DuniaFintech.com – Masuknya vaksin COVID-19 ke Indonesia buat harga emas per 8 Desember 2020 mengalami potongan harga di sejumlah pasar penyelenggara. Beberapa nama besar seperti Pegadaian, disebut mengalami koreksi harga yang signifikan.
Harga emas Antam bobot 2 gram terkoreksi hingga Rp 1.921.000. Sementara, untuk ukuran 5 gram per hari ini merosot tipis dari Rp 4.768.000 menjadi Rp 4.757.000. Selanjutnya, emas berukuran 25 gram mengalami penurunan drastis, dari Rp 47.407.000 menjadi Rp 47.275.000.
Senada dengan Antam, harga emas UBS di penyelenggara Pegadaian juga mengalami kontraksi. Untuk ukuran 0,5 gram, saat ini berada di harga Rp 513.000. Sedangkan, emas UBS berukuran 1 gram jatuh dari Rp 950.000 menjadi Rp 941.000. Bersamaan dengan itu, emas UBS berukuran 5 gram terjun bebas dari Rp 4.710.000 menjadi Rp 4.690.000.
Baca juga:
- Tokopedia Gandeng Lotus Archi Siapkan Layanan Beli Emas Fisik
- Google dan Temasek Bakal Suntikkan Dana, Tokopedia Bakal Jadi The Next Decacorn?
- Fintech Ini Berikan Pinjaman Online dengan Jangka Waktu 6 Bulan
Harga Emas di 8 Desember 2020
Ada pun harga emas per 8 Desember 2020 di penyelenggara Antam mau pun UBS adalah sebagai berikut.
Bobot (gram) | Antam | UBS |
0,5 | Rp0 | Rp513.000 |
1 | Rp0 | Rp941.000 |
2 | Rp1.921.000 | Rp1.921.000 |
5 | Rp4.757.000 | Rp4.690.000 |
10 | Rp9.496.000 | Rp9.236.000 |
Sebagai salah satu jenis investasi yang populer di dunia, beberapa orang kerap menjadikan emas sebagai instrumen investasi jangka pendek, seperti indeks harga saham. Meski demikian, beberapa orang juga menjadikan logam mulia sebagai jaminan simpanan serta safe haven.
Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi laju pertumbuhan dan penurunan nilai emas. Faktor yang paling berpengaruh ialah perubahan nilai mata uang Dollar Amerika Serikat. Disebutkan, semakin tinggi nilai tukar mata uang negeri Paman Sam tersebut terhadap Rupiah, maka harga logam mulia tersebut semakin meroket.
Faktor selanjutnya ialah produksi emas dunia. Sejak tahun 2000, jumlah produksi emas semakin menurun lantaran sumber daya yang semakin berkurang serta kesulitan dalam penambangan. Hal ini tentunya membuat logam mulia menjadi instrumen investasi yang diperebutkan.
DuniaFintech/Fauzan