon menjelaskan, masyarakat berpendapatan rendah (MBR) cenderung tidak terlalu mempersoalkan bunga atau biaya provisi. Ia memberikan contoh, seseorang dengan pendapatan Rp4 juta per bulan akan merasa cicilan sebesar Rp1,1 juta masih dalam batas kemampuan mereka.
Saat ditanya mengenai kaitannya dengan target program 3 juta rumah per tahun yang diusung Presiden Prabowo, Nixon memilih memberikan jawaban yang diplomatis. “Kita nggak berani bilang realistis atau nggak realistis. Jawabannya adalah, ‘Kita kerjakan!'” ujar Nixon sambil berkelakar.
Kinerja Kredit BTN Semester I-2024
Hingga semester I-2024, BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan perumahan senilai Rp299,24 triliun. Dari total tersebut, KPR Subsidi menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp171,01 triliun, tumbuh 12,4% secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp152,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, KPR Non-Subsidi juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 12% yoy, mencapai Rp101,76 triliun dibandingkan Rp90,83 triliun pada semester I-2023.
Dengan skema tenor 30 tahun ini, BTN berharap dapat memberikan solusi finansial yang lebih inklusif dan mendukung kebutuhan perumahan masyarakat, terutama untuk segmen berpenghasilan rendah.