duniafintech.com – Klaster fintech lending disebut membuat beberapa pelaku UMKM memiliki kesempatan untuk memperluas usahanya. Lansiran CNBC Indonesia menyebutkan, terdapat beberapa pengusaha mikro hingga menengah yang mampu untuk meningkatkan jenjang perusahaannya.
Alasan mengapa fintech lending mampu menjadi solusi untuk UMKM berkembang adalah kemudahan dan kecepatan akses pinjaman dana. Di satu sisi, teknologi keuangan ini juga mampu menjangkau peminjam yang tidak memiliki rekening bank.
Salah satu pelaku UMKM yang terbilang mampu mengembangkan bisnisnya ialah Dwi Hartanto. Perusahaannya yang bernama Putra Roda Niaga berada di skala mikro dan menengah.
Pada awalnya, Dwi mengaku kesulitan untuk mengakses modal pinjaman lantaran berbelitnya syarat dan kondisi yang diajukan pihak bank. Setelah dirinya menelusuri salah satu pengembang fintech lending bernama Modal Rakyat, ia pun mengajukan pinjaman.
Dwi mengaku terkejut saat ajuan pinjaman untuk usaha car branding miliknya disetujui hanya dalam waktu 3 hari. Diketahui saat itu, jumlah uang yang ia pinjam mencapai Rp20 juta.
Sampai saat ini, Dwi mengaku bahwa total pinjamannya telah mencapai Rp800 juta dengan pencairan dana yang terjadi hanya dalam hitungan jam. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena dirinya menujukkan performa kredit yang baik kepada Modal Rakyat.
Dwi merasa bersyukur bahwa bisnisnya mampu bertahan di saat situasi perekonomian yang tidak menentu. Pada penuturannya, terdapat beberapa usaha milik temannya yang terpaksa gulung tikar lantaran minimnya modal serta lesunya daya beli.
Baca juga:
- Mengenal Insurtech, Fintech dalam Dunia Asuransi Digital
- Investasi Kesehatan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
- HSBC Berlakukan Letter of Credit pada Blockchain Pertama di Malaysia
Fintech Lending Bantu UMKM
Beralih ke Linda Anggrea, seorang pelaku UMKM yang menjual produk hijab bernama Button Scarves. Pada awal bisnis, ia hanya menjual hijab, namun seketika dirinya memutuskan untuk memproduksi produknya sendiri.
Dalam memulai langkah bisnisnya, Linda menghadapi beberapa kesulitan dalam mengakses peminjaman modal, lantaran usia usahanya yang terbilang masih muda. Hal itu membuat bank tidak mampu memberikan ajuan pinjaman Linda.
Akhirnya Linda mengunjungi situs KoinWorks dan mendapatkan dana pinjaman senilai Rp200 juta yang ia gunakan untuk memproduksi sebanyak 400 hijab dalam sehari.
Tidak berhenti di situ, setelah Linda menyelesaikan pinjamannya, ia kembali mengajukan pinjaman untuk membeli mesin. Tingkat produktivitas usahanya pun meningkat, jika sebelumnya hanya mampu memproduksi 400 hijab dalam sehari, kini ia mampu memproduksi hampir 3000 buah per harinya.
Menurut Linda, fintech lending memiliki syarat yang memudahkan pelaku UMKM. Ia menyebutkan, syarat utama yang ditetapkan oleh KoinWorks berupa website usaha, catatan rekening yang baik serta memiliki produk yang dipasarkan di salah satu e-commerce.
-Fauzan-