Site icon Dunia Fintech

4 Tips dan Strategi Investasi saat Pandemi

tips dan strategi investasi

Pada masa pandemi Covid-19 ini yang belum jelas kapan reda ini, pergerakan pasar modal membuat para investor resah memikirkan nasib investasi mereka. Terkait kondisi itu, banyak investor yang akhirnya bingung dalam mengambil keputusan, mulai dari memilih instrumen investasi yang tepat, pertimbangan tolerance risk, hingga keuntungan yang fluktuatif tidak menentu. Karena itu, sangat diperlukan tips dan strategi investasi saat pandemi untuk mengatasi hal tersebut.

Diketahui, pasar finansial di hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia, sangat tertekan oleh situasi dan kondisi pandemi ini. Perekonomian boleh jadi disebut krisis ini membuat sejumlah investor bersikap hati-hati dalam menempatkan dana mereka. Sebagian lainnya bahkan memilih untuk tidak berinvestasi dan cenderung memilih uang tunai sebagai pegangan.

Tindakan itu tentu tidak sepenuhnya salah karena opsi menyimpan uang tunai memang cukup memudahkan setiap orang, khususnya saat sedang ada kebutuhan mendesak saat berada di rumah. Meski begitu, perlu diingat bahwa nilai uang dalam bentuk tunai tidak akan berkembang dan justru bakal tergerus oleh inflasi. Oleh sebab itu, untuk tetap dapat berinvestasi di tengah pandemi, penting untuk memahami syarat dan ketentuannya agar investasi tetap aman dan tidak mengalami kerugian.

Inilah 4 Tips dan Strategi Investasi saat Pandemi

  1. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat

Penting untuk mengetahui terlebih dahulu instrumen investasi yang tepat dan memiliki kinerja positif dan stabil pada beberapa bulan belakangan ini. Dalam arti, kinerja positif, yakni tidak mengalami penurunan yang terlalu tajam atau biasa disebut anjlok. Apabila memang menemukan jenis investasi yang riwayatnya negatif maka hindarilah dan pilih investasi lain.

Beberapa sumber mengatakan, investasi yang aman dan dapat dipilih tanpa khawatir terkena dampak pandemi adalah:

– Surat Utang Negara (SUN)

Ini merupakan jenis investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah yang terjamin aman dan terlindungi oleh negara. Investor dapat memilih investasi Obligasi Negara yang meliputi SBR (Savings Bond Ritel), ORI (Obligasi Ritel Indonesia), dan Sukuk Ritel.

– Logam Mulia

Investasi ini tentu sangat populer di kalangan masyarakat, termasuk para investor. Pasalnya, harga emas atau logam mulia memang cenderung stabil, bahkan semakin meningkat di atas inflasi. Investasi ini pun memiliki risiko yang sangat kecil dan untung yang relatif besar. Di samping itu, dalam investasi ini investor hanya perlu menerapkan sistem jual-beli.

– Properti

Salah satu aset jangka panjang yang memiliki harga tinggi adalah rumah tipe sederhana, yang merupakan bagian dari investasi properti. Ragam investasi ini bersifat non likuid sehingga sangat cocok untuk dipilih saat berada di tengah ketidakstabilan ekonomi, misalnya pada masa pandemi saat ini.

– Reksa Dana Pasar Uang

Investasi ini merupakan salah satu investasi yang tergolong aman untuk dipilih pada situasi sekarang. Hal itu karena investasi ini memiliki kinerja yang  cenderung positif dan relatif stabil sehingga potensi kerugiannya terbilang sedikit.

  1. Ambil Investasi Jangka Panjang

Berikutnya, tips dan strategi untuk investasi saat pandemi lainnya adalah memilih investasi jangka panjang. Pasalnya, menurut saran para ekonom, lebih baik berinvestasi di suatu instrumen dalam jangka waktu yang panjang atau long-term. Hal itu akan membuat investor tidak perlu khawatir bakal mengalami kerugian. 

Meski demikian, penting untuk tetap memastikan apakah dana yang dialokasikan ke instrumen investasi ini bukan dana darurat dan bukan pula dana untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat. Di samping itu, pastikan pula sudah memilih jenis investasi yang sifatnya non likuid atau tidak mudah dicairkan, dalam arti memerlukan waktu lama dalam pencairannya.

Investasi apa saja, apabila sifatnya long-term, sejatinya tidak akan berpengaruh pada kondisi sekarang, termasuk kalau memilih investasi saham. Meski kini saham memang agak merosot dan melemah, tetapi kinerja saham kemungkinan bakal kembali menguat pada beberapa tahun mendatang.

Di sisi lain, jika memutuskan untuk berinvestasi di salah satu dari empat instrumen yang telah disebutkan di atas maka tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang ini sebab baik jangka panjang maupun jangka pendek, investasi itu cenderung masih aman. Kendati demikian, sebagaimana diketahui, makin lama berinvestasi, kian besar pula keuntungan yang akan diperoleh nantinya.

  1. Atur Ulang Portofolio

Penting diketahui, atur ulang portofolio secepatnya bagi yang sudah terlanjur berinvestasi pada saham. Pasalnya, isi portofolio investasi jangan sampai dipenuhi dengan angka yang merosot tajam. Saat mengatur ulang portofolio ini juga jangan lupa untuk menyesuaikannya berdasarkan dengan tingkat risiko.

Adapun dengan mengetahui profil risiko yang dimiliki, hal itu akan lebih memudahkan investor untuk menentukan kelas aset mana yang paling pas dan cocok untuk dipilih. Di sisi lain, setiap orang memang memiliki profil risiko yang berbeda, baik itu konservatif, moderat, atau agresif.

Karena itu, sangat disarankan untuk tidak mengikuti orang lain dan bertindak emotional investing. Hal itu pun berlaku ketika menghadapi kondisi pandemi seperti sekarang. Saat orang lain panik, misalnya, jangan pula ikut panik. Padahal, yang demikian itu tidak perlu dan sama sekali bukan tindakan yang tepat.

Jika merasa bahwa aset investasi yang tengah dijalankan mengalami penurunan terus-menerus, sebaiknya segera mengurangi jumlahnya. Namun, kalau tidak memungkinkan, alokasikan lebih banyak dana ke instrumen lain yang dirasa lebih aman. Hal itulah yang membuat diversifikasi investasi penting untuk dilakukan. Di antara tujuan diversifikasi, yakni untuk mengurangi jumlah kerugian yang ada karena kamu memiliki banyak aset di berbagai instrumen investasi dalam satu portofolio.

  1. Pantau secara Berkala

Agar terhindar dari kerugian maka jadilah investor yang cerdas. Meski sekarang dunia sedang dihebohkan oleh pandemi Covid-19, investor tetap harus memantau peluang investasi yang hadir. Di samping itu, juga perlu untuk memantau situasi dari kinerja investasi yang dijalani.

Misalnya, jika sudah menyetor sejumlah uang sebagai modal investasi, maka penting untuk mengawasi perkembangannya dari waktu ke waktu. Apa pun kondisi sekarang, tetap pantau secara berkala dengan konsistensi tinggi. Dalam hal ini, paling tidak tetap harus selalu waspada karena tidak ada yang tahu situasi perekonomian di dunia pada beberapa bulan ke depan.

Di samping itu, dengan melakukan pemantauan berkala, investor pun akan lebih berhati-hati dan mengamankan aset investasi, seandainya kondisi perekonomian dunia kian memburuk.

 

Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version