JAKARTA – Perusahaan ekuitas swasta terkemuka, Thoma Bravo, telah mengumumkan keluarnya secara permanen dari pasar kripto setelah mengalami kerugian besar akibat investasi mereka di FTX. Keputusan ini diungkapkan langsung oleh Orlando Bravo, pendiri Thoma Bravo, dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan CNBC.
Bravo menjelaskan bahwa pengalaman buruk dengan FTX telah membentuk filosofi perusahaan untuk tidak lagi terlibat dalam sektor kripto. “Setelah Anda melakukan kesalahan dan terbakar pada sesuatu, filosofi kami dan filosofi saya adalah Anda tidak akan pernah menyentuhnya lagi,” ujar Bravo.
Pendiri Thoma Bravo: “Kami Tidak Akan Pernah Lagi Menyentuh Kripto”
Thoma Bravo, yang mengelola aset sekitar $160 miliar, telah bergabung dengan daftar investor institusional yang meninggalkan pasar kripto setelah serangkaian kegagalan profil tinggi, termasuk keruntuhan FTX pada tahun 2022.
Keluarnya Thoma Bravo dari kripto menyoroti dampak jangka panjang dari kegagalan besar terhadap kepercayaan investor dan stabilitas pasar. Keputusan ini juga dapat mendorong investor lain untuk menilai ulang eksposur mereka terhadap aset digital.
Sementara beberapa ahli melihat ini sebagai tanda meningkatnya kedewasaan pasar, yang lain khawatir bahwa kurangnya partisipasi institusional dapat menghambat pertumbuhan dan inovasi di sektor kripto.
Masa depan pasar kripto tetap tidak pasti, namun jelas bahwa dampak dari kegagalan FTX akan terus terasa untuk waktu yang lama.
Disclaimer: Informasi dalam artikel ini disajikan apa adanya. Kami tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil berdasarkan informasi ini.