Dunia Fintech

VET adalah: Sejarah, Cara Kerja, hingga Cara Belinya

JAKARTA, duniafintech.com – VeChain atau VET adalah platform blockchain yang menyediakan solusi bagi permasalahan penyebaran barang palsu yang marak terjadi di pasar saat ini.

Dengan memanfaatkan infrastruktur VeChain, pelanggan dapat dengan mudah dan efisien memverifikasi otentisitas produk, mengatasi permasalahan perdagangan barang palsu di pasar. VeChain merupakan platform blockchain publik yang didesain untuk memperkuat manajemen rantai pasokan dan aset. 

Dengan fokus utama pada pemantauan rantai pasokan, VeChain memungkinkan perusahaan untuk melacak aset secara real-time, meningkatkan tingkat transparansi, dan menjamin keaslian produk. Melalui penerapan teknologi blockchain, platform ini mencatat informasi produk dari tahap produksi hingga distribusi, memberikan akses data yang dapat dipercaya bagi konsumen dan pemilik bisnis.

VET (VeChain Token) adalah mata uang kripto yang beroperasi dalam ekosistem VeChain. VET memiliki beberapa fungsi utama, termasuk sebagai alat pembayaran transaksi. Dalam konteks ini, VET digunakan untuk membayar biaya transaksi di jaringan VeChain. Pengguna perlu menggunakan VET untuk menjalankan aplikasi, mentransfer aset, dan mengkonfirmasi transaksi.

Baca juga: Prediksi Harga Bitcoin Standard Chartered: Mencapai Rp 3,1 M pada Akhir 2025

Vechain/VET adalah

VeChain merupakan sebuah inovasi dalam realm blockchain yang didesain untuk menciptakan sistem rantai pasokan yang canggih berbasis distribusi. Platform ini membawa transformasi pada proses bisnis, menjadikannya lebih simpel, efisien, dan aman.

Awalnya, VET diimplementasikan sebagai mekanisme untuk memastikan otentisitas produk dan mencegah kemungkinan penipuan atau barang tiruan. Seiring berjalannya waktu, VeChain telah menjadi preferensi utama bagi perusahaan-perusahaan besar. Sebagai contoh, BMW, salah satu produsen mobil terkemuka, memanfaatkan jaringan VET untuk melacak produk mereka dari tahap distribusi hingga produksi.

BMW menggunakan infrastruktur VeChain untuk memverifikasi jarak tempuh mobil mereka, menjamin bahwa produk-produk mereka tidak mengalami manipulasi. Dengan VET, setiap produk yang terdaftar dalam jaringan blockchain diberikan identitas unik, memungkinkan pelacakan yang langsung dan akurat terhadap setiap tahap rantai pasokan. Ini menciptakan kepercayaan dan keamanan dalam proses bisnis, memastikan otentisitas produk serta mencegah penipuan dalam rantai pasokan mereka.

Sejarah Vechain/VET adalah

VeChain, berdasarkan sejarahnya, adalah proyek blockchain yang didirikan pada tahun 2015 oleh Sunny Lu, mantan CIO di Louis Vuitton China. Dengan latar belakang pengalaman dalam manajemen barang mewah dan pengetahuan teknologi blockchain, Sunny menggabungkan keahliannya untuk menciptakan aplikasi Internet of Things (IoT) yang impresif.

Pada awalnya, VeChain beroperasi di platform Ethereum. Bersama timnya, Sunny melakukan berbagai eksperimen sebelum akhirnya meluncurkan jaringan utama VeChain sendiri pada tahun 2018.

Pada bulan Oktober sebelum tahun 2022, VET merilis VeChainThor dengan versi PoA 2.0, sebuah pembaruan yang signifikan. Pembaruan ini meningkatkan kecepatan verifikasi dan transaksi dibandingkan dengan versi sebelumnya, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih efisien.

Dengan menggabungkan pengalaman masa lalunya, Sunny berhasil merancang sistem manajemen rantai pasokan yang canggih. Di bawah kepemimpinan Sunny, VeChain menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar, termasuk BMW. Mereka memperkenalkan Anti-Fraud System yang memungkinkan pelanggan memeriksa histori jarak tempuh mobil, memberikan solusi terpercaya untuk melawan praktik penipuan dalam industri otomotif.

Cara Kerja Vechain/VET adalah 

VeChain adalah jaringan blockchain yang menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Authority (PoA) untuk mengamankan transaksi di jaringan utamanya, yang dioperasikan oleh operator Masternode.

Dalam ekosistem VeChain, setiap operator memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelancaran operasi kontrak pintar dan menegakkan aturan yang berlaku, menjadikan jaringan tetap terkendali. Pendekatan yang diusung oleh VeChain menggabungkan elemen sistem terpusat dengan desentralisasi, menciptakan sistem yang sangat kuat dan dapat diandalkan, terutama dalam konteks manajemen rantai pasokan.

VeChain mengadopsi pendekatan konsensus unik, yaitu Proof of Authority, yang memberikan otoritas kepada node tertentu dalam jaringan utama. Dengan sistem ini, setiap transaksi harus melewati proses verifikasi oleh otoritas Masternodes sebelum dimasukkan ke dalam blok transaksi.

Proses untuk menjadi Masternode dalam jaringan VeChain sangat ketat dan melibatkan persyaratan yang tidak mudah terpenuhi. Melalui kombinasi mekanisme terpusat dan desentralisasi, VET menciptakan transaksi yang transparan dan aman.

Secara keseluruhan, VeChain merupakan contoh bagus dari penerapan teknologi blockchain dalam skala bisnis besar, dengan implementasi yang sukses oleh perusahaan seperti BMW.

Kelebihan dan Kekurangan Vechain (VET)

Penting untuk memahami baik kelebihan maupun kekurangan VeChain (VET) agar perusahaan dan individu dapat membuat keputusan yang tepat saat mempertimbangkan penggunaan VeChain dalam bisnis mereka. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan VeChain yang perlu diperhatikan:

1. Kelebihan

VeChain dapat diimplementasikan dengan baik dalam perusahaan skala kecil maupun besar. Solusi blockchain yang transparan dan aman memungkinkan berbagai ukuran perusahaan untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka.

VeChain telah diterima dengan baik oleh berbagai perusahaan ternama seperti BMW, Walmart China, dan PWC. Adopsi oleh perusahaan-perusahaan ini menegaskan kualitas dan kehandalan platform, memberikan keyakinan kepada bisnis lain untuk mengadopsi teknologi ini.

VeChain menyediakan solusi anti-penipuan dengan enkripsi kriptografi canggih. Ini memberikan tingkat perlindungan tinggi terhadap data dan transaksi, menjadikan platform ini pilihan ideal untuk melawan tindakan penipuan.

2. Kekurangan

Salah satu kekurangan utama VeChain adalah biaya tinggi dan persyaratan yang sulit untuk menjadi masternode dalam jaringan. Hal ini dapat menjadi kendala bagi individu atau perusahaan kecil yang ingin terlibat secara aktif dalam jaringan.

Meskipun VeChain menunjukkan potensinya, penggunaannya masih terbatas dalam beberapa kasus. Beberapa sektor bisnis mungkin belum sepenuhnya menggali potensi penuh VeChain, membatasi dampaknya pada tingkat adopsi industri secara luas.

Baca juga: Proses Cepat! Begini Cara Beli Bitcoin dengan Kartu Kredit dan Pilihan Platform-nya

VET adalah

Potensi dan Masa Depan Vechain (VET) dengan IoT

Penting untuk disadari bahwa dengan mengintegrasikan teknologi blockchain yang andal dengan data real-time dari sensor Internet of Things (IoT), VeChain membuka peluang besar untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan transparansi di berbagai sektor industri, memberikan manfaat yang substansial bagi perusahaan dan konsumen.

Integrasi yang lebih mendalam antara VeChain dan Internet of Things diharapkan membawa inovasi lebih lanjut dan membentuk masa depan yang cerah untuk aplikasi blockchain dalam dunia industri. Berikut beberapa potensi dan masa depan VeChain dengan IoT yang saling terkait:

1. Logistik

VeChain memiliki potensi untuk mengubah paradigma logistik melalui integrasi Internet of Things (IoT). Dalam bidang logistik, sensor IoT dapat ditempatkan pada paket dan kendaraan pengiriman. VeChain menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat data dari sensor ini, memastikan keberlanjutan dan keaslian produk selama perjalanan. Ini memungkinkan pelacakan real-time produk, mengurangi risiko kerugian atau kerusakan, dan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan logistik global.

2. Manufaktur

Di sektor manufaktur, VeChain dan IoT dapat mengoptimalkan proses produksi. Sensor IoT dapat dipasang pada mesin-mesin dan peralatan pabrik untuk mengumpulkan data tentang kinerja dan keandalan mereka. Data ini kemudian direkam di blockchain VeChain, memungkinkan pemantauan real-time oleh para pemangku kepentingan. Ini mendukung pemeliharaan tepat waktu, memperpanjang umur peralatan, dan meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.

3. Sertifikasi dan Audit

VeChain dengan IoT dapat mengubah cara sertifikasi dan audit dilakukan. Pada industri makanan, sebagai contoh, sensor IoT dapat digunakan untuk memantau suhu dan kelembaban selama pengiriman. Data ini, saat tercatat di blockchain VeChain, memberikan jaminan tentang kebersihan dan keamanan produk makanan. Dalam proses audit, blockchain memberikan bukti yang tak terbantahkan tentang asal-usul dan keaslian produk, menyederhanakan proses audit dan sertifikasi.

Cara Beli Aset Kripto Vechain (VET) di Indodax

Selanjutnya, apabila kamu berminat untuk membeli aset kripto ini maka ada baiknya kamu mengecek terlebih dahulu harga vechain terbaru.

Setelah mengecek harga, Anda dapat membeli aset kripto ini di INDODAX. Untuk proses pembelian, pertama-tama bukalah akun di INDODAX melalui situs web resmi mereka. Buatlah akun dengan mengisi formulir pendaftaran dan lakukan verifikasi identitas.

Setelah akun Anda terverifikasi, depositkan dana ke akun INDODAX Anda. Proses deposit dapat dilakukan dengan menggunakan Rupiah (IDR) dari rekening bank Anda.

Selanjutnya, masuk ke dashboard INDODAX dan temukan pasar perdagangan VET/IDR jika Anda ingin membeli VET menggunakan Rupiah.

Pada halaman perdagangan VET, Anda akan melihat grafik harga dan alat analisis lainnya. Tentukan harga dan jumlah VET yang ingin Anda beli.

Selanjutnya, tempatkan pesanan pembelian Anda. Anda juga dapat menggunakan opsi pesanan pasar (market order) jika ingin membeli VET dengan harga pasar terkini.

Baca juga: Prospek Bitcoin ETF 2024, Benarkah Bank Bisa Krisis?

Baca terus berita fintech Indonesia dan berita kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version