JAKARTA, 9 Oktober 2024 – Para analis memprediksi bearish akan bersifat sementara dengan kenaikan dalam waktu dekat akan tiba, apakah ini merupakan tanda Uptober akan tiba?
Penurunan aset kripto paling berharga Bitcoin (BTC) yang tampak turun menurut analis hanya bersifat sementara.
Diketahui, pergerakan penurunannya nyaris 1,5% hingga ke level US$62.509 (sekitar Rp975,14 juta).
Menanti Kebijakan Baru
Di tengah pergerakan Bitcoin yang relatif menurun ditambah adanya dampak ketegangan Timur Tengah membuat sejumlah pelaku pasar tengah menanti pengumuman data baru ekonomi Amerika Serikat (AS).
Tren bullish sempat terjadi pada Senin malam lalu menunjukkan pergerakan hingga mencapai level tertingginya di US$64.413.
Namun saat pergantian hari, Bitcoin tak kuasa berbalik arah melemah dan terlempar dari level terbaik harian dan hampir menyentuh US$63.218.
Para trader relatif melepas Bitcoin dengan pergerakan bertahan di kisaran US$62.500-an hingga pukul 12.25 waktu Indonesia, sambil menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS.
Sinyal IHK yang bakal positif, ditambah rilis data lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada September sebelumnya, akan mendukung kenaikan baru Bitcoin.
Uptober Akan Tiba?
Perusahaan aset digital QCP Capital dalam laporan terbaru menyampaikan “setelah awal yang goyah, ‘Uptober’ tampaknya kembali ke jalur yang benar.
Bitcoin berada pada level yang sama dengan saat dimulai pada Senin lalu.”
Saat berganti bulan ke Oktober terjadi dorongan kripto baru dengan Bitcoin kembali berada di kisaran US$60.000, QCP Capital menambahkan.
“Semua mata akan tertuju pada IHK AS, dengan angka upah dan pekerjaan AS yang kuat baru-baru ini, pasar akan memperhatikan cetakan ini untuk setiap tanda kenaikan inflasi.”
Ramai diberitakan bahwa terlihat sejumlah analisis memberikan prediksi, IHK akan naik namus tipis sekitar 0,1% bulan September.
Jika terjadi, ini adalah kenaikan terkecilnya selama tiga bulan terakhir. IHK secara yoy diperkirakan naik 2,3%, juga menjadi cermin perlambatan keenam terendah berurutan sekaligus ada pada posisi terbawah sejak awal 2021.
Secara relatif diketahui kenaikan IHK dapat mendorong suku bunga AS menjadi lebih tinggi dan pada gilirannya menekan harga kelas aset berisiko, dengan investor beralih ke instrumen investasi lebih aman.
Namun saat IHK menunjukkan posisi lebih rendah maka terdapat ruang penurunan suku bunga dan menguntungkan aset berisiko termasuk kripto. Investor pun menjadi lebih spekulatif.
Pakar intergovernmental Blockchain, Andy Lian, menyatakan bahwa antisipasi seputar data IHK telah berdampak dengan Bitcoin rebound dari level terendahnya di US$60.000 dan sekarang memposisikan dirinya untuk potensi reli, dikutip dari Decrypt.
“Masa lalu, Bitcoin telah bergejolak dalam menanggapi data IHK. Hasil IHK yang positif, yang mencerminkan lingkungan ekonomi yang kuat, sering kali menyebabkan kenaikan harga.”
Berada di Zona Merah
Berdasarkan pantauan aset kripto lain relatif ada di zona merah dimana Ethereum minus 2,49% dalam 24 jam terakhir menjadi US$2.429.
Solana juga turun 4,12% ke US$143,77. Dogecoin milik Elon Musk (-4,28%) berada di US$0,1. XRP (-2,02%) bertengger di US$0,53.
Toincoin bergerak melemah 2,12% menuju US$5,22, dan Avalanche dan Shiba Inu masing-masing minus 2,21% dan 5,4% menuju US$26,7 dan US$US$0,000017.