JAKARTA, duniafintech.com – Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, perubahan kini terjadi di berbagai lini kehidupan, termasuk dalam sektor keuangan. Salah satunya adalah munculnya teknologi keuangan atau Financial technology (fintech).
Hadirnya fintech membuat alternatif investasi semakin beragam. Skema investasi fintech yang mudah dipahami dan berpotensi memberikan keuntungan yang menarik, membuat investasi di sektor ini menjadi favorit untuk para investor. Saat ini, fintech menjadi sektor terdepan incaran investor kepada perusahaan rintisan atau startup asal Indonesia.
Menurut data statistik DailySocial, hingga Kuartal III 2021 telah terjadi 105 transaksi pendanaan untuk perusahaan rintisan atau startup sektor fintech dari dalam negeri.
Sementara itu, pendanaan untuk startup fintech tercatat mencapai US$ 1,23 miliar (Rp 14,3 miliar) dari Desember 2020 hingga November 2021. Pada periode tersebut, PT Finaccel Teknologi Indonesia (Kredivo) menjadi startup dengan penerimaan pendanaan terbesar, yaitu US$ 226 juta (Rp 3,2 miliar).
Lantas, siapa aja para investor yang melakukan transaksi tersebut? Berikut adalah Investor dengan total transaksi pendanaan startup fintech terbanyak hingga Kuartal III 2021:
- East Ventures
Perusahaan ini menjadi investor teraktif hingga kuartal III 2021. Pada periode tersebut, East Ventures tercatat melakukan 25 transaksi. Salah satunya yaitu memimpin pendanaan seri A kepada startup Komunal US$ 2,1 juta atau sekitar Rp 30 miliar. Adapun investor lainnya yang berpartisipasi dalam pendanaan tersebut ialah Skystar Capital. Kedua investor ini merupakan penanam modal di komunal dalam pendanaan tahap awal.
- AC Ventures
Selanjutnya diikuti oleh AC Ventures, yang telah melakukan 13 transaksi pada periode yang sama. Salahnya satunya yaitu pendanaan seri A untuk Startup OY! Indonesia. Adapun besaran dana yang dikucurkan AC Ventures sekitar US$ 1 juta (Rp 14,3 miliar) hingga US$ 10 juta (Rp 144 miliar). Dana ini untuk perusahaan tahap awal di berbagai sektor seperti e-commerce, logistik, fintech, UMKM, dan bisnis yang mendukung media digital. Para investor lainnya yang berpartisipasi pendanaan ini yaitu SoftBank Ventures Asia memimpin pendanaan seri A untuk OY! Indonesia sebesar US$ 30 juta (Rp 432 miliar), dan perusahaan investasi global asal Amerika Serikat (AS), Capria Ventures.
- Investor Malaikat
Berikutnya yaitu Investor Malaikat, istilah ini digunakan untuk investor tahap awal yang berminat melakukan transaksi kepada fintech. Tercatat sebanyak 13 Investor tahap awal yang membantu perusahaan rintisan lainnya mengambil langkah pertamanya. Adapun pendanaan ini biasanya dalam bentuk obligasi konversi atau kepemilikan saham perusahaan.
- MDI Ventures
Hingga kuartal III 2021, MDI Ventures telah melakukan 10 transaksi pendanaan startup fintech. Salah satunya yaitu danai fintech Cermati pada kuartal I 2021. Selain MDI Ventures, KB Financial Group, raksasa perbankan asal Korea Selatan turut berpartisipasi dalam pendanaan Seri C melalui KB-MDI Centauri Fund. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendukung pengembangan tim dan produk Cermati.
Pada tahun 2021, MDI telah berinvestasi di lebih dari 50 start-up di Indonesia dan Global. fokus investasi MDI Ventures yaitu di bidang Fintech, Agritech, Logistic, Health, New Retail dan Deep Tech.
- Telkom Mitra Inovasi
Di posisi kelima diisi oleh Telkom Mitra Invoasi. Hingga kuartal III 2021, perusahaan ini telah melakukan 6 transaksi pendanaan startup fintech. Sejak berdirinya perusahaan pada tahun 2019, sebagai anak usaha Telkomsel yang bergerak di bidang permodalan ventura, Telkomsel Mitra Inovasi, telah sudah meluncurkan pendanaan ke sembilan startup yang sudah mendapatkan investasi pre series dan series A/B.
Telkom telah melakukan investasi sekitar US$ 40 juta (Rp 574 miliar) di sejumlah startup yang sedang berkembang pesat di Indonesia yaitu Kredivo, PrivyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, Inspigo, feedloop.
Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari
Editor: Anju Mahendra