JAKARTA, duniafintech.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tingkat inklusi keuangan akan mencapati 90 persen pada tahun 2024.
Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari mengatakan melalui akses keuangan masyarakat dapat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara lebih optimal. Hal itu terbukti dengan tingkat inklusi keuangan 2022 mencapai 80 persen.
“Harapan kita dalam 2 tahun kedepan dapat mengejar tingkat inklusi keuangan bisa lebih dari angka 90 persen. Insyaallah kita akan bisa capai,” kata Friderica.
Baca juga: Fintech Sistem Syariah Tingkat Inklusi Keuangan
Ia menjelaskan sektor keuangan yang inklusif akan memiliki deposan ritel yang beragam, stabil sehingga meningkatkan stabilitas sistem keuangan dan mengurangi risiko sistemik.
Menurutnya apabila terciptanya stabilitas sistem keuangan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk keuangan.
Baca juga: Tingkat Inklusi Keuangan, Perusahaan Fintech Jangkau Kalangan Pelajar
Tingkat Inklusi Keuangan
Oleh karena itu, dia menambahkan OJK akan fokus kebijakan perluasan akses keuangan masyarakat dengan melakukan 5 program, yaitu:
1. Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD); merupakan forum koordinasi antar instansi dan stakeholders terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Sampai akhir September 2022, telah terbentuk sebanyak 450 TPAKD, dengan 34 TPAKD tingkat provinsi dan 416 TPAKD tingkat kabupaten/kota.
2. Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR); merupakan implementasi dari Keputusan Presiden RI No. 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung (HIM) dan salah satu bentuk Aksi Pelajar Indonesia Menabung yang sejalan dengan arahan Presiden RI yang mendorong seluruh pelajar untuk memiliki rekening tabungan.
Sampai dengan triwulan II 2022, capaian KEJAR telah mencapai angka 49,6 juta rekening dengan total nilai Rp27,66 triliun rupiah atau sebesar 76,73 persen dari 64,6 juta pelajar di tahun 2021. Adapun target tahun 2022 adalah sebanyak 80 persen pelajar yang memiliki rekening.
3. Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB); merupakan produk yang diinisiasi OJK untuk memperluas akses keuangan bagi segmen pelajar. Sampai dengan triwulan II tahun 2022, telah terdapat 41,98 juta rekening tabungan SimPel dengan total nominal Rp7,1 triliun. Selain itu, telah terdapat Perjanjian Kerja Sama dengan 485.961 sekolah dan 404 bank.
4. Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda); merupakan program tabungan bagi kelompok usia 18 s.d 30 tahun dengan dilengkapi fitur asuransi dan produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan di Indonesia.
Sampai dengan triwulan II tahun 2022, tercatat sebanyak 96.948 rekening dan nominal sebesar Rp204,1 miliar. Pada bulan Agustus 2022, dilakukan penyesuaian terhadap generic model SiMuda menjadi SiMuda Gen 2 dengan memperluas cakupan tujuan dan memberikan relaksasi atas fitur produk SiMuda sebagai produk tabungan berjangka/rencana.
5. Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR); merupakan kredit/pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Jasa Keuangan formal kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan proses cepat, mudah, dan berbiaya rendah.
Terdapat tiga skema generic model yang telah disusun, yaitu
1) Kredit/Pembiayaan Proses Cepat
2) Kredit/Pembiayaan Berbiaya Rendah
3) Kredit/Pembiayaan Cepat dan Berbiaya Rendah
Sampai dengan triwulan II tahun 2022, Program K/PMR telah diimplementasikan oleh 76 TPAKD tingkat provinsi/kabupaten/kota dengan 107 skema model pembiayaan, dan realisasi penyaluran kepada 337.940 debitur serta dana disalurkan sebesar Rp4,4 triliun.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2019, indeks tingkat literasi dan inklusi keuangan Indonesia mencapai 38,03 dan 76,19 persen.
Secara rinci, untuk indeks tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan mencapai 36,13 persen dan 75,15 persen, lebih rendah daripada laki-laki. Sedangkan laki-laki mencapai 39,94 persen dan 77,24 persen.
Baca juga: OJK Ajak Pelajar dan Mahasiswa Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com