Site icon Dunia Fintech

Harganya Sedang Melonjak Naik, Apa Itu Token Crypto.com (CRO)?

harga token cro

JAKARTA, duniafintech.com – Harga token Crypto.com (CRO) belakangan ini sedang melonjak naik. Hal itu terjadi setelah adanya kesepakatan penamaan untuk Staples Center LA, sebagaimana diberitakan oleh Coindesk.com pada Kamis (18/11/2021).

Mengapa Harganya Melambung?

Pada dasarnya, koin Crypto.com (CRO) adalah token cryptocurrency asli dari Crypto.com Chain, yaitu sebuah blockchain sumber terbuka terdesentralisasi yang dikembangkan oleh perusahaan pembayaran, perdagangan, dan jasa keuangan bernama Crypto.com.

Token CRO Crypto.com kini melonjak di pasar aset digital setelah terjadinya pertukaran cryptocurrency dan penerbit kartu kredit menandatangani kesepakatan hak penamaan dengan Staples Center, rumah dari tim bola basket Los Angeles (LA) Lakers.

Menurut laporan LA Times, pertukaran crypto yang berbasis di Singapura membeli hak penamaan dari AEG selama 20 tahun seharga $700 juta. Harga CRO pun naik 35% dalam 24 jam terakhir menjadi 54,5 sen di pasar aset digital, mendorong kapitalisasi pasar yang dilaporkan menjadi $13,7 miliar.

Adapun di antara cryptocurrency terbesar lainnya, pengembalian satu hari token CRO yang mengejutkan hampir tiga kali lipat keuntungan dari pemain terbaik berikutnya, yakni token AVAX Avalanche, yang naik 12%.

Sementara itu, koin kripto CRO diketahui sebagai yang berkinerja terbaik di antara pasar aset digital pada tahun 2020, tetapi ia baru-baru ini gagal menarik banyak perhatian dari spekulan (atau jurnalis) sampai saat ini.

Sesuai dengan perjanjian itu, Crypto.com juga bakal menjadi mitra resmi LA Clippers dan LA Kings pro hoki. Bahkan, logo pertukaran crypto juga telah menghiasi kaus tim National Basketball Association Philadelphia 76ers.

Untuk diketahui, CRO mirip dengan BNB Binance dalam hal memberikan kepada pemegang pertukaran, diskon biaya perdagangan, serta fasilitas lainnya.

Harga Token Crypto.com (CRO) Melonjak Naik

Kinerja aset kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar besar (big cap) selama sepekan ini tengah melesu. Namun, token Crypto.com Coin (CRO) justru mencuri perhatian investor kripto dan ia berhasil melonjak tinggi di pasar.

Data dari Coinmarketcap.com pada Sabtu (20/11/2021), pukul 16.56 WIB, token CRO melonjak naik 10,25% dalam 24 jam terakhir ke posisi US$0,5699. CRO pun diketahui melesat naik 47,91% dalam sepekan.

Crypto.com Coin sendiri memang menikmati lonjakan harga yang signifikan sejak awal November ini. Dalam sebulan terakhir, token ini tercatat melambung senilai 194,67%. Di samping itu, nilai kapitalisasi pasar (market cap) CRO juga melambung tinggi dan hal itu menempatkan token ini ke posisi 16 besar kripto dalam hal market cap, yaitu mencapai US$14,18 miliar.

Di sisi alin, kenaikan cepat CRO belakangan ini berlangsung sejalan dengan platform perdagangan cryptocurrency ini yang memperoleh kesepakatan kontrak 20 tahun senilai US$700 juta dengan Anschutz Entertainment Group (AEG) untuk membeli hak penamaan Staples Center di Los Angeles, rumah dari tim bola basket LA Lakers.

Adapun penggantian nama ini bakal berlangsug mulai Hari Natal, yakni sewaktu Lakers berhadapan dengan Brooklyn Nets di kandang sendiri.

Harga Token CRO: Serba-serbi

Crypto.com pada mulanya hanya menjadi blog pribadi dari Matt Blaze, profesor ilmu komputer Universitas Pennsylvania. Namun, empat tahun berselang, domain ini dijual kepada perusahaan kripto. Pada akhir tahun 2021 ini, nama itu bakal terpampang di salah satu lokasi olahraga paling terkenal di AS, bagian dari pemasaran yang mahal oleh perusahaan yang relatif masih kurang terkenal ketimbang para pesaingnya.

Awalnya, pada tahun 2016, perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan rintisan bernama Monaco, yakni sebagai bursa mata uang kripto yang juga menawarkan dompet digital dan kartu debit kripto. Kantor pusat perusahaan berada di Singapura, tetapi mereka mempertahankan alamat di Malta, Inggris, dan Irlandia.

Sebelumnya, sang kepala eksekutif perusahaan ini, yang juga pemegang saham mayoritas, menjalankan situs transaksi harian yang gagal untuk Asia Tenggara. Perusahaan dimiliki secara pribadi dan tidak mengumpulkan dana institusional.

Akan tetapi, pada pekan ini, perusahaan yang menyebut dirinya sebagai “platform cryptocurrency dengan pertumbuhan tercepat di dunia” ini mengungkapkan bahwa  mereka sudah mengamankan hak penamaan selama 20 tahun untuk Staples Center di Los Angeles, dengan biaya di kisaran US$700 juta. Angka itu juga menjadi salah satu jumlah terbesar yang pernah dibayarkan untuk hak penamaan tempat olahraga.

Mengingat terus melonjaknya minat terhadap mata uang digital ini, korporasi seperti Crypto.com pun berlomba-lomba untuk meraih perhatian di kalangan masyarakat umum. Adapun dalam inkarnasi aslinya sebagai Monaco, perusahaan ini menawarkan kartu debit Visa yang bisa diisi ulang dengan mata uang kripto.

Di sisi lain, perusahaan ini juga mengumpulkan dana dengan mencetak token digitalnya sendiri dan mereka menjualnya ke publik pada tahun 2017 dalam penawaran koin awal (initial coin offering/ICO)—bentuk pengumpulan dana yang mirip dengan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Tak lama berselang, CEO perusahaan ini, Kris Marszalek, memutuskan untuk mengubah citra Monaco dan menghubungi Matt Blaze, yang dikenal selama 25 tahun punya nama domain crypto.com. Pada sebuah interview, Kris Marszalek menyatakan bahwa Crypto.com dan perusahaan induknya, Foris Technology, sudah menguntungkan, tetapi tidak memberikan angka yang jelas.

Adapun Crypto.com yang mengelola bursa perdagangan aset kripto ini diketahui menghasilkan uang dengan mengambil biaya transaksi untuk setiap jual beli Bitcoin, Eter, dan 150 mata uang digital lainnya yang tersedia di platform mereka.

Di luar itu semua, di samping hak nama atas stadion basket, perusahaan ini pun baru-baru ini sudah menandatangani kesepakatan sponsorship olahraga dengan United Fighting Championship (UFC), Formula 1 Racing, dan liga sepak bola Serie A Italia, serta tim olahraga termasuk tim sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) di Prancis dan tim basket AS Philadelphia 76ers.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version