DuniaFintech.com – Mata uang digital keluaran bank sentral (CBDC) dinilai akan segera diadopsi di berbagai negara di masa depan. Hal ini disampaikan oleh Nouriel Roubini, pemenang penghargaan ekonomi. Hal ini menjadi sangat spesial, lantaran ia memiliki sikap skeptis terhadap cryptocurrency.
Roubini menyontohkan mata uang digital Yuan keluaran bank pusat Tiongkok. Menurutnya, CBDC Yuan secara masif mampu menggantikan sistem keuangan dalam beberapa waktu dekat.
“Mereka akan memadati sistem pembayaran digital, atau di sektor swasta, dimulai dengan cryptocurrency yang sebenarnya bukan mata uang,”
Roubini mengatakan pada cointelegraph bahwa CBDC akan menjadi gerakan revolusioner yang terjadi dalam 3 tahun ke depan. Ia mengatakan hadirnya mata uang digital mampu menghapus berbagai sistem administrasi yang rumit dalam urusan keuangan.
“Bahkan anda tidak lagi membutuhkan kripto dan Venmo (aplikasi pembagian uang). Anda bahkan tidak membutuhkan rekening bank. Anda bahkan tidak perlu cek tersebut,”
“Revolusi besar yang akan kita lihat dalam tiga tahun ke depan adalah mata uang digital bank sentral,”
Baca juga:
- IMF Memprediksi Bank Sentral Akan Mengeluarkan Mata Uang Digital
- Kabar Gembira Regulasi Kripto di Indonesia dan Dunia
- Peluang Bisnis Menguntungkan di Era Digital, Cocok untuk Milenial
Pengamat: Uang Digital Bank Sentral Kalahkan Pamor Kripto
Lebih lanjut, ekonom tersohor ini menilai bahwa sistem cryptocurrency memiliki kekeliruannya sendiri. Ia beranggapan bahwa mata uang perlu menyediakan satu unit untuk setiap akun yang menjadi ‘pembilang tunggal’ atau ‘alat pembayaran yang memiliki skala’.
“Tidak ada yang dihargai dalam Bitcoin atau cryptocurrency lainnya,”
Meski demikian, Roubini mengakui bahwa Bitcoin dapat berfungsi sebagai penyimpan nilai yang merupakan fungsi utama uang di samping satu unit akun dan alat tukar.
“Bitcoin lebih berperan sebagai penyimpan sebagian nilai karena, tidak seperti ribuan lainnya yang saya sebut shitcoin. Hal itu tidak dapat dengan mudah direndahkan karena setidaknya ada algoritma yang memutuskan berapa banyak pasokan Bitcoin yang meningkat dari waktu ke waktu,”
DuniaFintech/Fauzan