Dunia Fintech

Tips Mengelola Bitcoin untuk Keamanan Dompet, Simak Yuk!

Tips mengelola Bitcoin perlu dipahami oleh trader/investor yang sedang mengelola portofolio akun cryptocurrency.

Seperti diketahui, sejumlah dompet Bitcoin rentan akan peretasan lantaran bisa diakses secara daring. Sementara itu, yang lainnya berisiko selayaknya membawa uang tunai.

Nah, jika kamu ingin mengatasi persoalan ini maka simak yuk penjelasan berikut ini.

Baca juga: Koin Kripto yang Akan Naik 2022, Ada Bitcoin Gak Nih? 

Tips Mengelola Bitcoin

Tips Mengelola Bitcoin demi Keamanan Dompet

1. Amankan perangkat sebagai Tips Mengelola Bitcoin

Pertama, apa pun dompet Bitcoin yang digunakan, kamu harus mengamankannya dengan melindungi dengan private keys. Dalam hal ini, penting untuk melindungi kata sandi kamu dengan menggunakan kata sandi yang kuat.

Hal itu dapat dilakukan dengan secara teratur mengubah kata sandi. Di samping itu, kamu pun bisa menginstall firewall dan perangkat lunak antivirus untuk membantu mengamankan perangkat Bitcoin dari akses peretas.

2. Gunakan dompet terpisah dan diversifikasikan portofolio

Selayaknya mengelola uang secara fisik, Bitcoin juga mesti harus disimpan dengan cara tersebut. Sebaiknya, kamu menggunakan “dompet” terpisah.

Dalam hal ini, miliki hanya beberapa koin di dompetmu untuk dibelanjakan. Di lain sisi, sisa bitcoin bisa disimpan di lokasi terpisah.

Kamu pun bisa mempertimbangkan untuk memiliki perangkat terpisah untuk menerima koin dan satu lagi untuk rekening tabunganmu.

Lewat cara ini, kamu melindungi perangkat lain kalau terjadi pencurian atau kehilangan salah satu dompetmu.

3. Tetap menyimpan dompet bitcoin offline

Adapun lingkungan yang aman memastikan keamanan dompet Bitcoin. Salah satu cara paling aman untuk menyimpannya adalah dengan menyimpan secara offline.

Kalau kamu menggunakan dompet murni berbasis web maka kamu perlu lebih berhati-hati dengan keamanan web tersebut sebab mungkin saja dibobol dari jarak jauh jika keamanan gagal berfungsi.

Oleh sebab itu, gunakanlah jenis dompet yang menyediakan hardware atau paper bitcoins. Dengan itu, kamu bisa meminimalisasi kemungkinan akun diretas dari jarak jauh.

4. Sebisa mungkin gunakan cold wallet untuk bitcoin

Adapun “hot wallet” bisa diakses lewat internet kapan dan di mana saja. Mereka menawarkan kenyaman dan kemudahan penggunaan bagi banyak pengguna. Akan tetapi, akun itu pun rentan terhadap peretasan. 

Pasalnya, dompet berbasis web pun diakses oleh perusahaan yang menjalankan akun. Tidak ada jaminan bahwa dompetmu sepenuhnya dapat aman.

Maka dari itu, beberapa orang lebih suka menggunakan cold wallet, yaitu akun bitcoin yang dapat diakses, bahkan saat tengah offline.

5. Simpan cadangan perangkat fisik dan dompet kertas

Untuk mencegah kehilangan jika terjadi kegagalan perangkat, pencurian, atau kehilangan, kamu sebaiknya juga membuat cadangan kunci pribadimu.

Adapun dalam menyimpan cadanganmu, pastikan untuk meletakkannya di tempat aman yang berbeda.

Apabila kamu kehilangan satu dompet maka kamu selalu punya cadangan lain. Kemudian, juga penting untuk melakukan backup setiap kali kamu membelanjakan/menerima koin baru.

6. Jaga kunci pribadi atau password tetap privat

Seperti diketahui, password bersifat pribadi dan, seperti properti lainnya, adalah “kunci” yang harus dijaga kerahasiaannya.

Karena itu, kamu tidak boleh membagikan kunci pribadi atau password kepada siapa pun, khususnya bagi orang yang tidak bisa dipercaya.

Kalau kamu tipe orang yang biasanya lupa kata sandi maka kamu bisa menuliskannya secara terpisah di buku catatan atau di post-it.

Pastikan juga untuk menyimpan catatan tersebut di tempat yang aman di mana tidak ada yang dapat dengan mudah menemukan atau mencurinya.

Cara Trading Bitcoin untuk Pemula – Tips Mengelola Bitcoin

Bagi kamu yang ingin tahu kiat aman mendapatkan cuan dari Bitcoin sekalipun kamu masih awam dalam dunia trading, simak beberapa tips berikut ini, seperti dilangsir dari dari The Times via detikcom.

Baca juga: Investasi Kripto Terpercaya, Ini 9 Aplikasi Bitcoin Terbaik

  1. Pahami Risiko

Pertama, kam perlu mempelajari dan memahami risiko masing-masing. Buat para pemula, aset Bitcoin dianggap lebih pas sebab punya kapitalisasi pasar yang besar dan lebih mapan.

Meski tergolong fluktuatif, tetapi kerangka peraturannya lebih jelas ketimbang aset uang digital lainnya.

Hal itu tentunya membantu meminimalisasi risiko di masa depan. Apalagi, Bitcoin merupakan aset kripto paling likuid sehingga gampang untuk diperjual-belikan.

Kendati demikian, kamu tetap harus mengatur batas agar jangan sampai nilai investasi lebih besar dari kemampuan kamu.

  1. Jangan Beli Hanya ketika Harga Turun

Banyak yang menilai bahwa untuk sukses trading Bitcoin, haruslah menerapkan prinsip buy low dan sell hig supaya kamu untung alias bisa meraup banyak cuan, padahal tidak selamanya seperti itu.

Pasalnya, kadang kala harga Bitcoin yang turun karena alasan tertentu yang berkaitan dengan kondisi pasar. Nah, supaya cuan, kamu dapat memulai trading Bitcoin dengan nominal kecil. Lalu, tingkatkan nominal uang yang diperdagangkan secara bertahap saat profit telah meningkat.

  1. Lihat Prospek Jangka Panjang

Bagi kamu yang masih pemula, ada baiknya kamu tidak trading Bitcoin harian terlebih dahulu.

Mengingat sifat Bitcoin yang mudah berubah, harganya bisa naik dan turun drastis dalam beberapa hari.

Maka dari itu, trader pemula kerap kali terjebak dalam kasus ‘panic buying’ dan ‘panic selling’, apalagi kalau harga Bitcoin turun secara tiba-tiba.

Maka dari itu, sebagai permulaan, kamu bisa mencoba investasi Bitcoin untuk jangka panjang.

  1. Aktifkan Fitur Beli Otomatis

Para pemula barangkali akan kesulitan membaca pergerakan pasar, termasuk juga yang mungkin tak tahu ke arah mana Bitcoin akan bergerak dan bingung menentukan entry level. 

Meski demikian, saat ini kamu tidak perlu khawatir lagi sebab beberapa platform exchange menyediakan fitur beli berulang secara otomatis.

  1. Manajemen Risiko dengan Diversifikasi Aset Kripto

Terkait investasi, pastinya kamu pernah mendengar istilah jangan menaruh telur dalam keranjang yang sama.

Hal itu pun berlaku untuk aset cryptocurrency. Alih-alih menaruh semua uang dalam 1 aset, sebaiknya lakukan diversifikasi portfolio, yang artinya kamu memasukkan uang ke aset kripto berbeda, tidak hanya Bitcoin.

Bukan hanya berpotensi mendatangkan untung maksimal, strategi ini dinilai bisa mengurangi risiko sehingga kamu punya cadangan kalau ada satu aset yang performanya turun.

Sekian ulasan tentang tips mengelola Bitcoin yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Mengenal Jenis Mining Bitcoin, dari Pool hingga Cloud Mining

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version