Site icon Dunia Fintech

Termasuk Garuda Indonesia, 20 Emiten Ini Masuk Pantauan Khusus BEI

pantauan khusus BEI

JAKARTA, duniafintech.com – Garuda Indonesia beserta belasan emiten lainnya saat ini masuk dalam daftar terbaru perusahaan yang masuk pantauan khusus BEI (Bursa Efek Indonesia).

Termasuk Garuda Indonesia, saat ini ada 20 perusahaan yang dipantau khusus oleh BEI. Dalam pengumuman terbaru yang dilangsir pada Senin (24/1/2022) dari Detik.com, BEI mengumumkan PT Temas Tbk statusnya sudah keluar dari pemantauan khusus BEI.

“Dengan Bursa mengumumkan Pencabutan Efek Bersifat Ekuitas Dari Pemantauan Khusus PT Temas Tbk. Perubahan ini mulai efektif pada tanggal 24 Januari 2022,” demikian bunyi pengumuman BEI.

Atas keluarnya PT Temas Tbk, perusahaan yang masih dalam pemantauan khusus BEI sekarang ini menjadi 20 perusahaan. Inilah daftar 20 emiten yang dipantau BEI tersebut:

  1. PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR)
  2. PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY)
  3. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
  4. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI)
  5. PT Golden Plantation Tbk (GOLL)
  6. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)
  7. PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN)
  8. PT Intraco Penta Tbk (INTA)
  9. PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU)
  10. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
  11. Leyand International Tbk
  12. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk
  13. PT Magna Investama Mandiri Tbk
  14. PT MNC Studios International Tbk
  15. PT Mitra Pemuda Tbk
  16. PT Protech Mitra Perkasa Tbk
  17. ONIX CAPITAL Tbk
  18. Pelangi Indah Canindo Tbk
  19. PT Pollux Properti Indonesia Tbk
  20. PT Tridomain Performance Materials Tbk

Punya waktu hingga Maret

Sebelumnya, Garuda Indonesia diketahui memperoleh perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Hal itu terjadi usai Majelis Hakim di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan untuk memperpanjang PKPU PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk selama 60 hari atau sampai 21 Maret 2022, yang dilakukan secara aklamasi atas permintaan dari debitur dan mayoritas kreditur.

“Jadi, sementara ini, PT Garuda Indonesia sedang dalam proses PKPU tetap dalam jangka 60 hari ke depan yang akan berakhir di tanggal 21 Maret 2022,” ucap Asri selaku Tim Pengurus PKPU Garuda Indonesia, Jumat (21/1/2022) lalu.

Adapun selama 60 hari ke depan, sambungnya, pihaknya bakal melakukan pra verifikasi terhadap tagihan kepada Garuda, lalu dilanjutkan proses verifikasi. Garuda sendiri akan mengajukan proposal perdamaian untuk selanjutnya dilakukan voting terkait proposal dimaksud.

“Intinya, selama dalam 60 hari, tim pengurus akan melakukan pra verifikasi kembali dan akan melanjutkan verifikasi dan selanjutnya dari debitur atau PT Garuda Indonesia akan mengajukan proposal perdamaian untuk dilakukan voting atas proposal perdamaian itu,” paparnya.

Ia menambahkan, sejauh ini terdapat sebanyak 501 kreditur yang sudah mendaftarkan tagihan, dengan total nilai tagihan kurang lebih Rp199 triliun.

“Yang kemarin sampaikan adalah ada 501 kreditur yang sudah mendaftar dengan nilai tagihan sekitar Rp199 triliun atau hampir Rp200 triliun dan itu yang akan kami verifikasi nantinya, apakah bener tagihan tersebut sesuai dengan catatan debitur,” tutupnya.

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version