JAKARTA, duniafintech.com – Tren investasi generasi muda di sektor keuangan meningkat pesat, dan menariknya terjadi di tengah ancaman krisis ekonomi.
Hampir seabad sejak Sumpah Pemuda tercetus oleh pemuda-pemudi Indonesia dan kapasitas pemuda sebagai penggerak kemajuan bangsa masih tetap signifikan hingga kini.
Sejak 2012, literasi keuangan termasuk dalam salah satu indikator kualitas pendidikan oleh Programme for International Student Assessment (PISA). Tes ini menguji kemampuan finansial pemuda dalam memahami nilai aset finansial, mengelola keuangan serta mengidentifikasi risiko dan return di setiap transaksi keuangan, terkait tren investasi generasi muda.
Baca juga: Investasi Sektor Energi Kolaborasi Tiga Perusahaan BUMN
Lalu Bagaimana Kualitas Literasi Keuangan Berpengaruh pada Tren Investasi Generasi Muda?
Berdasarkan hasil studi terkait platform investasi multi-aset, keterwakilan pemuda atau generasi muda dalam proporsi tren pelaku investasi alias investor ritel mencapai hampir 75% dengan mayoritas usia 18-35 tahun.
Kabar baik lainnya adalah, hampir seperlima diantaranya generasi muda tersebut merupakan pelajar atau mahasiswa dan hampir sepertiga dari mereka tersebar di luar Jawa-Bali. Hal ini membuktikan semakin banyak anak muda yang sudah terpapar informasi tentang investasi sejak dini dan distribusi akses investasi sudah semakin merata di Indonesia.
Temuan menarik lainnya adalah dalam tren investasi generasi muda, investor dari kelompok usia generasi zilenial yang notabene pada studi ini berada pada kelompok usia 18-23 tahun memiliki orientasi investasi jangka panjang.
Mayoritas dari responden studi platform investasi multi-aset ini menggunakan investasi untuk mempersiapkan pendapatan pasif dan dana darurat. Hanya 10% dari generasi muda zilenial yang menggunakan dana investasi untuk dana jalan-jalan.
Baca juga: Investasi Jangka Panjang, Ini Koin Kripto yang Akan Naik 2022
Tren investasi generasi muda mematahkan asumsi bahwa anak-anak muda dikhawatirkan tidak bisa meraih kemandirian finansial karena pola hidup yang konsumtif.
Investor-investor generasi muda ini sudah memulai tren investasi dari nominal terkecil sebesar kurang dari Rp1 juta dan kebanyakan dari mereka memilih aset kripto sebagai pilihan aset utama. Mayoritas dari investor zilenial juga memiliki keingintahuan yang tinggi, mereka sangat terbuka mempelajari aset baru di platform multi-aset.
“Generasi muda dengan tingkat literasi keuangan yang baik dapat mengkombinasikan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan menjadi kebiasaan untuk mengambil keputusan finansial yang logis. Di hari Sumpah Pemuda ini Pluang berharap generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan keterbukaan akses edukasi finansial untuk membuat perencanaan jangka panjang keuangan, melakukan diversifikasi aset dan mencapai tujuan finansialnya.” tutup Wilson Andrew, Director of External Affairs Pluang.
Baca juga: Jenis Investasi Modal Kecil yang Datangkan Cuan, Dilirik Yuk!
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com