JAKARTA, duniafintech.com – Seorang laki-laki berinisal BS (43 tahun) diketahui adalah pegawai yang memiliki gaji Rp60 juta per bulan, nekat merampok sebuah bank pada Selasa (5/4) sore lalu, sekitar pukul 15.00 WIB. Perampokan itu tepatnya terjadi di Bank BJB Cabang Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Bahkan, pelaku yang ternyata adalah seorang pegawai bank swasta yang menerima gaji Rp60 juta itu sempat melepaskan tembakan dari senjata airsoft gun yang digunakannya. Akan tetapi, aksinya itu berhasil digagalkan oleh satpam bank. Menurut pengakuan tersangka, ia melakukan aksi ini karena terinspirasi oleh film action.
Hal itu pun dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto. Kata Budhi, tersangka mempraktikkan apa yang ditontonnya.
“Mungkin selama ini pandemi, banyak WFH, kemudian banyak menonton TV, dia mempraktikkan ini. Padahal, ini salah dan ini tidak dibenarkan,” ucap Budhi dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, dikutip dari Detik.com, Kamis (7/4).
Disampaikan Budhi, tersangka pun menyiapkan perlengkapan, mulai dari “bom” asap hingga alat kejut listrik untuk memuluskan aksinya. Peralatan membahayakan tersebut disiapkannya untuk melarikan diri jika kondisinya terjepit.
“Semacam bom asap atau petasan asap dan alat itu untuk apa? Untuk melarikan diri. Jadi, nanti kalau terjepit, dia akan menggunakan ini dan ini sekali lagi dipengaruhi oleh film yang dia tonton,” jelasnya.
Fakta lainnya yang terungkap adalah bahwa sebelum beraksi, tersangka BS bahkan sempat menyurvei lokasi pada pagi hari. Tersangka mengamati beberapa bank yang diincarnya untuk dirampok.
“Di daerah tersebut memang ada beberapa bank selain bank pembangunan daerah ini,” sebutnya.
Adapun tersangka memutuskan merampok di bank BJB lantaran melihat situasi di lokasi sedang sepi siang itu. Tersangka pun meyakini perampokan bakal berjalan mulus.
“Ada beberapa bank lain, namun kemudian tersangka menentukan bank pembangunan daerah ini karena melihat bank ini cukup sepi sehingga bisa tersangka ini menganggap leluasa untuk melakukan aksinya,” ulasnya.
Seorang pegawai bank
Di lain sisi, Budhi mengatakan, tersangka adalah seorang pegawai di sebuah bank swasta. Bahkan, tersangka punya penghasilan yang cukup fantastis bagi seorang staf HRD di sebuah bank swasta.
“Posisinya cukup bagus, sebenarnya, staf HRD. Dan kalau dilihat dari penghasilan atau gajinya, itu sudah cukup besar. Kalau tidak salah, Rp60 juta per bulan,” sebutnya.
Namun, imbuhnya, dengan gaji yang fantastis tersebut, tersangka nekat merampok bank dengan senjata airsoft gun karena terjerat utang senilai miliaran rupiah untuk modal bisnis.
“Tersangka utangnya Rp1,5 miliar. Utang pokoknya Rp1 miliar, bunganya Rp500 juta,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Ridwan Soplanit.
BS, kata dia, punya utang kepada kenalannya, inisial D, pada Januari 2022. Jatuh tempo utangnya itu pada Jumat (8/4) pekan ini.
“Dia bukan ke rentenir sih minjamnya, (ke) kenalannya, dia pernah kenal dengan orang itu. Iya betul, (Januari) harus dikembalikan dalam waktu tiga bulan,” terangnya.
Kini, tersangka sendiri sudah diamankan oleh pihak berwajib dan atas perbuatannya tersebut, BS dijerat dengan Pasal 365 juncto Pasal 53 KUHP dan UU Darurat dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Editor: Rahmat Fitranto