duniafintech.com – Jeanette M. Franzel, anggota dewan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik (PCAOB), sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Kongres untuk mengawasi audit perusahaan publik, baru-baru ini mencatat bahwa teknologi Blockchain dapat secara drastis meningkatkan, mengoptimalkan dan memperbaiki pelaporan keuangan dan audit. Pernyataan tersebut disampaikan pada Konferensi Pelaporan Keuangan Tahunan ke 16 di New York.
PCAOB, yang didukung oleh Kongres dan pemerintah AS, secara aktif melihat teknologi inovatif yang sedang berkembang seperti robotika, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) serta Blockchain untuk merombak sistem yang sekarang digunakan oleh auditor dan organisasi lain di sektor keuangan untuk berbagi, menyimpan, dan mengamankan informasi.
Sementara teknologi Blockchain memiliki kemampuan untuk mengurangi biaya operasional secara signifikan, mengoptimalkan proses audit dan memotong periode verifikasi dengan buku besar yang real-time, transparan dan tidak dapat diubah, Franzel menekankan bahwa Blockchain di bidang auditing akan sangat berguna dalam meningkatkan kualitas audit.
Segera jalani uji coba
Dalam bulan-bulan mendatang, PCAOB akan mendanai berbagai inisiatif interdisipliner untuk mengevaluasi teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan standar audit dan pemeriksaan. Blockchain adalah satu dari tiga teknologi yang sedang diinvestigasi PCAOB, dan organisasi tersebut berencana untuk menerapkan teknologi ini dalam waktu dekat untuk menjalankan uji coba.
Saat ini kami memiliki sejumlah inisiatif interdisipliner yang sedang berlangsung di PCAOB untuk mempelajari dan mengevaluasi implikasi inovasi dan teknologi audit baru mengenai standar, inspeksi, dan pengawasan audit PCAOB secara umum, sehingga kami dapat siap menghadapi tantangan ini saat mereka muncul.”
AI berpotensi menjadi teknologi penting lainnya untuk PCAOB dan perusahaan komersial lainnya di sektor keuangan.
COIN
Baru-baru ini, raksasa perbankan AS, JP Morgan berhasil menerapkan sebuah program yang disebut COIN, yang merupakan singkatan dari Contract Intelligence, untuk menyelesaikan 360.000 jam kerja dalam beberapa detik. Menurut pengembang COIN, program ini juga memungkinkan karyawan JP Morgan untuk menemukan kesalahan dalam kontrak atau pinjaman mereka secara akurat sebelum diproses. Selama presentasi programnya, bank tersebut mengatakan:
Kami telah banyak berinvestasi dalam teknologi dan pemasaran – dan kami melihat tingkat pengembalian yang kuat.”
Upaya organisasi seperti PCAOB dan JP Morgan, yang keduanya secara aktif menyelidiki potensi teknologi Blockchain di sektor keuangan, juga dapat mengarah pada pengembangan platform AI dan Blockchain secara bersamaan, di mana organisasi dan perusahaan dapat memproses audit, transaksi dan operasi keuangan lainnya dengan mengurangi biaya dan risiko keamanan.
Sumber: cointelegraph.com
Picture: www.pexels.com
Written by: Rosmy Sophia