JAKARTA – Tren positif transaksi kripto Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari jumlah transaksi yang terus meningkat.
Terbaru, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkap, nilai transaksi aset kripto terus bertambah.
Menurut Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya nilai transaksi aset kripto pada periode Juli naik menjadi Rp42,34 triliun.
Tirta menjelaskan, adanya lonjakan yang signifikan.
Nilainya mencapai 3,69% dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai Rp40,83 triliun.
Berdasarkan data tahunan tercatat nilai transaksi secara keseluruhan dari Januari hingga Juli telah mencapai Rp344,09 triliun.
Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 351,84% dari periode yang sama tahun lalu.
Tirta menyebutkan, faktor penyebab meningkatnya kripto karena gain yang mengalami harga secara fluktuatif.
Transaksi Kripto Indonesia Sempat Turbulensi Hebat
Data bulan Juli menunjukkan adanya turbulensi hebat yang berdampak pada penurunan tren kripto.
Pergerakan pasar aset digital saat itu menunjukkan tren negatif.
Dampaknya Bitcoin sebagai aset kripto terbesar harus pasrah ditekan berada di harga US$54.000.
Tetapi, setelah melewati masa turbulensi tersebut, harga Bitcoin akhirnya kembali naik ke kisaran US$69.000.
Ada indikasi yang sengaja dimainkan sejumlah oknum trader yang mengambil peruntungan dibalik turbulensi tersebut.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Tirta mencatat jumlah pelanggan aset kripto pada Juli 2024 lalu berjumlah 20,59 juta pelanggan.
Jika merujuk pada data tersebut, ditemukan fakta, pelanggan kripto terus bertambah sebesar 348.769 ribu pelanggan.
Pepe The Frog, PEPE jadi Incaran
Tirta mencatat, kripto yang paling digemari pelanggan tak berpindah.
Pelanggan tetap memilih tema Pepe The Frog, PEPE sebagai kripto populer.
Aset kripto yang masih aktif ditransaksikan pelanggan lebih dominan menggunakan meme coin tersebut.
Menyusul berikutnya, Tether USD (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) yang dominan digunakan pelanggan.
Popularitas penggunaan meme coin tersebut mencerminkan kripto tetap tinggi.
Meski secara data per 30 hari belakangan, tercatat transaksi PEPE sempat mengalami koreksi 37,1%.
PEPE Diborong VC
Kapitalisasi pasar dalam 1 tahun terakhir, menunjukkan angka US$3,26 miliar.
Nilai transaksi tersebut berhasil menampilkan performa cemerlang dengan kenaikan hingga 593%.
PEPE yang populer di Indonesia disebabkan karena sempat diborong sejumlah venture capital (VC).
Meme tersebut diborong oleh Nascent pada pertengahan Juli lalu.
Tak tanggung-tanggung venture capital itu memborong sebanyak 141,57 miliar PEPE atau setara US$1,57 juta.