duniafintech.com – Udemy sebagai marketplace dalam bidang pendidikan digital (Edutech) berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat dan didirikan pada tahun 2010.
Platform ini menghubungkan masyarakat dengan instruktur terbaik dari seluruh penjuru dunia untuk mengembangkan keahlian dan pengetahuan mereka dalam berbagai topik yang bisa dilakukan d imana pun dan kapan pun.
“Di Udemy, kami percaya siapa pun bisa membangun kehidupan yang mereka impikan melalui pembelajaran online, (…)”, kata Richard Qui, Vice President Udemy.
Marketplace yang dimiliknya terus menorehkan tonggak sejarah seperti pertumbuhan jumlah siswa dari 20 jura pada Januari 2018 menjadi 30 jura siswa pada Desember 2018 bahkan 35.000 kursus baru di 2017 secara global.
Platform ini akan meluncurkan program-program baru untuk mendukung kebutuhan proses pembelajaran di Indonesia, dengan konten pembelajaran dalam Bahasa Indonesia, lokalisasi platform untuk website dan aplikasi Android dan iOS. Bahkan metode pembayaran melalui transfer bank atau partner lokal seperti Alfamart, Alfamidi atau Lawson.
Tidak hanya itu, platform ini juga membangun studio di Jakarta. sebagai studio Udemy pertama di Asia untuk memberdayakan para instruktur lokal dalam membagi pengetahuan mereka dan membuat kursus di Udemy.
“Kami berharap studio produksi kamu di Jakarta akan memberdayakan para instruktur lokal untuk membagi pengetahuan mereka dan membuat kursus di Udemy. Kami percaya bahwa tidak semua guru bisa ditemukan di ruang kelas dan kami berharap akan lebih banyak lagi instruktur lokal bertalenta yang akan bergabung bersama kami”, ungkap giri Suhardi selaku Market Manager Indonesia.
Kehadiran Udemy di Indonesia juga menjafi wadah untuk instruktur lokal yang mempunyai keahlian untuk membuat kursus yang terstruktur, baik dalam bentuk video bahkan menambahkan materi pendukung lain, seperti modul pembelajaran, kuis dalam Bahasa Indonesia yang dapat memberikan manfaat lebih untuk masyarakat Indonesia. Hal ini selaras dengan tujuannya yaitu mendukung transformasi edukasi di Indonesia serta memperbaiki kehidupan melalui pembelajaran.
Hingga saat ini, lebih dari 30 juta orang dari berbagai negara telah mengakses kursus yang diajarkan oleh instruktur ahli dalam 50 bahasa berbeda, termasuk Bahasa Indonesia. Tidak hanya dapat diakses oleh akademisi maupun profesional, masyarakat yang ingin mengembangkan keahlian juga dapat mengakses kursus-kursus yang tersedia di platform tersebut.
-Dinda Luvita-